Jumat, 31 Agustus 2012

namaku cinta

Namaku cinta, ketika kita bersama. Ini sih cuplikan salah satu lirik lagu berjudul "butiran debu". Salah satu maknanya menurut saya, dalam sebuah hubungan kita punya panggilan kesayangan untuk pasangan. Entah itu cinta, sayang, mas, adik, abi, dan banyak lagi nama lain. Memang sih ketika hubungan itu terus berlanjut, panggilan-panggilan tersebut saban hari kian manis saja. Sampai kadang teman-teman kita pun turut memanggil nama kekasih kita dengan nama yang kita berikan. Tetapi kalau akhirnya terpaksa hubungan itu kandas? Jreng jreng....

Tiba-tiba pasangan yang biasa kita panggil dengan kata "abi" berubah menjadi hanya menyebut namanya saja, sebut saja misal Khrisna. Ahaiy. Nyesek banget kan ya nyebutnya? Tetapi itulah kenyataannya. Makanya bener banget lirik lagu tadi ya, namanya "cinta" ketika "kita" "bersama". Ketika akhirnya sudah tidak bersama ya namanya menjadi Romi dan Yuli.Pernah mengalami? Pedih banget kan ya? Awalnya. Tetapi lama-lama malah kita menjadi lantang kok menyebut nama aslinya, tidak "cinta" lagi.Masak iya kita mau terjebak pada kisah yang sudah berlalu? Malah kalau kita menyebutnya dengan nama "cinta" bisa-bisa masuk dalam kubangan CLBK, cinta lama bikin keributan. Haha...


buat mas..

Mas,
Kamu jaga diri baik-baik ya?
Karena sabar itu merupakan salah satu upaya
Supaya kita bisa segera bersama

Mas,
Jaga hatimu baik-baik ya?
Tinggal selangkah lagi, semua akan sampai pada ujung kebahagiaan
Bukankah ini yang Ia janjikan selalu?

Mas,
Sejujurnya saat ini aku ingin sekejap ada di dekatmu
Tak mau melepasmu
Tapi ada hal lain yang harus kita lalui
Please, mari kita jaga semua ini..

Sampai sesaat lagi kita bersama
Selamanya
Amien.

Kamis, 30 Agustus 2012

galau positif

Kalau kita beromantis ria disebutnya galau. Ada-ada saja anak jaman sekarang. Padahal romantis itu tak selalu galau. Bisa jadi ia sedang ingin mengasah kosa katanya dengan hal lain, salah satunya kalimat puitis. Atau kalau pun ia sedang jatuh cinta, wajar saja kan menjadi romantis? Kok saya prefer seperti itu dari pada membanjiri timeline dengan kata-kata sumpah serapah. Setuju?

Sekarang ini jadi salah kaprah deh. Kalau kita menulis hal berkaitan dengan curahan perasaan, kebanyakan dibilang kita sedang galau. Haha...baiklah apapun itu istilahnya, asal masih positif masih oke sih menurut saya. Misalnya kita sedang jatuh cinta, otomatis dong kita dihantui oleh wajah orang itu. Dan secara alami kita menjadi tersenyum-senyum sendiri, bernyanyi lagu bernada cinta, rindu, dan sebangsanya. Ahaiy! Tapi positifnya, kita bisa mengisi blog, memperlancar menulis, menjadi ramah kepada setiap orang, kemudian bisa jadi beberapa teman kecipratan traktiran. 

Tetapi sebaliknya, ada galau negatif. Misalnya, kita putus cinta. Alamakkk............dunia mendadak berubah menjadi gelap. Gemintang yang awalnya bertaburan, tiba-tiba menghilang, berganti petir dan mendung tiada tara. Kata-kata yang keluar pun tidak romantis lagi, berubah menjadi sumpah serapah, tidak sopan, kasar, dan membuat bergidik orang yang membacanya. Nah! Di sinilah gawatnya. Makanya sih perlu hati-hati dalam bersikap ya. Entah pada saat kita senang maupun susah. Orang tetap bisa menilai kita dari apa yang kita tulis, yang kita ucapkan. Sebaiknya melakukan segala sesuatu tidak over. Karena ter-la-lu itu tidak baik, yang wajar-wajar saja. Selamat Hari Jumat.

ke tiga kali

Hari ini adalah Jumat. Sabtu dan Minggu adalah hari libur kantor. Hitungannya tiga hari dari sekarang saya harus menulis tiga artikel pula pada blog ini. Topiknya apa ya? Mengalir sajalah, kalau dipikir malah bikin mumet. Itu sih kalau persoalan menulis ya. Tetapi bagaimana kalau teman atau pasangan anda berbuat salah sampai hitungan ke tiga kalinya?

