Jumat, 30 Maret 2012

BBM Naik atau Tidak?

Hari ini DPR dan pemerintah masih berkutat membahas jadi atau tidaknya BBM naik. Demonstrasi terjadi di mana-mana. Semua orang menunggu dan membicarakan hal ini, hingga issue lain terkubur, tertumpuk dengan berita yang lebih hot, lebih happening. Di twitter, facebook, BBM grup, internet semua membicarakan rencana kenaikan BBM ini. Beragam foto kekerasan yang terjadi selama demo terkirim dari berbagai sumber. Kisruh.

Di Semarang mahasiswa aksi mogok makan menentang kenaikan BBM. Di Makasar massa membanjiri jalan berunjuk rasa. Demikian pula di kota-kota lain, Jakarta, Surabaya, Medan, dan sebagainya. Yang di rumah juga konsentrasi memantau berita melalui televisi, radio, koran dan lainnya. Tetapi ada pula yang adem ayem, santai, bekerja seperti biasa, makan, tidur seolah tak ada gejolak yang terjadi di negeri ini.

Apapun hasilnya, naik atau tidak naik, sama-sama akan menimbulkan gejolak, takarannya yang berbeda. Siapa yang menjadi korban dari hal ini? Pastilah semua, pun rakyat kecil. Harga-harga makin melambung, tuntutan upah akan terjadi, pengusaha pusing, semua pusing.

Bangsa ini sudah kenyang dengan penderitaan, jadi naik atau tidak naik, pusing tetap saja pusing. Toh lama-lama akan terbiasa. Terbiasa dengan sistem yang kacau balau. Berharap pimpinan bisa mengatasi semua masalah, impossible. Akhirnya mutung, kita memilih jalan sendiri. Kita sudah terbiasa mandiri bung.

Kamis, 29 Maret 2012

di mana-mana demo

Patner bisnis saya menunda dealing tender dengan saya karena menunggu perkembangan informasi tentang rencana pemerintah Indonesia menaikkan harga bensin. Ini mau tak mau akan berpengaruh pada semua sektor, mulai dari angkutan mahal, biaya produksi, makanan, dan semuanya. Alamak!

Di mana-mana demo terjadi, Makasar, Semarang, Jakarta, Surabaya, menuntut supaya bensin tidak naik. Legislatif dan eksekutif masih berunding untuk menentukan harga yang tepat menurut mereka. Apapun itu masyarakat inginnya segala harga murah. Beban hidup semakin berat, bila ditambah dengan naiknya harga-harga, kehidupan akan makin kejam. Walah! Jadi pusing sendiri saya memikirkannya. Terbayang akan muncul tuntutan kenaikan upah pekerja dan lain-lain. Kisruh!

Semalam saya melewati bundaran ex-air mancur di seputaran Jalan Imam Bardjo Semarang. Mahasiswa begadang bahkan menginap, mereka melakukan aksi mogok makan memprotes kenaikan harga BBM. Jadi ingat masa tahun 1997-1998, demo mahasiswa begitu dahsyat hingga bisa menurunkan pemerintahan pada masa itu. Yang pasti, dengan bebasnya pers Indonesia, akan sangat mudah kabar mengenai demo ini tersiar hingga ke manca negara. Untunglah tadi pagi saya mendengarkan info dari radio, rupiah justru menguat pada kemarin sore. Entah hari ini.

Apapun keputusan pemerintah, ini yang dinanti semua masyarakat Indonesia. Semua menunggu 1 April. Seperti apakah? Kita tunggu saja.

ada saat

ada saat........
ketika aku harus mengatakan iya, kepadamu

kemudian waktu pun bergulir...
mengubah yang iya menjadi bisa iya atau tidak

meragu....

hingga pada suatu waktu

seperti telur di ujung tanduk

begitu ngeri bukan?

pertarungan batin harus diakhiri

lalu saat...
harus memilih tidak

tolong hargai ini sebagai pemakluman dari segala
ah.

