Senin, 30 Juli 2012

mendung

Tumben siang ini mendung di Semarang. Lumayan adem jadinya. Sangat menolong bagi anda yang berpuasa bukan? Biasanya panas terik, begitu besar cobaan. Asyik kali ya kalau turun hujan. Jam segini, 14.25 WIB jam dahsyat, ngantuk-ngantuknya umat. Kebetulan mobil belum dicuci, jadi lumayan nih mumpung parkir di luar, seandainya hujan deras, jadi kinclong haha..

Tetapi kalau wajah mendung? Siapa yang suka? Pasti di antara anda banyak yang tak menginginkannya. Apalagi kalau yang mendung boss. Wah bisa cilaka tiga belas. Segala yang kita kerjakan tak akan ada benarnya. Masih untung tidak kena marah. Hal yang sangat dihindari karyawan pada situasi seperti ini.

Pun ketika pasangan sedang mendung. Hadehhh.....ini kenapa masalahnya? Bagi para perempuan, mungkin ada yang terbiasa dengan penyakit pre menstruasi. Kalau yang ini sih pasangan bakal maklum. Tetapi kalau mendungnya karena masalah lain? Bisa runyam. Hubungan menjadi panas dingin. Misalnya pasangan sedang punya masalah di kantor, pasti sasarannya pacar. Siapa lagi kan? Sampai kita dibuat pusing, ini sebenarnya ada masalah apa sih? Nah lho.

Memang sih, pasca mendung, untuk cuaca bisa diakhiri dengan hujan, atau kembali cerah. Pun begitu dengan keadaan lain. Mendungnya pacar, bisa saja setelahnya menjadi baik, tertawa ceria. Bisa pula sih menjadi runyam, apabila masalahnya tak selesai dan berakhir sad ending. Alamak!

Kamis, 26 Juli 2012

parkir

Entah yang ke berapa kali saya harus mengalah dalam hal parkir memarkir di kantor. Tetangga saya sama sekali tidak pengertian. Dia memenuhi areal parkir jalan raya, sehingga mengakibatkan gerah sebagian orang di kompleks maupun pemakai jalan umum. Bagaimana tidak? Mobilnya 4 buah, ketiganya diparkir berjajaran di jalan yang bersisian dengan parkir kantor saya. Sudah begitu metode memarkirnya tak sesuai aturan. Harusnya diparkir zigzag ini sesisian sejajar. Otomatis akan menyulitkan pengendara lain bukan?

Kata Pak RT sih dia sudah beberapa kali ditegur oleh warga, tetapi tak hirau, sehingga dikucilkan. Wah kacau. Kemarin saya pernah nekat memarkir sesisian dengan mobil mereka. Sebenarnya sih bisa saja mobil melalui, hanya karena terlalu ngepas, sebagian kecil pengendara memilih menyalakan klakson daripada berusaha melaluinya. Wajar juga sih, karena itu jalanan umum. Tetapi ya, meskipun diklakson, tetap saja tuh, tetangga saya tak bergeming. Lagi-lagi saya yang harus mengalah menyingkirkan mobil. Alamak.

Kalau Pak RT saja sudah menegur dan tak dihiraukan bagaimana pula kalau saya yang menegurnya kan? Akhirnya berdoa dan mengalah sajalah. Toh para tetangga juga tahu siapa yang salah dan benar. Sing sabarrrr.....

from this moment

(I do swear that I’ll always be there.
I’d give anything and everything and I will always care.
Through weakness and strength, happiness and sorrow,
for better for worse, I will love you with
every beat of my heart.)
From this moment life has begun
From this moment you are the one
Right beside you is where I belong
From this moment on

From this moment I have been blessed
I live only for your happiness
And for your love I’d give my last breath
From this moment on
I give my hand to you with all my heart
Can’t wait to live my life with you, can’t wait to start
You and I will never be apart
My dreams came true because of you
From this moment as long as I live
I will love you, I promise you this
There is nothing I wouldn’t give
From this moment on
You’re the reason I believe in love
And you’re the answer to my prayers from up above
All we need is just the two of us
My dreams came true because of you
From this moment as long as I live
I will love you, I promise you this
There is nothing I wouldn’t give
From this moment
I will love you as long as I live
From this moment on

Rabu, 25 Juli 2012

kado

Kalau ulang tahun begini identik dengan kado. Tetapi di umur yang sudah cukup mapan ini (ahaiy) kado tak melulu menjadi prioritas, meski dalam hati tetap saja selalu mengharapkan. Namanya saja pemberian, kadang bisa sesuai dengan harapan, tak jarang juga malah jauh dari keinginan. Tetapi apapun itu, namanya mereka sudah berusaha menyenangkan hati kita. Patut disyukuri.

Saya sih yang namanya gratisan selalu senang saja menerima apapun dari teman, keluarga, boss, relasi, atau pacar. Namanya saja hadiah. Iya kan? Ada satu cerita unik dari seorang teman saya, Nita. Tahun lalu ia memberikan saya kado pernak-pernik Real Madrid. Dipikirnya itu lambang bendera Inter Milan, tim kesukaan saya. memang sih mirip. Eh dasar nggak ngerti bola, dengan percaya diri ia merasa tak salah memilih kado. Saya tertawa tak berheti begitu geli.

Tadi pagi, di rumah saya sudah ada bungkusan kado kecil. Saya yakin itu pasti dari dia lagi. Oh my God, saya deg-degan membukanya, jangan-jangan ia melakukan blunder lagi dengan memberikan kado yang salah haha. Jreng jreng....setelah saya buka, ternyata isinya headset! Warnanya merah pula. Kali ini ia benar. Karena saya suka mendengarkan musik dan headset yang saya punya ada 2, satu kecil satu besar. Dan ia membelikan yang medium. Baiklah.

thank you, i'm blessed

Today is my birthday. Thank you God, i'm very blessed. Senang sekali sampai detik ini masih diberi rahmat dan berkat yang luar biasa dari Tuhan. Memiliki keluarga yang harmonis, menyayangi aku apa adanya, teman-teman yang sayang dan menerima aku dalam kondisi senang, susah, dan galau haha......

Hari ini aku mendapat banyak ucapan selamat ulang tahun dari teman, sahabat, saudara, relasi, seseorang dan boss. Bahagia tak terkira karena mereka masih mau meluangkan waktu untuk sekedar mengetik ucapan selamat, dan repot-repot memberi kado. Semua layak disyukuri sebagai prestasi dan karunia dari Allah.