Saya agak saklek mungkin dalam hal ini. Tetapi entah karena iseng atau apa, yang jelas saya tak akan memberi toleransi sampai hitungan ke tiga kali. Ini berlaku untuk teman, rekan kerja, pun pasangan. Menurut saya sih, kesalahan satu dua kali masih bisa dimaafkan. Tetapi saya mempunyai batasan maksimal hingga tiga kali, stop! Be nice or leave. Lho, ke mana saja selama ini? Ketika berbuat salah, artinya normal dan wajar apabila menerima maaf, kemudian evaluasi. Bukan kembali terjerembab ke lubang yang sama. Katanya hanya keledai yang terjerumus di lubang yang sama?

Makanya ya penting untuk menghargai perkataan yang sudah terucap, kemudian bertindak sesuai ucapan. Bukan asal ngucap, tindakannya lain. Bagaimana ini? Itu pula mencerminkan bahwa ketika anda berbicara seharusnya lebih dahulu berpikir. Bukan sembarangan berbicara kemudian mengabaikan apa yang sudah terucap. Kalau seperti ini bisa jadi banyak orang akan menggampangkan anda. Come on. Hidup ini untuk melakukan hal baik, itu lebih indah dan bermanfaat.

komitmen

Mengapa masih banyak orang yang takut akan komitmen? Karena, salah satunya, berkomitmen itu berat, memerlukan kesiapan mental yang luar biasa untuk memilih jalur itu. Bukan hanya di lisan, tetapi dalam tindakan semua harus tercermin. Sulit? Menyangkut diri sendiri saja sulit, apalagi kalau itu melibatkan orang lain, entah itu pasangan, teman, atau teamwork.

Saya ingat cerita teman pada salah satu pelatihan. Setelah setengah hari para peserta mengeluh tentang metode pelatihan yang terlalu teoritis, sementara para peserta mayoritas sudah berpengalaman banyak di lapangan dan tidak memerlukan teori, lebih kepada sharing dan diskusi untuk mendapatkan hal baru sebagai solusi kemudian. Pada saat break, sebagian peserta yang tidak setuju metode trainer melakukan rapat dan bersepakat untuk menawar si trainer supaya mengubah metode. Apabila trainer tidak setuju, dalam keputusan rapat tersebut, peserta yang berjumlah sepuluh orang itu akan walk out. 

Akhirnya pada sesi selanjutnya, ke sepuluh peserta menyatakan keberatan dan meminta supaya trainer mengubah metode dari teoritis menjadi ke hal yang berbau sharing. Apa dikata ternyata trainer menolak keinginan peserta dan menantang apabila peserta menolak, dipersilahkan walkout. Dan.....abrakadabra. Dari sepuluh peserta, yang konsisten hanya Steve, teman saya itu, dan salah satu teman lain. Apa kabar ke delapan orang lainnya? Mereka bungkam dan tetap mengikuti pelatihan sampai dua hari kemudian. Di sini saya mencatat, bahwa komitmen itu maha penting, dan hanya orang yang berjiwa besar yang bisa mempertahankan itu. Anda memilih menjadi yang mana?

Rabu, 29 Agustus 2012

mengalir seperti air

Air itu selalu mengalir ke arah yang lebih rendah. Kecuali kalau memakai bantuan tenaga lain, misalnya listrik atau dibantu dengan selang yang diarahkan ke atas oleh manusia. Betul? Rasanya bagaimana ya kalau kita seperti air yang alami itu, mengalir, melewati tempat-tempat manapun. Tak ada beban rasanya. Air itu adem, bisa mematikan api. Kalau kita membasuh muka dengan air wudlu, bukan hanya muka yang adem, tetapi lebih dalam dari itu, hati kita menjadi adem. Tapi di sini saya tak akan membahas air wudlu dulu, lebih kepada analogi saja tentang mengalir seperti air.

Kalau kita diterpa masalah dan ngotot, akan berat jadinya kan? Tetapi kalau kita nyantai, semeleh (pasrah) akan lebih bisa melihat solusi lebih luas. Bukankah ada kekuatan lain yang lebih besar yang lebih tahu mana yang terbaik untuk kita? Kalau kita berkutat pada masalah dan merasa benar, akan sakit sendiri nantinya. Tetapi kalau kita menikmati semua proses dan berpikir jernih, Insya Allah semua akan berjalan dengan lancar dan indah pada waktunya. 

Dalam masalah pacaran, kadang kita merasa yakin bahwa A adalah pasangan terbaik kita. Hingga kemudian ada tanda-tanda bahwa ia mulai mendua. Perasaan perempuan begitu peka dan sangan sensitif, tentunya tahu akan hal ini. Tetapi karena saking cintanya kita sama pasangan, kadang suara hati menjadi abai. Yang ada kitanya ngotot, tetap menjalani hubungan itu. Sampai kemudian Tuhan menegur kembali dengan cara lain, apabila itu sakit, baru kita menyadari. Coba kalau kita menyadarinya jauh hari sebelumnya. Pastilah tak sesakit ini.