Mister Americano

Awalnya saya hanya sekedar menghadiri undangan dari teman yang bekerja di salah satu media elektronik di Semarang. Dalam sebuah seminar, saya dikenalkan dengan pebisnis dari Amerika. Ia seumuran kakek saya, orangnya humble, ramah, dan baik hati. Sayangnya saya harus pergi, sempat bertukar kartu nama. Ia sedang mencari patner bisnis yang bisa dipercaya untuk mencari barang yang dibutuhkan selama berada di Indonesia. Karena terburu-buru, saya hanya menyanggupi apabila mendapat informasi mengenai barang yang dimaksud, segera saya kirim kabar ke beliau.

Iseng-iseng saya teruskan informasi yang diinginkan Mister Americano itu ke teman-teman. Gayung bersambut! Ada teman yang mempunyai barang dengan spesifikasi sesuai yang diinginkannya. Saat ini masih proses negosiasi. Tetapi serunya, saya jadi punya teman baru. Mister Americano mengatakan suka berteman dan berpatner bisnis dengan saya. Demikian pula saya, suka dengan kehangatan dan keramah-tamahannya. Bahkan ia mengenalkan saya kepada teman-temannya tentang siapa saya. Mister memanggil saya daughter. Haha....seperti saya menemukan seorang ayah baru pada usia segini.

Ya apapun hasil bisnisnya, saya bersyukur dipertemukan dengan Mister Americano, The Grandpa. Kita tak pernah tahu kan, seberapa jauh kita berusaha, kalau itu baik, pasti akan mendapat reward baik. Tak perlu memikirkan imbal baliknya sekarang. Yang penting bersyukur. Yeay!

kasihan

Sering kan kita merasa kasihan kepada seseorang. Misalnya waktu di jalan, kita bertemu dengan pengemis di lampu merah, pengamen jalanan, orang yang kurang beruntung dibanding kita. Kadang hati kita trenyuh, merasa kasihan, memberinya uang. Tetapi di satu sisi kita ngedumel dalam hati, karena anda merasa seharusnya mereka masih bisa memanfaatkan tubuhnya untuk bekerja secara halal. Nah lho! Satu sisi kita mengasihani, tapi di sisi lain kita tak rela. Jadi ini namanya membantu tetapi tidak ikhlas. Betul?

Seperti juga dalam masalah percintaan. Anda dikhianati pasangan, kemudian putus. Pasangan lalu merasa bersalah, baru menyadari bahwa hubungan yang sudah terbina sekian lama sangat sayang harus berakhir karena kesalahan satu pihak. Apakah anda memilih membina berhubungan baik atau tidak? Itu pilihan. Seyogyanya memang ketika ada pihak bersalah, yang benar memaafkan. Saya pikir itu sudah lebih dari cukup. Berteman lagi? Memang sih saya tak mencari survey pasti tentang hal ini. Tetapi ketika persahabatan bisa berakhir dengan percintaan, belum tentu sebaliknya, percintaan tak selalu mulus dan ketika berakhir sulit bisa menjadi hubungan persahabatan lagi.

Persoalannya adalah kemudian muncul rasa kasihan. Sebenarnya kalau mau berpikir out of the box seperti kasus pengemis tadi, selesai masalah ya? Artinya kenapa kita harus berbaik hati apabila ada perasaan tak rela. Lagi pula itu penting untuk shock therapy, bahwa mempertahankan sebuah hubungan itu lebih sulit daripada memulainya. Karena itu berhubungan dengan etika, penghargaan, loyalitas, dan banyak lagi hal lain. Ukurannya tak hanya waktu, tapi juga kesetiaan. Ah.




Senin, 19 Maret 2012

Menjadi Diri Sendiri

Ini rumit, terutama kalau anda menjadi salah satu public figure. Tentunya anda tidak bisa bersikap apa adanya, blak-blakan, sembarangan, dan semacamnya. Meski ada pula orang yang memilih seperti itu. Tetapi banyak pula yang memilih menjadi orang lain, termasuk di depan orang yang dicintai. Ayo kita sharing.

Saya sendiri pernah mengalami hal ini. Kebetulan saya tahu betul karakter cowok yang saya taksir, ia suka perempuan keibuan, sopan, rela menyediakan semua keperluannya, setia, ya karakter perempuan pada umumnyalah, yang idealis menurut saya. Akhirnya mati-matian saya mencoba menjadi perempuan sesuai kriterianya. Apa yang terjadi? Berhasil? Ya. Tetapi saya tidak tahan, karena sejatinya itu bukan diri saya. Akhirnya saya memilih pergi dan menikmati hidup. Sampai sekarang saya toh masih berhubungan baik dengannya.