Yang pasti untuk tahun ini aku ingin semua menjadi lebih terfokus dan tertata. Paling penting dari itu semua, aku ingin semua berjalan di atas kebenaran. Iya, saya sedang belajar untuk setia pada yang benar. Dalam hubungan pertemanan, bisnis, keluarga, keTuhanan, dan satu hubungan yang penting. Wish me luck. Amin.

not action, talk only

NATO. Not Action Talk Only. Bahasa gaulnya omdo, atau omong doang. Ini banyak digunakan terhadap orang yang bisanya hanya bicara, tetapi tak konsisten dengan apa yang sudah dikatakannya. Awalnya bisa saja kita terpesona dengan gaya bicaranya yang seolah dia menguasai betul materi percakapannya. Tarohlah ia bicara mengenai ilmu marketing lengkap dengan sejuta pengalamannya. Kesan pertama begitu meyakinkan. Setelahnya?

Akhirnya waktu jugalah yang membuktikan kebenaran omongannya itu. Satu dua kali kasus kok tak ada yang close. Kemudian ia mulai gerah dan menghilang entah ke mana. Tanpa pertanggungjawaban, tanpa hasil. Akan terlihat kan siapa yang hanya bisa bicara tetapi tak bisa bekerja. Memang semua perlu waktu. Tetapi kalau bekerja dilakukan dengan sistematis, terpola dan sungguh-sungguh sih menurut saya tetap saja akan berhasil.

Kecuali memang, ia lebih sibuk membesarkan omongan daripada tindakan. Ini lain lagi. Misalnya waktu yang seyogyanya digunakan untuk menemui klien, ini malah digunakan untuk hal lain yang jauh tidak lebih penting. Atau ia melakukan sesuatu yang tidak dalam koridor. Saya kok masih percaya attitude itu lebih baik daripada kinerja ya? Kemudian bossy. Idealnya memulai sebuah bisnis itu kan dimulai dari diri sendiri. Tidak mentang-mentang selalu mencari anak buah. Lha bisnisnya saja belum berjalan kok sudah ribut mencari anak buah. Lagipula kalau semua diawali dari diri sendiri hasilnya akan lebih prima, karena kita tahu berdasarkan pengalaman. Right?

Selasa, 24 Juli 2012

mencintai itu...

Ita memandangi wajahnya dari cermin. Bilur biru di pipi kirinya masih jelas terlihat. Kemarin suami yang dicintainya memukul karena marah kepadanya. Entah yang ke berapa kali ia membentak dan selalu menyalahkan dirinya hanya karena satu kesalahan kecil. Setahun sudah usia pernikahan mereka, tapi lambat laun bukannya kebahagiaan yang didapat, tetapi keanehan sifat Roy, suaminya, makin lerlihat. Seperti zombie, laki-laki itu begitu mengerikan, membuatnya trauma.

Atas nama cinta, Ita menerima perlakuan Roy, meski sangat menyakitkan. Termasuk, sampai saat ini, sudah hampir sembilan bulan ini ia tak menerima nafkah batin darinya. Jangankan nafkah batin, secara lahiriah, laki-laki tinggi besar itu tak menafkahi dirinya. Segala keperluan rumah tangga Ita sendiri yang mengurusnya. Fasilitas rumah, mobil dan segalanya telah Ita dapat sebelum ia menikah dengan Roy. Ita hanya ingin Roy memberikan cinta yang tulus, itu saja. Tetapi entahlah, bukan itu semua yang didapat.

Perlahan Ita menyeka air matanya. Terasa pedih mengalir di atas balur biru di pipinya. Dalam hati ia memohon kepada Tuhan, supaya Roy berubah baik, seperti pada awal masa perkenalan. Ia ingin Roy yang dulu. Ita sudah terlanjur memilih untuk mencintai laki-laki yang sekarang berstatus suaminya itu. Meski sekarang ia selalu disakiti. Ita selalu berharap Roy menjadi baik dan mencintainya seperti harapan yang masih tersisa.


good news

Senang ya kalau mendapat kabar baik, dari siapapun itu. Apalagi kalau itu menyangkut karir dan pekerjaan. Wow, rasanya kesulitan yang selama ini kita alami, berhari-hari, bulan, tahun, terbayar dengan tuntas. Syukur Alhamdulillah tiada tara akan anugerah yang telah Ia berikan. Ini juga memicu semangat yang sebelumnya sempat sedikit akan pudar, karena merasa seolah pintu yang dituju begitu masih jauhnya.

Ada kalanya kita merasa capek, kesal karena usaha yang selama ini sudah kita lakukan tak kunjung membuahkan hasil. Adanya malah semakin banyak masalah dan kendala. Sampai kita bertanya dan marah kepada Tuhan, kapan sih perjalanan ini akan sampai? Ternyata pepatah klasik bahwa semua akan indah pada waktunya selalu benar adanya.

Oh ya satu hal lagi adalah ketika kita sudah mendapat segalanya, jangan lupa untuk selalu bersyukur. Karena kadang kita lebih konsentrasi pada meminta dan mengeluh kepada Tuhan. Tetapi di saat senang, menjadikan kita sombong, bahwa itu adalah hasil jerih payah kita. Tuhan ada di mana? Kemudian jangan sampailah kita lengah, karena kompetitor juga semakin giat bekerja dan tak henti mencari peluang. Kalau kita tak konsentrasi sedikit saja, peluang bisa diambil oleh mereka. Great day with good news. Thanks, God.

Minggu, 22 Juli 2012

on time (again)

Entah ya, saya selalu strength untuk hal ini. On time! Semenjak jadi penyiar sejak 2001, saya hampir tak pernah terlambat siaran. Dari kecil juga, sekolah dan sebagainya, saya paling patuh. Makanya saya sangat tak bisa toleran dengan orang yang suka menunda-nunda waktu, atau terlambat. Menurut saya ini adalah hal yang tak pantas dilakukan. Saya mending nunggu daripada terlambat. Terserah orang punya prinsip apa, yang jelas saya lebih suka tepat waktu, itu saja.

Pada beberapa hari lalu saya punya teman kerja yang seringnya terlambat ketika janjian. Saya tak habis mengerti ketika ia dengan santainya mengatakan bahwa saya terlalu strength, tidak nyantai. Lho, saya ada waktu santai di luar pekerjaan. Di saat bekerja ya kudu serius. Saat nyantai, mari kita bermalas-malasan tiada tara. It's ok.

