Senin, 25 April 2011

gayung bersambut

senang...
kutahan rasa kangenku padamu,
pagi ini kau menyerukan hal yang sama

aku suka...
ya ya ya
rinduku pasti berlabuh

Minggu, 10 April 2011

saat ini

Yos memandang mata dalam Hans lurus. Banyak hal yang ingin ia katakan kepada laki-laki di hadapannya itu, tetapi ia tak mampu. Perempuan berambut lurus sebahu itu hanya menahan nafas. Sesaat kemudian senyum bahagia terukir di bibirnya yang biasa.

"Tak ada kata-kata yang bisa mewakili perasaanku saat ini," begitu suara hati kecilnya berbisik.

Yang jelas ada perasaan senang tak terkira bisa bersama Hans, saat ini. Bahkan seandainya ia hanya diperbolehkan diam, asal Hans ada di dekatnya, bersamanya, perasaan senang itu tak akan pernah hilang sedetikpun. Dan Yos tak pernah mau peduli yang terjadi dengan kemarin atau nanti. Hatinya, dirinya, sepenuhnya berserah kepada waktu yang memberinya kesempatan bersama seseorang, yang ia sayangi, saat ini.*

kali ketiga untuk kesempatan kedua

Katanya memang jarang orang mendapat kesempatan kedua. Entah bagaimana pemaknaan kesempatan kedua itu, tapi Yos mengklaim pernah mendapatkannya. Pertama adalah ketika ia merasakan cintanya hilang bersama Tom, laki-laki yang dijumpainya saat kuliah. Dengan berdalih Tom belum bisa melupakan masa lalunya, meminta waktu untuk tidak bersama Yos. Tapi hanya berselang tiga bulan kemudian, Tom kembali ke pelukannya. Sayang, perempuan bertubuh mungil itu tidak memanfaatkan kesempatan yang datang kali kedua, ia melepas Tom, karena suatu hal.

Dan kesempatan kedua itu diberikan lagi kepada Yos, ketika bertemu dengan Tyo, laki-laki yang ia anggap paling ideal menjadi pasangannya di dunia ini. Lagi-lagi, Yos hanya mampu menyalahkan dirinya sendiri, ia gagal memanfaatkannya dengan melakukan kesalahan sepele tapi berakibat fatal, pada hubungannya dengan Tyo. Butuh waktu dua tahun bagi Yos untuk melupakan kedukaan itu.

Hingga akhirnya ia ketemu Hans, seorang lelaki biasa yang ia sayangi. Tapi kedekatannya dengan Hans hanya bertahan setahun. Hans pergi, menyisakan perasaan sayang yang mendalam di sudut hati terdalam. Empat tahun berlalu. Yos dipertemukan lagi dengan Hans, laki-laki bermata teduh itu. Perasaan sayang itu masih ada, tersembunyi rapat di sudut hatinya. Dan karena waktu, mereka berdua semakin dewasa. Yos tidak tahu apakah Hans merasakan getar yang sama. Dalam hati Yos berbisik, seandainya Tuhan memberikan kesempatan kedua lagi yang ketiga kalinya ini di hidupnya, dan kali ini bersama Hans, ia akan memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya, dan sepenuhnya berserah, untuk baik, selamanya.*

media latah

nonton satu tivi sama saja dengan nonton banyak tivi.
heran dengan kreativitas insan media kita. Sepertinya saat ini kalau televisi tidak menyiarkan berita tentang Briptu Norman jadi ada yang kurang. Penonton dibuat 'eneg' karenanya. Bagaimana tidak? Ada banyak hal lain yang bisa menjadi objek tayangan, yang menghadirkan humanisme, dan sebagainya. Tantangannya adalah, bagaimana menyiarkan masalah itu dengan kreatif.
Latah menjadi hal yang paling mudah dilakukan, mengekor sana-sini dengan tujuan rating semata.

Ketika Sinta-Jojo mulai heboh, media beramai-ramai menampilkan tayangan itu, dengan segala hal bombastisnya. Mengapa kita tidak berlomba untuk satu hal yang lebih positif, tanpa mengesampingkan unsur lain yang lebih berbobot? Guyonan yang tidak sekedar melecehkan?

Rabu, 06 April 2011

Inginku..

semalam kembali aku bermimpi
tentang kamu
....senang.
kamu tertawa,
di sini,
di dekatku


kalau boleh...
datang lagi ya
di mimpiku nanti malam?