Sekarang ini banyak media jejaring sosial yang bisa kita manfaatkan untuk mengekspresikan siapa diri kita. Ada yang terang-terangan, ada yang jaga image, ada yang biasa saja. Well, itu sikap. Jaga image kalau terus-terusan juga akan ketahuan kok, itu diri anda sebenarnya atau tidak. Sejarah di dunia maya pasti akan terekam. So, bersikap biasa sajalah. Apalagi kalau anda sudah mulai berbohong. Hellooo.....tak hanya anda sendiri yang tersakiti bukan? Teman anda yang sangat tahu siapa diri anda tentu juga akan tergores hatinya. Apalagi di mata Tuhan, wah ini sih selesai masalah.

Saya pikir bersikap apa adanya akan membantu kita juga dalam berteman. Kita tak capek bersandiwara, diterima di semua kalangan, apapun diri kita. Pada nantinya toh akan tersaring dengan sendirinya, waktu yang akan membuktikan siapa teman-teman sejati di sekeliling kita. Yang tak tahan dengan sikap kita, lupakan, masih banyak teman lain. Yang menusuk dari belakang? Hehe....dia akan sadar apa yang telah diperbuatnya hanya akan membuatnya terluka. Ah sudahlah....ngopi dulu yuk.

Lomba Mewarnai Tema Jagoan Indonesia


Pada Minggu, 25 Maret 2012, Roemah Pelantjong didukung oleh Dinas Pariwisata Propinsi DIY mengadakan Lomba Mewarnai tingkat TK se-DIY dengan tema Jagoan Indonesia. Kategori peserta berasal dari TK A dan TK B memperebutkan thropy Dinas Pariwisata DIY dan uang tunai total dua juta rupiah.

Adapun acara ini didukung pula oleh Dancow, LeSPI, Salakka Pondoh, Mister Burger, dan Sindo Radio. Pendaftaran peserta Rp. 25.000,- melalui Novi 087 838 435893 atau di Roemah Pelantjong 0274 869676. Pada acara ini menampilkan hiburan sulap dan aneka games menarik lainnya. Ayo kamu bisa menjadi Jagoan Indonesia!

Jumat, 16 Maret 2012

hak pribadi jangan dipecundangi


Tulisan saya kali ini sepertinya seram ya? Judulnya serasa mau demonstrasi saja hehe. Ya, memang sih, mirip begitu. Kalau terlalu tinggi untuk dikatakan demontrasi ya proteslah terhadap lingkungan sekitar. Mari kita berbicara hak, baik itu sederhana maupun besar. Apalagi kalau itu menyangkut kepentingan paling hakiki. Serius kan?

Sebenarnya sudah lama hak cipta ini disuarakan oleh berbagai pihak, entah itu pelukis, penulis, fotografer, musisi, dan lain profesi. Tapi pada pelaksanaannya toh masih sangat jauh dari harapan. Mungkin kemarin kita belum sadar untuk memberikan penghargaan kepada orang lain. Nah kapan kita mau bertindak? Besok? Lusa? Tak ada kata lain yaitu: sekarang. Saya pun baru mulai sadar sepenuhnya saat saya menulis ini, padahal tahunya sudah lama. Maafkan.

Sebelumnya saya mudah sekali memakai image/ foto dari hasil perburuan di google, tinggal saya mencantumkan sumbernya, beres. Tetapi kadang bingung juga ketika image yang saya ambil terlalu banyak dan saya harus menyebut sumbernya satu per satu. Akhirnya dengan mudah saya tulis: diambil dari berbagai sumber. Saya merasa beban berkurang, karena telah membuat pengakuan bahwa itu bukan hasil karya saya. Tetapi ternyata, dalam lubuk hati kecil saya terdalam, ada rasa kecut, dan malu. Bahwa saya telah memanfaatkan karya orang lain untuk menunjang prestasi atau apapun lah itu namanya.