Awalnya saya masih bisa menerima, sekali, dua kali. Lha kok keseringan? Akhirnya saya harus mengambil keputusan. Bahwa apabila ia ingin bekerjasama dengan saya, marilah on time. Tetapi apabila ia memilih nyantai, silahkan mencari patner lain. Ini sih bukan ancaman, tetapi saya merasa lebih baik kedua belah pihak tak ada yang saling mengeluh karena perbedaan prinsip. Masak sih saya harus menunda kepergian saya ke luar kota hingga dua hari kemudian hanya karena menunggu dia? Ini sudah keterlaluan menurut saya. Ya sudahlah, akhirnya saya memutuskan on time, dengan patner bisnis lain yang lebih bisa menghargai waktu. Hasilnya? Alhamdulillah semua lancar, tak ada hambatan.

alasan menikah

Saya pernah menulis ini beberapa waktu lalu. Apa sih alasan anda menikah? Tentu banyak sekali, entah karena terpaksa, perlu, harus, sekedar memenuhi keinginan orang tua, agama, takut dibilang perawan tua, terlanjur hamil, sudah berumur, butuh pendamping, apa lagi? Masih banyak alasan lain, tetapi kira-kira itulah alasan sebagian orang akhirnya menikah.

Kemarin pagi saya tak sengaja menyalakan televisi, pas acara Mario Teguh Golden Ways. Kok ya pas topiknya tentang alasan menikah. Seru deh. Di situ alasan menikah beragam, ada yang bilang bahwa menikah itu perlu. Ada pula yang bilang bahwa menikah adalah penting. Nah ini dia point terakhir yang patut digaris bawahi. Menikah itu tidak main-main, karena itu harus dipikirkan resiko dan jangka panjangnya. Mengapa penting? Karena pernikahan itu butuh komitmen, selamanya. Perjalanannya bisa sangat panjang, sesuai takdir yang akan dijalani.

Lalu mengapa banyak orang menikah tapi tak bahagia? Menikah tapi selingkuh? Menikah tetapi meninggalkan keluarga untuk kesenangan pribadi dan egoisme? Kalau merujuk pada Mario Teguh, sebenarnya hal itu tak perlu terjadi kalau tiap-tiap orang memahami esensi pernikahan. Bahwa menikah adalah penting. Apabila mereka mengerti itu, maka tak akan terjadi hal-hal demikian. Suami tak akan berselingkuh, karena sudah memutuskan menikah. Demikian pula ia tak akan meninggalkan anak, karena tak main-main ketika menikah.

Saya sangat setuju tentang hal ini. Karena itulah pula, tujuan menikah sebenarnya kembali kepada hakikat, yaitu beribadah. Kalau tujuan menikah adalah harta maka tak akan lekang, demikian pula tujuan lain, misal nafsu, tak akan sampai pada titik kenikmatan dan makna. Sebaiknya marilah mengembalikan hakikat bahwa tujuan orang menikah adalah karena Allah, karena memang ingin menikah, berkomitmen, selamanya. Amin.

mukena di mobil

Tadi sewaktu jalan dengan seorang teman, ia nyeletuk: tumben di mobilmu ada mukena? Makjleb. Haha...iya ya, moment puasa seperti ini memang membuat sebagian orang mendadak religius. Makanya Ramadhan banyak yang ngangenin, karena susasa seperti ini mengetuk pintu hati orang yang selama ini mengaku terlalu sibuk dengan pekerjaan, dan sejuta alasan lain lagi.

Saya mungkin terbawa suasana itu. Alasan saya? Karena aneh sih, kalau saya berpuasa tetapi sholatnya bolong-bolong, merasa tidak afdol. Lagian peraturan beberapa perusahaan lebih longgar saat bulan Ramadhan. Misalnya datang lebih awal dan pulang lebih pagi pula. Kemudian beberapa resto juga tutup, sehingga aktivitas berlebih yang selama ini dilakukan, menjadi berkurang. Akibatnya banyak waktu sela, dan apalagi hal paling baik yang bisa dilakukan selain beribadah kan? Ahaiy!

By the way, mudah-mudahan sih ini bisa berlangsung seterusnya (harapan awal selalu di bulan ramadhan :p). Karena beribadah yang tulus tak bergantung pada hari apa, bulan apa, dan kapan. Tetapi setiap saat, ketika kita memang harus berkomunikasi dengan-Nya. Amienn....

Kamis, 19 Juli 2012

puasa hari pertama

Jumat, 20 Juli 2012. Sebagian umat Islam menunaikan ibadah puasa pertama hari ini. Saya ngikut ketentuan pemerintah, besok baru mulai puasa. Semua seolah terbawa suasana ya, mendadak religius. Asal semua dilakukan dari hati tidak masalah, jangan latah saja. Avatar di lis BBM langsung pada diganti menjadi berkerudung dan bersarung. Hehe...biar lebih afdol katanya.

Beberapa kantor menerapkan aturan jam pulang lebih awal. Kantor teman saya biasa masuk pukul 09.00-17.00, diubah menjadi mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Akibatnya apa? Sudah bisa dipastikan arus kemacetan menjadi bergeser pada jam itu. Ini penting buat saya yang saban harinya melewati jalur padat dan rawan kemacetan lalu lintas. Kadang karakteristik orang ingin buka puasa di rumah juga beragam, ada yang buru-buru, sehingga ngebut, mengabaikan pengguna jalan lain. Padahal puasa kan?

Kemudian pemandangan di sepanjang perjalanan pulang adalah di sana-sini penjaja makanan menawarkan dagangan; takjil buka puasa. Variannya itu-itu jua; kolak, buah, sayur segar, cemilan, dan sebagainya. Seru sih. Tapi ya itu, menuh-menuhin jalan. Membuat kemacetan makin parah. Beberapa pengguna jalan kadang berhenti sembarangan untuk membeli jajanan itu. Ya wajar, mereka merasakan nuansa seperti itu hanya setahun sekali, sayang kalau dilewatkan. Meski rasa masakannya, tak lebih enak dari masakan rumah, karena kebanyakan sang penjaja adalah mahasiswa yang mencari tambahan uang saku, sehingga masaknya pun ala kadar.

Selamat menjalankan puasa.

begadang boleh saja, asal...