Kemudian saya membaca juga tentang maraknya acara TV berbasis You Tube yang dengan mudahnya memindah tayangan dari internet ke layar kaca. Guys, kalau yang ini kita berbicara kapital. Betapa tak sebanding ya, pembuat video dari you tube itu dibanding dengan pemodal dari TV yang kaya raya dan ogah mengucurkan dana untuk in house production. Sementara mereka begitu diuntungkan dengan pemasukan iklan milyaran rupiah pada tayangan yang dimaksud? Oh, saya yang tak punya video itu saja merasa sakit hati.

Lalu data yang diungkap dari you tube tersebut apa benar sudah melalui penelitian yang akurat? Ada tujuh video terlucu versi acara tv a misalnya. Aduh ini kesannya main-main bener. Marilah kita berpikir bersama bahwa menghargai karya orang lain itu sangat perlu. Media juga tak bisa asal menyiarkan program murah dengan keuntungan banyak tetapi pada akhirnya sama sekali tak membuat publik penonton cerdas. Dan tentunya ada banyak hal lain yang bisa kita diskusikan lebih lanjut di darat ya. Saat ini cuaca di Semarang atas luar biasa dingin. Yuk, ngopi dulu...:)

kecewa itu manusiawi

Seperti rindu, kecewa itu manusiawi. Misalnya kita punya teman yang kita harapkan selalu ada di saat kita butuh, tetapi kenyataanya ia sibuk, tinggallah kita sendiri menyelesaikan masalah. Atau pasangan yang kita harapkan selalu baik, tetapi ada kalanya ia sewot, tak perhatian, dan melakukan perbuatan yang tidak kita sukai. Kecewa, pasti ya?

Yuk kita tengok ke sekitar kita. Seberapa banyak sih teman yang kita punyai? Selama ini berapa orang yang bersikap baik dan jahat? Ia tak memperhatikan kita saat ini. Apakah kita sudah memberikan perhatian yang cukup kepadanya? Siapa tahu teman anda itu punya masalah, yang sengaja tak diungkapkan kepada anda, hanya sekedar untuk menjaga perasaan dan mood anda? Wah, kalau ini yang terjadi, percuma kan anda sebal seharian hanya karena perasaan negatif?

Kesabaran itu hal yang sulit dilakukan oleh semua orang. Bahkan ada yang bilang bahwa sabar itu tak ada batasnya. Kalau sudah pakai ukuran batas, artinya anda sudah tak punya kesabaran itu sendiri. Waduh, susah sekali ya? Pada kenyataannya begitu. Sudahlah, saya juga perlu banyak belajar tentang hal ini. Mari selalu bersabar, berdoa dan bersyukur kita memiliki teman, meski tak selalu sesuai harapan, toh ia adalah orang yang selalu mendukung anda di saat apapun. Termasuk pasangan. Meski nun jauh di sana, yuk berpikir positif, mungkin ia sedang sibuk meniti karir dengan seabrek persoalan yang sengaja tak diceritakannya kepada anda, hanya karena ingin ia tahu bahwa ia baik-baik saja dan anda bahagia. Seyogyanyalah kita berdoa saja, semoga sudut pandang diri kita berubah selalu positif dan diberkati. Tak henti bersyukur, itu kunci utama. Kata motivator begitu. Tapi betul, kan?

Rabu, 14 Maret 2012

cemburu buta


Pagi-pagi ponsel saya berbunyi, ada panggilan dari unkown number. Terus terang saya paling tidak pernah mengangkat telepon dari nomor tak jelas seperti ini. Karena saya sedang ada waktu, saya pencet tombol answer. Tak tahunya dari seorang perempuan, tidak menyebutkan nama, meminta saya tidak mengganggu suaminya. Ia meminta saya memberitahu suaminya yang konon juga menjadi suami saya (artinya saya istri simpanan atau istri muda) supaya tidak main hati. Ealahh perasaan mimpi saya malam itu bertemu dengan pangeran tampan idaman lho, malah pagi-pagi mendapat telepon beginian.

Sepanjang perjalanan kantor saya hanya menduga-duga, sepertinya sih itu telepon dari istri teman kerja, yang memang dari dulu cemburu pada saya. Siangnya ada telepon dari unknown number itu lagi. Benar, dari si perempuan tadi pagi itu. Ia kembali memberitahu dan meminta tolong supaya saya tidak mengurusi suaminya. "Saya itu tidak tahu siapa anda. Oke, kalau anda meminta saya menasehati suami saya yang anda maksud, saya akan menasehatinya. Tapi bagaimana saya bisa menasehati dia, kalau saya tidak tahu anda itu siapa?" Si perempuan menjawab," Ya dia itu. Hari ini ia pakai baju kotak-kotak, akan ke rumah kamu kan? Saya tidak salah orang, kamu yang kerja di EO, kan?" Saya tertawa dalam hati. Saat itu juga saya tahu siapa yang menelepon. Saya crosscheck ke teman saya, dan ternyata benar hari itu ia memakai baju kotak-kotak.

Inilah akibatnya kalau cemburu berlebihan. Saya sama sekali tidak ada hubungan asmara dengan teman EO saya itu. Konyolnya lagi, saya justru tahu banyak siapa pacar-pacar teman saya itu, meski status rumah tangganya sedang bermasalah. Hubungan kami murni karena urusan pekerjaan dan berteman. Lha ia yang cemburu buta melabrak orang yang salah. Fatal kan? Sudah salah, ia juga pasti berimajinasi negatif tentang banyak hal mengenai saya, padahal semuanya tidak benar. Wasting time, kan?

Coba ya kalau ia berpikir positif, pasti ia bisa melakukan banyak hal tanpa terganggu hal tak penting semacam itu. Ia bisa menikmati dan lebih bersyukur pada hari itu. Entah suaminya berlaku apapun, yang penting kita tidak berprasangka negatif. Berbuat baik kepada diri sendiri itu lebih penting daripada ngurusi orang lain. Untung ia melabrak orang seperti saya yang sabar, tidak memaki-maki. Lha kalau ketemunya dengan orang yang sama-sama sewot? Tadi ia kembali menelepon, tapi maaf saya tak ada waktu untuk menjawabnya. Haha..!


Kamis, 08 Maret 2012

bukan gombal

Jatuh cinta itu indah ya? Membuat semangat menyala dan selalu tersenyum sepanjang hari. Makanya tak heran, orang di sekitar bisa tertular perasaan bahagia itu. Perkataan yang ke luar dari bibir pun sarat dengan hal-hal positif. Inginnya memeluk semua orang, merengkuh semesta. Yeay! Tapi jangan terlalu bersemangat, nanti malah banyak orang mencibir tak suka. Batasi semua dengan kesederhanaan, karena katanya cinta itu sederhana. Jleb!

Sebut saja namanya Prika. Ia bertemu dengan laki-laki idaman, yang sejak 4 tahun lalu diinginkan menjadi kekasihnya. Pedekate dilakukan meski ada kendala jarak dan waktu. Tuhan pun berpihak pada hubungan ini. Mereka dipertemukan dalam situasi yang tepat. Prika dan Jonash, sebut saja begitu, sama-sama dalam keadaan single. Sukurlah laki-laki tinggi besar itu pun menyambut perasaan Prika. Keduanya menyatakan diri menjajaki satu sama lain, menuju ke arah serius, komitmen seumur hidup. Ahaiy!

Bahagia dong Prika? Pastinya. Kesakitan yang selama ini dirasakan seolah sirna, terhapus terpaan hujan pelukan Jonash. Jarak itu tidak masalah untuk sebuah perasaan dan rindu. Bukankah Tuhan punya kekuasaan maha hebat tak tertandingi? Jangankan mendekatkan jarak, menghancurkan atau apapun itu namanya saja tinggal sedetik pun bisa. Keyakinan itu jauh lebih penting dari apapun. Prika berharap ini yang terbaik. Apapun keadaan dan rintangan akan selalu menjadi bagian manis dalam hidup.

Ini kali ia memohon dalam doa, "Tuhanku yang begitu baik dan maha mengabulkan semua permintaanku, cukup Jonashlah yang engkau kirim untuk mendampingiku selamanya. Jaga hatinya hanya untukku. Jaga dia seutuhnya, Tuhan. Bawa dia ke dalam pelukanku, titip hatiku untuknya. Ijinkan aku bersamanya mengarungi hidup ini, selamanya. Amien.....".


setia


Setia itu merupakan pahlawan bagi diri sendiri. Saya lupa dari mana mendapatkan kalimat itu. Ini kembali menguak, karena kemarin ada salah seorang teman yang sedang belajar setia, curhat tentang masalah ini. Suasana hatinya sedang gelisah, karena ia merasa banyak berkorban untuk pasangan dan selalu mengalah. Padahal kalau mau jujur, di sekelilingnya banyak juga yang naksir, tetapi demi cintanya kepada sang kekasih, ia memilih tidak menanggapi segala rayuan itu.