Sebenarnya saya mengantuk kali ini. Tadi sempat memejamkan mata sejenak, sekitar lima belas menit. Teman-teman sudah tak heran dengan habis saya ini. Ya ya...mereka tahu, semalam saya nonton pertandingan sepak bola. Sebenarnya sih bukan tim favorit, tetapi dari pada saya tak bisa tidur, sekalianlah nonton. Sampai jam tiga pagi saya masih belum tidur. AKibatnya bangun pagi badan pegel-pegel. Sudah begitu janjian dengan klien pagi pula.

Kebetulan saya perempuan dan suka bola. Sebagian teman saya yang perempuan tak suka bola. Mereka tak habis mengerti melihat saya menghabiskan waktu, begadang malam, nonton bola. Hehe...entahlah. Beruntungnya saya punya teman-teman cowok yang suka bola. Begadang pun jadi tak terasa. Malah saling ledek, apalagi kalau ketemu fans tim lawan. Bisa betah melototin BB dan jempol pun menjadi keriting keasyikan ngeledek. Nonton bareng menjadi alternatif seru yang bisa dipilih, demi teriakan yang tak ada batas. Haha...

Semalam pertandingan tim Manchester United, tim yang paling saya benci, karena musuh bebuyutan Liverpool, tim idola saya. Mereka melakukan pertandingan persahabatan dengan tim apa gitu dari Afrika Selatan. Skor berakhir dengan kemenangan MU 1-0. Saya punya kenalan baru yang maniak MU. Sehingga semalam saya saling ledek dengan dia. Ya begitulah....begadang boleh saja, asal ada bola. Itu rumus saya.

hujan pertama di Juli

Pukul empat lebih lima belas menit sore hari, waktu hujan turun pertama kalinya di bulan Juli ini. Tadi pagi sewaktu saya bangun tidur, cuaca di luar rumah terlihat mendung. Adem rasanya. Alhamdulillah sepanjang perjalanan hari ini lancar. Meski mobil masih dalam kondisi tak ber-AC, cuaca yang tidak begitu panas mendukung aktivitas lapangan pekerjaanku.

Enaknya kalau hujan begini, tiduran ya? Tetapi masih masuk jam kantor, rasanya berdosa untuk tidur jam segini. Lalu ngapain? Karena hutang tulisan masih banyak, ya sudahlah, akhirnya menulis menjadi pilihan favoritku, sekalian menunggu teman pulang kerja. Apalagi aktivitas kantor konsultan masih sepi. Jadi saya memilih menulis, hitung-hitung melatih pikiran.

Yang paling menyenangkan ketika hujan deras seperti ini adalah, memarkir mobil di halaman. Kebetulan saya tadi batal nyuci mobil. Kalau kejadian, bisa kecewa dua belas haha. Jadi bersih lagi nanti.  Mudah-mudahan saja jalanan lancar, tidak macet. Karena biasanya orang cenderung menunda kepulangan jam kerja, menunggu hujan reda. Begitu reda, wah...semua berdesakan di jalan raya. Alamak!

Seneng ya? Setelah sekian lama kering kerontang, hari ini hujan deras, aman lagi. Maksudnya tak bercampur dengan angin, petir. Hujannya romantis. Ihirr.

Rabu, 18 Juli 2012

cincin

Pernah nggak punya barang kesayangan yang rasanya aneh kalau sehari saja tak ketemu, memegang, atau memakainya? Kebanyakan ada ya yang punya kebiasaan seperti itu? Teman saya ada yang suka banget sama selimut kesayangan ketika bayi. Hingga umur kepala 3, selimut itu selalu menemani tiap tidur. Bau dan warna kain sudah pudar dimakan usia. Tapi entah kenapa, ia merasa nyaman ketika tidur berselimutkan kain kumal itu.

Kalau saya merasa aneh tiap bepergian, ke kantor atau pergi ke luar dari rumah tanpa cincin dan gelang. Ada yang tak enak rasanya, ganjil. Pernah suatu ketika saya lupa memakai gelang dan cincin. Akhirnya saya mampir ke mall terdekat membeli barang itu. Haha...rasanya kurang percaya diri. Seperti jimat saja. Demikian pula ada salah satu teman saya yang lain, merasa tak berarti bila bepergian tak memakai pensil alis. Walah...!

Jangankan kita yang sudah dewasa, anak kecil, seperti keponakan saya yang berusia baru satu tahun saja sudah memiliki barang kesayangan, boneka Elmo. Semenangis apapun ia, apabila disodorkan bonekanya, ia akan memeluk erat dan tersenyum, meskipun kemudian....kembali menangis. Haha....lucu ya?

futsal

Sore ini saya diajak teman nonton pertandingan futsal persahabatan antar perusahaan. Karena saya suka bola dan tidak ada acara penting ya saya maulah datang rame-rame. Apa sih yang menarik?

Entah ya, saya suka bola, permainan bola, dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Menyentuh rumput lapangan bola menurut saya menimbulkan sensasi tersendiri. Suka saja sih. Apalagi melihat pertandingan langsung di stadion. So wow!

Termasuk ketika saya sempat rajin seminggu dua kali ke stadion untuk jogging bersama teman. Menghirup udara bebas, berkeringat, bercanda hingga perbincangan bisnis bisa saja terjadi membaur dengan hobby. Selain sehat, bisa menambah kolega. Mari kita futsal. Ahaiy!

Selasa, 17 Juli 2012

Joey

Joey...
Terima kasih sudah hadir melengkapi hidupku
Tak sia-sia menunggumu begitu lama
Untuk sebuah kenikmatan hidup yang tiada tara
Subhanallah....
Tuhan telah begitu baik menyatukan kita
Mari kita jaga bersama,
Demi kita
Selamanya.

bola menyatukan kita

Saya suka menonton pertandingan sepak bola, terutama liga Inggris dan sepak bola dunia. Bukannya tak nasionalis, ini hanya masalah kesukaan saja, tak perlu diperdebatkan. Lagi pula harus diakui, dari segi apapun mereka lebih maju dibanding persepakbolaan kita kan? Memang tak banyak perempuan yang suka bola, tetapi saya punya beberapa teman yang sehobi, jadi seru kalau ketemu.

Demikian juga masalah menjalin sebuah hubungan. Sepertinya begitu lengkap kalau ada yang sama menyukai bola atau hobi lain. Pembicaraan jadi beragam, variatif, dan bisa saling meledek satu sama lain. Kadang bisa juga meluangkan waktu nonton bareng, nuansanya beda lho ketika nonton sendirian di rumah. Teriakannya lebih mantap dan ada banyak teman. Hahaha....