Saya belum cek survey kesetiaan, sampai sejauh ini entah berapa prosentase orang setia dibanding dengan banyaknya orang yang berselingkuh. Entah itu diam-diam, atau terang-terangan. Maraknya perkembangan teknologi, berdampak pada mudahnya sarana untuk selingkuh. Sekarang orang bisa bertemu dengan banyak orang dengan sekali broadcast message. Batas antara dunia maya dan nyata semakin tak terlihat. Selama 24 jam kita bisa terkoneksi dengan siapapun yang kita inginkan, termasuk lawan jenis. Apakah itu melalui chatting, bbm, sms, telepon, atau media lain. Di saat istri terlelap, suami diam-diam beranjak ke kamar kerja, tak tahunya bbm-an dengan perempuan lain. Tentu masih banyak contoh lain.

Kalau dituruti, banyaknya sarana pendukung perselingkuhan itu, membuat kita semakin terpicu untuk menafikkan kesetiaan bukan? Naluri manusia ingin dipuji, terkenal, mendapat perhatian masih manusiawi dan potensial menjadi jalan ke arah itu. Tetapi kalau menurut saya, semua itu ada kadar dan batasan. Anda tidak perlu cantik untuk menjadi diperhatikan kok. Cukup berpakaian sedikit seksi, bertutur kata menarik, pintar, baik hati, akan banyak laki-laki terpikat pada anda. Kemudian setelah terpikat, apa tujuan selanjutnya? Selesai, sekedar ingin penegasan bahwa usaha anda berhasil? Atau ajang pemanfaatan? Mumpung mereka terpikat, mari kita lanjutkan ke langkah berikut?

Kembali lagi ke masalah kesetiaan. Apa sih yang kita dapat kalau setia pada pasangan? Apakah nantinya ia akan balik menyetiai anda, biasa-biasa saja, ataukah justru bumerang, ia yang berselingkuh, dan anda hanya mendapat getah berlipat-lipat? Kalau yang terakhir balasannya tentu sangat menyakitkan. Jadi cocok dengan kalimat bahwa setia itu hanya menjadi pahlawan untuk diri sendiri. Setuju?

Mari kita lihat dari sisi yang lain. Yang namanya setia itu tidak menuntut, menurut saya lho. Mirip dengan ikhlas. Setia itu pilihan dengan segala resiko. Kalau kita sudah mulai menuntut ya lain lagi. Toh manusia sudah punya garis hidup sendiri-sendiri. Seandainya kemungkinan pahit yang akan anda alami, berarti ia memang bukan orang yang tepat untuk anda. Biasanya sih, anda akan mendapat balasan baik berlipat-lipat, dari orang yang lebih baik pula. Hanya saja kadang kita terjebak pada pemikiran sempit, sehingga berat sekali memegang yang namanya kesetiaan itu. Saya sendiri pernah mengalami, menyetiai pasangan, eh malah ia memutuskan hubungan karena bertemu dengan perempuan lain. Sakit? Pasti. Tapi saya lega, karena setelah itu ia bangkrut dan karir saya justru bagus, dikelilingi teman terbaik. Haha.....saya tidak berbahagia di atas penderitaan orang lain lho. Itu hanya contoh saja. Artinya tak ada yang perlu disesali kalau anda memilih setia dengan balasan apapun. Kita harus siap dengan resiko itu.


Rabu, 07 Maret 2012

Ikuti ke mana arah angin?


Pernah mengikuti arah angin? Lebih enak mana perbandingannnya? Mengikuti atau melawan arah angin? Lebih mudah pasti kalau kita berjalan mengikuti arah angin, jalan menjadi enteng, terbantu hembusannya, lebih nikmat, lancar. Kalau melawannya, tentu sebaliknya, langkah kita menjadi lebih berat, terseok-seok, bahkan bisa jatuh terhempas. Sakit.

Demikian pula dengan hidup kan ya? Saya sih menulis ini berdasarkan kata teman-teman dan pengalaman bergaul. Contohnya, dalam bekerja kadang kita begitu ngotot untuk mendapatkan hasil, sehingga lupa mementingkan kualitas. Saking ngototnya, sampai kita mengabaikan waktu istirahat, waktu berkumpul bersama keluarga. Parahnya lagi, target yang dituju tak sesuai harapan, gagal. Ujungnya? Kita kecewa luar biasa, sedih, marah, menyesal, dan hal semacamnya.

Contoh lain adalah dalam berpacaran. Kita rela mempertahankan hubungan selama 3 tahun hanya karena kita takut, apabila putus, akankah kita bisa mendapatkan pacar lagi? Toh semua orang beresiko dalam membina satu hubungan bukan? Kemudian ketika putus, apakah bisa kita mendapatkan orang seperti dia lagi? Kita cenderung menyalahkan diri sendiri, bahwa kita sudah tidak menarik buat dia.

Dalam melakukan pendekatan atau pedekate, awalnya kita begitu berbunga-bunga. Tapi setelah beberapa lama kok santai-santai saja? Apakah dia menjauh? Ataukah ia telah beralih hati kepada yang lain? Ujungnya juga sama, mulai berpikir negatif, cemburu tak jelas, menyalahkan diri sendiri, merutuk dalam hati, mulai tidak percaya diri. Please...stop!

Yuk mari kita berpikir di luar kotak pandora. Kewajiban manusia itu berusaha, pasrah, ikhlas, berlaku sebaik mungkin. Hasilnya? Kita serahkan kepada Yang di Atas. Berusaha itu terus-menerus dan berharap semuanya akan berjalan sesuai keinginan. Kalau tidak, berarti memang Tuhan akan memberikan alternatif lain yang lebih baik. Santai sajalah, tak perlu dipaksakan. Tak usah hirau komentar sekeliling, karena itu akan merugikan jalan kita. Yang tahu dan menjalani hidup bukan mereka kok, tapi kita. So, fokus!


Selasa, 06 Maret 2012

teman dan cinta

Teman sih banyak, tapi tak punya pacar apalah arti dunia? Banyak ya manusia galau yang punya ungkapan semacam ini. Di twitter setiap hari beredar kicauan para jomblo yang gelisah karena tak kunjung punya pasangan. Kemudian yang berpacar pun berkicau soal selingkuhan, teman tapi mesra, dan lainnya. Lalu yang sudah menikah pun mencari-cari kemungkinan untuk mendapatkan gebetan baru untuk memperbarui suasana. Ahaiy! Nggak selesai-selesai jadinya ya?

Pembaca pun tergiring pada kata demi kata dari para pejomblo itu. Hasilnya? Ada yang terbawa arus, tapi ada yang santai saja menyikapinya, seolah hal itu hanya salah satu dari bagian jalan hidup yang harus dilalui. Apakah bernasib jomblo menjadi separah itukah? Sampai tadi ada kicauan dari salah satu teman, ada laki-laki berusia 35 tahun gantung diri, konon karena dicemooh lingkungan sebab masih lajang. Wah, ini sudah tidak beres tampaknya ya? Jomblo itu tidak akan membuat dunia berakhir bukan? Banyak hal bisa dilakukan ketika anda masih belum bertemu dengan pasangan yang tepat. Apa sajakah itu?

Anda tidak punya beban harus pulang ke rumah jam berapapun. Ini menjadikan waktu luang anda makin banyak. Maksimalkan memperluas pergaulan dan networking untuk mengembangkan diri. Kualitas diri itu anda yang menentukan, bukan orang lain. Banyak teman itu banyak rejeki. Ke mana pun anda pergi selalu banyak koneksi dan bantuan, mempermudah perjalanan karier dan bisnis. Nikmat betul.

Punya waktu banyak untuk teman dan sahabat. Mungkin anda lebih beruntung sudah memiliki kendaraan pribadi, rumah sendiri, dan segala fasilitas yang ada. Tak ada salahnya lho menengok kanan kiri, teman kita akankah seberuntung itu? Mengapa kita harus menikmatinya sendirian? Berbagi itu indah kok, tidak ada salahnya sama sekali. Tertawa sendiri dan tertawa berbarengan teman itu beda. Satu hal lagi, anda akan lebih bermanfaat bagi orang lain.