Pernah saya bertemu dengan klien. Karena saya capek, awalnya saya tak mengajak beliau bicara to the point masalah bisnis, malah ngelantur membicarakan otomotif dan musik. Satu setengah jam kita hanya ngobrol musik, tentang Shakira, kebetulan saya dan beliau sama-sama menyukai penyanyi itu. Baru sekali ketemu serasa sudah seperti teman lama. Bicara ngalor-ngidul hahahihi...sampai akhirnya saya harus pamit. Dan di situlah, saya baru menyampaikan maksud kedatangan. Surprise! Beliau langsung minta MoU dan besok saya diminta kembali untuk mendapatkan tanda-tangannya. Watta life kan?


menghindar

Menghindar dari permasalahan? Ini sama sekali perbuatan yang tidak terpuji bukan? Apalagi setelah menghindar, lalu pergi, dan meninggalkannya. Oh, pihak baik manapun tak ada yang menganjurkan ini terjadi. Saya yakin itu. Kecuali anda lebih suka masalah menghantui hidup sepanjang waktu, sepanjang hari.

Beda kasusnya kalau kita harus menghindar dari seseorang, untuk beberapa saat, lalu kembali dalam kondisi semua sudah netral, dan menyelesaikan semua masalah yang terjadi. Menghindar yang saya maksud adalah kita mencoba ke luar dari kotak masalah, supaya bisa melihat lebih jernih persoalan yang terjadi. Dengan begitu, kita bisa memberikan solusi yang tepat terhadap permasalahan yang kita alami.

Atau bisa saja kita terpaksa menghindar dari beberapa teman yang selama ini anggap saja telah banyak merugikan kita. Baik dalam hal pertemanan maupun bisnis. Apalagi dalam kondisi kita sudah berkorban banyak untuk mereka. Ini adalah 'menghindar' yang menurut saya sangat penting dilakukan. Karena dalam pertemanan dan bisnispun kita wajib selektif untuk hal yang lebih baik lagi.

Biasanya setelah tahapan ini, kita bisa kembali bersikap netral, mulai dari awal lagi. Tetapi hal pentingnya adalah kita harus waspada pada kondisi ini, apalagi kalau anda termasuk orang yang mudah iba terhadap orang lain.

kena batunya

Inilah akibat iseng-iseng berbuah serius. Baru saja saya diBBM teman, marah-marah karena saya telah membohonginya, tentang status pernikahan selama ini. Ia tahunya saya menikah dua tahun lalu, kemudian bercerai, dan sekarang menjanda, alias single. Dan akhirnya....saya mengklarifikasi status saya yang sebenarnya.

Ceritanya begini, sekitar dua tahun lalu, iseng-iseng saya mngubah status saya di facebook dari single menjadi married. Awalnya sih tujuan saya hanya satu, meminimalisasi para laki yang tebar pesona ke saya hehe. Bukannya sok laku, tetapi saya sengaja mengambil sikap seperti itu, dan nyatanya berhasil. Tak tahunya saya mendapat ratusan ucapan selamat bahwa saya akhirnya menikah bla bla bla....Oh My God. Waktu itupun saya tak berpikir panjang selain hanya mengucapkan terima kasih, saya pikir itu doa dari banyak teman.

Ternyata beberapa teman saya serius menanggapi hal itu, hingga mengirim kado pernikahan segala. Saya jadi tercenung. Wah, ada yang salah ini tampaknya. Sampai sekarang saya tak pernah memakai kado pernikahan itu sebelum saya mengklarifikasi hal sebenarnya. Mungkin setelah saya menulis ini, baru saya akan kirim email ke teman saya itu. Gubrak!


Senin, 16 Juli 2012

berbagi hati

Ketika menulis ini, di ruangan kantor sedang memutar lagu dari Elemen Band, Rahasia Hati. Bagus ya liriknya. Intinya ia tak mau membagi hati dengan yang lain. Apabila terpaksa ia tak mendapat hati dari pasangan, ia rela melalui hidupnya tanpa bercinta. So wow!

Pada masa seperti saat ini, masih ada nggak ya orang seperti itu? Di era facebook, twitter, instagram, path, dan lainnya? Sulit tampaknya. Tetapi bukan berarti tak ada. Saya kok masih berkeyakinan seperti itu. Pastilah masih ada orang baik yang betul-betul baik dan setia. Beberapa lagu yang beredar banyak berlirik mendua, mentiga, tak puas dengan satu cinta. Tetapi toh masih pula banyak lirik yang mendewakan satu cinta. Nah, saya ada di pihak terakhir.

Me-restart hidup demi kebaikan menurut saya masih sangat baik dibanding membiarkan hang, tak jelas. Atau tetap membiarkan nafsu menguasai diri, terus berpetualang tanpa tahu kapan kapal akan dilabuhkan. Bayangkan saja, kapal itu terombang-ambing di lautan yang bisa saja tak bersahabat, sesekali berlabuh di pantai berbeda. Oh no. It's not my choice.

chemungudhh...

Bahasa alay dari semangat, chemunguudhh.....populer di kalangan pengguna twitter. Saya tak akan membahas kata itu, tetapi lebih pada semangat, yang bisa kita dapat dari siapapun, di manapun. Kemarin sore saya mampir ke kantor teman saya, di Sindo Radio Semarang. Bertemulah saya dengan narasumber yang motivator.

Kami berkenalan dan sempat menyebut tempat saya bekerja. Si Bapak memberi dukungan penuh pada pekerjaan dan karir saya. Bahkan beliau menyuport kegiatan saya dan menyarankan supaya aktif menulis. Dyarr! Pada tulisan sebelumnya sudah saya sampaikan bahwa belum cukup konsisten untuk menerapkan sehari satu tulisan. Si Bapak mengimbau supaya itu direalisasikan. Apabila ada kendala sebaiknya segera diatasi atau bisa pula memakai taruhan untuk lebih semangat. Ahaiy!

Betul juga kan ya? Memang telaten itu salah satu bagian dari konsistensi dan kesuksesan. Makanya yaaaa.....harus satu hari minimal satu tulisan. Lembur itu malah membuat makin sengsara. Contohnya seperti saya. Entah berapa tulisan lagi yang harus saya buat untuk membayar hutang. Tetapi okelah, saya akan bayar lunas.