Mari kita merunut dari awal. Sebenarnya siapa sih orang yang paling berperan dalam kehidupan anda selama ini? Keluarga itu pasti. Setelah itu apakah 100% pacar? Yakin? Yup! Banyaklah yang akan menjawab teman atau sahabat. Karena merekalah orang yang bisa menerima kita dalam keadaan apapun. Dalam keadaan jomblo pun, teman menjadi pasangan yang menyenangkan. Kita bisa tidak berpura-berpura dengan teman. Makan, bersendau-gurau, dengan baju berantakan, tanpa tendensi. Teman yang baik juga akan menunjukkan kapan kita salah dan benar. Bahkan ketika anda terluka oleh pacar, biasanya, seorang sahabat lebih merasa terluka dibanding anda sendiri. Begitu kuatnya persahabatan, kan?

Minggu, 04 Maret 2012

bersikap biasa sajalah


Orang Jawa bilang; ojo getunan, ojo gumunan. Artinya Jangan mudah menyesal, jangan mudah keheranan. Karena sejatinya di dunia ini semua berjalan sudah sesuai pakem, ketentuan dari Tuhan Yang Maha Esa. Seyogyanya bersikaplah biasa saja, tak perlu berlebihan, supaya orang pun menilai anda baik, tidak terkesan pamer. Betul?

Saya tergelitik membahas ini karena mengamati beberapa status BBM teman yang kadang terkesan pamer, berlebihan, sedih, marah, dan sebagainya. Disadari atau tidak, status bisa membuat orang lain menilai anda salah, atau bisa jadi benar. Ya sebaiknya berpikir dahulu sebelum update status itu lebih baik. Memang sih kesannya jaga image, tetapi kalau itu baik dan wajar, kenapa tidak?

Contohnya ya, ada status BBM seorang teman yang begitu membanggakan suaminya. Ia begitu mencintai suami, seolah ia adalah harga mati bagi kehidupannya. Sekali diajak dinner di luar dalam suasana romantis, tak henti ia update foto dan status. Intinya menunjukkan ke semua orang, bahwa ia mendapat perlakuan istimewa dari sang suami. Lah.....saya kenal suaminya. Dan saya tau persis bagaimana kelakuan si suami ketika jauh dari istri. Mungkin sudah berkali-kali ia menjamu "teman perempuan" dalam suasana seperti itu. Tetapi sebaliknya, baru pertama kali itulah si istri mendapat perlakuan terbaik selama hidup, dari suami. Kalau keadaannya seperti ini apalah arti status BBM?

Saya nyinyir sekali hari ini. Ya karena memang kenyataannya seperti itu. Jadi menurut saya, bersikaplah biasa saja. Tak perlu pamer kebahagiaan, yang belum tentu asli. Bersyukur itu dengan perbuatan kok. Sebaliknya, membagi kasih dengan orang papa, itu lebih mulia. Dari pada show off dengan kata-kata, berkoar seolah suaminya adalah yang terbaik. Karena di situ justru menunjukkan bahwa ia lemah, ia bukan siapa-siapa tanpa suaminya. Padahal sejak lahir, kita pun dari sendiri bukan?

Kamis, 01 Maret 2012

Get Happy


Oh…Yeaaah…
Get up be with me
Just you and me
Get up be with me together
Forget your revenge to be with me and you
Resort yourself so you can impress me
Walking together uhhhh…
Breathing together Ahhhhh…
Dancing together Uhhhhh…
Spending your time,just you and me
Like nobody’s there around the world

Get up be with me
So we can clap our hands
Put your arms surround me so I can put mine around you
How large it is when we also happy
Nothing in this world can get to me

Walking together uhhhh…
Breathing together Ahhhhh…
Dancing together Uhhhhh…
Spending your time,just you and me
Like nobody’s there around the world

It could be forever
You and me together
Come with me whenever
And the world come around me

Get up be with me
So we can clap our hands
Put your arms surround me so I can put mine around you
How large it is when we also happy
Nothing in this world can blend get to me

dipopulerkan oleh: Bali Lounge