Rejeki Tak Akan Ketuker

Rejeki bukan seperti sandal jepit, tak akan bisa ketuker. Siapa yang rajin berusaha dan berdoa ya dia yang akan menuai hasilnya. Betul?

Dalam satu teamwork kadang seperti itu ya, saling ngiri, karena ada yang merasa ia paling banyak bekerja, sementara yang lain hanya duduk-duduk santai, perintah sana-sini. Jengkel memang. Tetapi apa anda mau di posisi seperti itu? Apa tidak monoton berhari-hari merasa seperti mandor, padahal bukan mandor? Sementara teman lain jumpalitan tak tentu membuka peluang, networking, ke sana-sini seolah nafas tak pernah putus?

Pada akhirnya teman yang hanya duduk santai tadi akan asyik dengan dunianya sendiri, onani. Sementara kita yang bergerak aktif, mencari peluang, tentu akan mendapat network baru, kenalan, hingga peluang bisnis baru. Tak jarang apa yang kita tanam justru mendapat hasil lebih dari yang kita harapkan. Subhanallah kan?

Jadi tak perlu iri dengan perilaku negatif teman, meski dalam satu teamwork. Rejeki itu individu kok.

Minggu, 15 Juli 2012

berhenti berharap

Ini judul lagu. Dalam suatu rencana membina hubungan, ada saatnya kita berani mengatakan dan bersikap untuk berhenti berharap. Daripada diteruskan tak ada kepastian, malah kitanya capek, tak jarang ketika ada peluang lain yang lebih baik malah tak terlihat karena kita terlalu sibuk berharap. Pernah mengalaminya?

Pada tahapan awal pendekatan sebuah hubungan, apalagi kalau terlihat tak bertepuk sebelah tangan, tentunya berbunga-bunga, senangnya. Si dia pun antusias, menelepon setiap hari, sms, bbm, semua dilakukan untuk menundukkan hati pasangan yang diincar. Tetapi itu hanya berlangsung sesaat. Well, dua bulan hingga empat bulan kemudian, tiba-tiba dia berubah. What's wrong ya?

Ada baiknya sih kita menanyakan keseriusan dia. Tetapi kalau anda merasa gengsi dan tak perlu menanyakan hal itu, it's fine. Anda bisa mengambil beberapa sikap aman. Salah satunya ya tadi, berhenti berharap. Apakagi kalau anda menangkap sinyal dianya memang sudah berhenti berusaha sama sekali. Kemudian anda membaca timeline di twitter dia nyepik cewek lain, sementara anda jelas tak suka cara dia. Wow. Hati kan bukan untuk disakiti? Kenapa kita harus susah payah terlalu berharap kepada orang seperti itu?

Semestinya kalau ia benar sayang, tentu tak melakukan hal itu. Dan ia tidak silent, menyembunyikan anda di depan teman-temannya. Dengan alasan apapun tampaknya itu tak baik bukan? Kalau memang ia gentle, pastilah ia akan membawa anda kepada lingkungannya. Ketika itu tak riil, kenapa kita harus memperjuangkannya? Oh so bad. Prefer kita bergaul dengan orang yang tulus sayang dengan kita daripada tidak jelas seperti itu kan? Yuk, tak usah takut berhenti berharap terhadap kesedihan. Selamat datang keceriaan.

are you serious?

Tiap kali mendengar kabar baru yang mengejutkan, temanku selalu bertanya,"serius lu?". Apa iya sih aku terkesan tak pernah serius? Demikian pula sebaliknya. Pernah temanku menahan sakit di kiri dadanya, kupikir ia akting, ternyata beneran. Jadi ya, kadang kita tidak yakin, dengan apa yang kita lihat sendiri, kita dengar sendiri. Kecuali memang kita yang merasakannya? Wah, kalau ini masalahnya bisa terjadi perdebatan yang sangat panjang tentunya. Baiklah, aku hanya akan menulis yang simple-simple saja di sini.

Seandainya sesuatu yang tidak serius itu dibicarakan dengan nada serius, siapa yang tak menyangka ia serius? Taruhlah kita berdebat masalah letak meja kerja, mau di pojok atau di tengah? Semuanya dengan mimik serius, tentu ini akan menjadi sesuatu yang serius. Sebaliknya, perbincangan masalah tak serius tetapi diperbincangkan dengan humor, tentu orang akan menganggap memang pembicarannya tak serius. Tetapi kalau pembicaraan serius disampaikan dengan cara humor? Ini masih bisa dikatakan topiknya akan tetap serius.

Hikmah dari semua ini adalah sebaiknya berpikir dulu sebelum bicara. Kecuali anda berbicara dengan diri sendiri, karena tak berefek. Apalagi kalau sudah melibatkan hati. Wah, ini bisa dalem akibatnya. Ngeriii......so think first. It's very important!

karcis...cerita perjalanan (4-habis)

Tibalah saat aku harus pulang setelah liburan tiga hari. Liburan terlama di luar lebaran. Ibu sendiri sampai heran, aku bisa menghabiskan waktu cukup lama di rumah. Apalah itu yang pasti aku perlu melakukannya, dan senang. Kali ini aku naik kereta yang sama, Blora Jaya Express. Yang menarik adalah di kereta ini semua penumpang memakai karcis dengan nomor tempat duduk. Kereta sebelumnya tak memakai nomor, sehingga tiap masuk selalu berebutan mencari kursi. Lebih tertib. Good.

Apakah ada penumpang berdiri? Tentu saja masih boleh. Hanya saja sekarang ada pembatasan, per gerbong maksimal 10 orang saja. Wow, makin keren saja nih perusahaan kereta api ya? Lalu bagaimana para penumpang yang tidak dapat tiket? Jangan khawatir, pihak kereta api bekerjasama dengan perusahaan travel telah menyiapkan mobil untuk penumpang yang perlu pergi hari itu juga dengan tiket seharga sama dengan tiket kereta api.

Sepupu saya tidak mendapat tiket kereta, sehingga ia memilih naik travel ke Semarang. Alhamdulilah Bapak telah membeli tiket dari pukul 11 siang dengan jadwal pemberangkatan kereta pukul 13.22 WIB. Karena pembelian tiket lokal hanya bisa dilakukan di hari yang sama. Jadi kami tak diperkenankan membeli tiket jauh hari sebelum jam pemberangkatan. Begitulah.

Over all aku sangat menikmati perjalanan kali ini. Mumpung mobil masih di bengkel, sengaja aku menikmati perjalanan, berlibur, silaturahmi kepada orang tua, menengok kampung halaman dan saudara. Semoga memperlancar rejeki. Amin...

mangga oh mangga ...cerita perjalanan (3)

Keesokan harinya aku menjadi sopir keluarga untuk mengantar mereka berbelanja ke Cepu, salah satu kota penghasil minyak. Kecamatan kecil ini menjadi terkenal karena industri minyaknya dan exxon mobile. Hanya 20 kilometer dari rumahku. Dan lagi-lagi, sepanjang perjalanan di kiri kanan berjajar hutan jati dan perkebunan serta persawahan.

Yang menarik adalah, aku mendapat mandat dari bossku untuk mencari buah mangga, karena mangga dari Blora terkenal enak dan manis rasanya. Salah satunya disebabkan karena tanah yang berkapur, sehingga menimbulkan sensasi rasa yang luar biasa untuk mangga harumanis. Di rumahku sendiri ada enam pohon mangga. Dan hampir banyak orang di pekarangannya terdapat minimal 2 pohon mangga. Biasanya mereka tak menjual buahnya, hanya untuk dikonsumsi pribadi dan dibagikan kepada tetangga serta sanak saudara. Ibu saya bercerita bahwa sebelumnya pohon mangganya sempat akan dibeli orang, tetapi tak diberikan, karena memang tidak untuk diperjualbelikan. Apakah karena mereka menanam dengan hati ya jadi rasa buah mangganya luar biasa enak?

Sepanjang perjalanan Randublatung-Cepu banyak sekali kutemui pohon mangga, baik di pekarangan penduduk maupun perkebunan. Rata-rata belum berbuah, baru berbunga. Senang sekali melihatnya. Mangganya sendiri ada berbagai jenis, yaitu: harumanis, gadhung, madu, walijiwo, dan lainnya. Tetapi yang paling terkenal adalah mangga harumanis itu. Mau tahu rasanya? Tiga bulan lagi, mari kita ke Blora :)

hutan jati...cerita perjalanan (2)

Paginya aku sekeluarga melakukan perjalanan ke Solo. Sudah lama aku menginginkan perjalanan melewati hutan dari Randublatung ke Solo melalui Sragen. Amazing. Sepanjang perjalanan tak putus-putusnya hutan jati di kiri kanan jalan. Dengan jalan beraspal setengah mengelupas, lubang di sana-sini, rusak di hampir semua jalan, membuat perjalanan memakan waktu sekitar 5 jam untuk sampai Solo.

Sepertinya dari tahun lalu aku pulang, jalan Randublatung-Purwodadi ini tak pernah bagus. Selalu saja ada perbaikan jalan, dan tak pernah mulus. Mungkin itu seninya untuk melewati jalur ini ya? Haha....kita harus extra sabar dan extra koin, karena di tiap jalur buka tutup pasti ada yang menadah. Kecepatan tak bisa lebih dari 40km per jam. So slowly kan? Asik.

Indonesia kaya kan ya? Dan penduduknya luar biasa. Saya tak tahu rasanya tinggal di tengah hutan, dengan tetangga yang hanya beberapa orang, penerangan minimalis, hidup jauh dari kerlap-kerlip lampu. Belum lagi signal ponsel yang kadang tertera sos di layar. Faktanya, di sepanjang jalan Purwodadi-Sragen, ada banyak kehidupan. Pasar tumpah, rumah sederhana, toko sederhana, luar biasa. Tetapi motor yang lalu lalang di depanku motor baru semua. Wah, mereka kaya juga tampaknya. Seru kan ya? Itulah Indonesia.

i love this place...cerita perjalanan (1)

Oh iya kemarin aku meluangkan waktu untuk jalan-jalan ke kampung halaman dan beberapa kota kecil lain. Maka aku akan bercerita sedikit tentang itu. Kamis sore aku berangkat naik kereta Blora Jaya Express dari Semarang Tawang. Tiketnya lumayan mahal, lima puluh ribu. Tetapi terbayar dengan kondisi kereta yang lumayan nyaman, berAC, bebas asap rokok, bersih. Perjalanan sekitar tiga jam tak terasa melelahkan. Fun!

Yang selalu diingat orang ketika naik kereta ini adalah mereka bisa jajan nasi pecel Gambringan, yang sangat terkenal enak. Dengan kereta seperti ini, penjual hanya bisa menjajakan dagangannya dari luar pintu kereta yang terbuka beberapa menit saja. Harga pecel sangat murah, tiga ribu perak. Tetapi suasana dan rasa tak pernah berubah, tetap enak.

Malam itu aku menginap di rumah Ibu, di Kecamatan Randublatung, nama yang unik, dengan daerah dikelilingi kayu jati. Apakah menyeramkan? Sama sekali tidak. Karena hutannya tidak seperti hutan di luar jawa yang angker. Tetapi sangat familiar dan banyak orang datang dan pergi mencari kayu bakar, ranting kering hingga daun-daunan untuk kebutuhan sehari-hari. Yang membuatku tak tahan adalah cuaca. Di sini kalau malah hari terasa dingin tak terkira, tetapi di siang hari terasa panas menyengat. Satu lagi, air yang benyak mengandung kapur membuat usai mandi berasa kering. Tetapi....i love this place. Ijooo.......segar.

Fokus

Pusing ya kalau kita tidak fokus dengan salah satu tujuan bisnis. Zig zag, tak tentu arah, seperti layang-layang putus tali. Arahnya tak jelas, bisa tersangkut di pohon, jatuh ke laut, atau mendarat sial di tanah. Penting memang untuk menentukan fokus. Aku jadi ingat nasehat teman, bahwa fokus itu untuk mengendalikan emosi kita, kembali ke tujuan semula, konsisten. Godaan di sekitar tak perlu direspon sama dengan tujuan awal, karena hanya akan mengacaukan rencana. Betul?

Tulisan ini kubuat juga ketika ada teman yang BBM menanyakan bisnia lain, di luar rencana bisnis yang sudah terjadwal. Bukan apa-apa sih. Tetapi fokus itu penting. Kalau sampai lost focus, bisa makin kabur, tujuan awal malah tak terealisasi dengan baik. Ini bahaya dan wasting time. So please....back to focus. Sekali lagi, ini penting.

kepercayaan seperti kertas

Iya kan benar? Seperti kertas yang sudah diremas, tak akan bisa kembali mulus seperti awal. Kalau tak berat menjaga kepercayaan, akan banyak orang bertanggungjawab di dunia ini hehe. Aku itu termasuk orang yang begitu mudah memberikan kepercayaan kepada orang. Tetapi jangan salah, apabila suatu hari kepercayaan itu disalahgunakan, tak ada ampun. Aku sangat senang berteman dengan orang yang bisa memegang teguh kepercayaan itu. Sebaliknya, jauh-jauh deh orang yang seenaknya memanfaatkan kepercayaan yang sudah kuberikan. Percuma saja meminta maaf dan mencoba memulai dari awal, karena responku tak akan pernah sama.

Ini bukan ancaman, tapi sikap. Seperti cinta, tiap kali jatuh cinta, seisi dunia seolah milik kita. Menggebu-gebu mengejar cinta di awal. Ketika giliran mempertahankan apa yang sudah terucap, tak konsisten. Mudah sekali ya mengumbar cinta tetapi gagal mempertanggungjawabkannya. Haha...

pintu lain terbuka

Ada pepatah apabila pintu satu tertutup, maka pintu lain terbuka. Seperti usaha yang tak kenal istirahat ya? Kadang kita merasa sudah mentok, tak ada jalan ke luar. Tetapi ketika usaha jalan terus, tak putus asa, sampai pada titik kepasrahan kepada Yang di Atas, ternyata ada jalan lain. Dan biasanya, kesulitan selama ini terbayar sudah. Wow, menyenangkan!

Kadang kita merasa sudah jumpalitan sana-sini mengais rejeki, sampai berdarah-darah, ada saja kejadian sepanjang hari yang membuat kita emosi, menangis, sedih. Perjalanan masih begitu panjang ke depan, persediaan dan bekal tinggal sedikit tersisa. Mengenaskan. Tak jarang berantem dengan teman kerja, keluarga, ah.....begitu banyak cobaan. Balik lagi ke pepatah lain yang tak kalah bijak, bahwa Tuhan tak pernah memberikan cobaan di luar kemampuan hamba-Nya. Ini benar adanya. Seberapa kuat anda adalah seberapa kemampuan anda.

Kuncinya satu: jangan pernah menyerah.

berantakan

Siapa yang suka kamarnya berantakan? Rambut acak-acakan? Pakaian tak beraturan? Atau dalam skala lebih besar; hidup berantakan? Sepertinya tak ada satu pun yang mau seperti itu ya? Aku sih tidak termasuk kategori orang yang rapi abiisss....tetapi kalau melihat sesuatu terlihat berantakan, mata ini sakit, terganggu. Mending aku meluangkan sedikit waktu untuk merapikan ruang tamu atau kamar, supaya terasa nyaman, enak, dan menimbulkan mood baru.

Aku punya teman yang sangat berantakan. Naruh kaus kaki sembarangan, celana, serasa rumah seperti kapal pecah. Tiap kali ditegur selalu saja ada jawaban pembenaran, menurut dia tentunya. Ya karena satu hal yang saya tak bisa sama, sudahlah. Capek kan setiap hari menegur tetapi dicuekin? Toh, hidupnya bukan hidupku. Rumahnya bukan rumahku. Tapi kalau sampai sembarangan mengotori mobilku. Boleh dong aku teriak?

keep a promise?

Nyatanya sulit banget memang. Tetapi bukan berarti tak bisa. Pilihannya ada dua: mau atau tidak? Hehe seperti aku sendiri, janji dari dulu paling tidak menulis satu karya setiap hari, dan terpaksa lembur apabila alpa di salah satu atau beberapa. Nyatanya? Banyak sekali absen. Jadi aku harus berlembur ria membayar beberapa tulisan, demi memenuhi janji sendiri. Alamak.

Tetapi ya menurutku tak ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik. Dari pada tidak sama sekali kan? Artinya di sini ada satu tanggung jawab yang harus dipenuhi. Satu lagi, karena janjiku ini pada diri sendiri, jadi yang rugi adalah aku, tidak melibatkan orang lain. Yang harus diwaspadai adalah ketika janji melibatkan orang lain. Ini yang sangat berat. Makanya memegang teguh janji adalah sikap.

mari menikmati hidup

Setelah beberapa hari larut dalam hingar-bingar pekerjaan, masalah, dan lainnya, lega rasanya aku bisa istirahat sejenak, melupakan semua, untuk satu semangat baru. Ada kalanya kita sibuk dengan pekerjaan, mengejar target, dan lain sebagainya. Kalau tidak direm, bisa fatal akibatnya. Stress, itu salah satu dampak nyata. Uring-uringan, jerawatan, pelupa, mudah melow, apalagi ya? Banyak lagi tentunya.

Biasanya ini kusadari ketika ada teguran dari beberapa teman, yang mengatakan aku berubah. Beberapa di antaranya meledek bahwa mungkin aku terkena syndrom pra menstruasi. Dan aku pun sadar, bahwa sesuatu terjadi, aku butuh istirahat. Nyatanya bener. Setelah rehat, semua kembali seperti semula. Mari menikmati hidup lagi.

Rabu, 11 Juli 2012

waktu yang akan bicara

Judul yang sangat biasa ya? Hehe.....memang tulisanku selalu seperti itu. Ini lagi-lagi tentang hubungan pertemanan dan bisnis. Kadang ketika kita baru mengenal rekanan, ada semangat baru, yang sebelumnya mulai redup, karena banyak hal. Kelemahanku adalah mudah percaya kepada seseorang. Terlalu berlebihan memang. Tetapi entah mengapa ya, beberapa kali aku melakukan hal itu. Sampai suatu saat kemudian disadarkan oleh Tuhan.

Tempo hari aku memberikan kepercayaan penuh kepada salah seorang teman. Dalam beberapa pemikiran, aku merasa cocok. Dalam soal pertemanan atau bisnis. Tetapi lambat laun aku bisa mengerti, bahwa tidak semua sifatnya bisa selalu cocok dengan prinsipku. Hingga akhirnya sampai pada keputusan, aku harus mengendalikan hal ini. Sebaiknya memisahkan diri antara pertemanan dan bisnis. Ini akan lebih riil dan objektif. 

Alhamdulillah aku mendapat pencerahan itu. Thank you, God.