Well, itu yang saya bilang tentang air mengalir tadi. Kalau kita berani bersikap seperti air, mudah-mudahan semua akan berjalan dengan indah, asik, tak ada yang tersakiti. Karena itulah perlunya selalu bersandar pada Yang di Atas, tak usah memaksakan diri. Dan yang pasti adalah, selalu berbuat baik dan berpositif thinking. Berpikir bahwa semua yang terjadi merupakan ujian dari Tuhan untuk sesuatu yang lebih baik lagi di kemudian hari. Wassalam.

Kisah Pegawai Hotel

Inspirasi hari ini (dari milis MC-ers) :

Suatu malam ada seorang pria tua istrinya memasuki sebuah lobi hotel kecil di Philadelphia. "Semua hotel besar dikota ini telah terisi, bisakah kau memberi kami satu kamar saja?" kata pria tua itu. Pegawai hotel menjawab "Semua kamar telah penuh karena ada 3 event besar yang bersamaan diadakan di kota ini, tapi saya tidak bisa menyuruh pasangan yang baik seperti Anda untuk berhujan2 di luar sana pada pukul satu dini hari seperti ini, Bersediakah anda berdua tidur di kamar saya?"

Keesokan harinya pada saat membayar tagihan, pria tua itu berkata pada si pegawai hotel "Kamulah orang yang seharusnya menjadi bos sebuah hotel terbaik di USA, karena kamu melakukan pekerjaanmu dengan hati yang mau melayani, mungkin suatu hari saya membangunkan sebuah hotel untukmu".

Pegawai hotel itu hanya tersenyum lebar melupakan kata-kata pria tua itu, karena dia pikir dirinya hanya seorang pegawai biasa.

Kira-kira dua tahun kemudian, ia menerima surat yang berisi tiket ke New York permintaan agar ia menjadi tamu pasangan tua tersebut. Setelah berada di New York, pria tua mengajak si pegawai hotel itu ke sudut jalan antara Fifth Avenue Thirty-Fourth Street, dimana ia menunjuk sebuah bangunan baru yang luar biasa megah dan mengatakan "Itulah hotel yang saya bangun untuk kamu kelola".

Pegawai hotel itu adalah George Charles Boldt, yang menerima tawaran William Waldorf Astor, si pria tua itu, menjadi pimpinan dari hotel Waldorf-Astoria, yg menjadi hotel terbaik di dunia.

Ternyata sikap kita dalam bekerja sangat menentukan keberhasilan kita, bila kita bekerja hanya untuk mencari uang semata, maka karier/hasil yang kita peroleh biasa2 aja. Namun jika kita bekerja dengan hati yg mau melayani orang lain, dgn motivasi bahwa pekerjaan kita harus jadi berkat buat orang lain, maka kita akan memperoleh hasil yang luar biasa.

Selasa, 28 Agustus 2012

yakin

Pertama kali Yosi ketemu dengan Tomy, dalam hati ia sudah memutuskan akan memacari cowok tinggi besar itu. Padahal, ia belum banyak mengenal kepribadiannya. Love at first sight atau apapunlah namanya itu, yang jelas, begitu pertama kali ia bertemu (kopdar istilah sekarang), ia begitu yakin akan bisa meraih hati cowok itu. Well, tak lama berselang, seminggu kemudian, mereka jadian.

Itu salah satu contoh kecil tentang "yakin". Tentunya ada banyak contoh lain dari pengalaman anda yang  luar biasa. Saya sendiri pernah ingin membeli kaos seharga 47.000 pada tahun 1997-an. Waktu itu biaya kos di Semarang masih murah, sekitar 45.000. Jadi harga segitu, sangat mahal menurut saya. Sebagai mahasiswa dan anak orang tua yang sederhana saya tak punya cukup uang untuk membelinya. Tetapi sungguh, bayangan kaos itu terus menggoda pikiran saya hingga perjalanan pulang ke kos. Saya pun bertekad mendapatkan uang 47.000, entah bagaimana caranya. bayangan kaos itu menghantui saya pun gambaran uang 47.000. Sampai kemudian saya harus ke telepon koin umum untuk menelepon seorang teman karena ada urusan kuliah. Saya pun menelepon di seberang kos saya. Begitu saya letakkan gagang telepon, mata saya tertuju pada sebuah dompet di atas kotak telepon. Karena tak ada orang sama sekali, saya ambil dompet itu dan saya buka. Ajaib! Di dompet itu terdapat uang sejumlah 47.000.

Seru ya? Betapa luar biasanya Tuhan. Kita membayangkan dan menginginkan sesuatu, dikasihNya tanpa syarat, sesuai jumlah, begitu tepat. Masihkah kita tidak yakin akan kekuatanNya? Pakar hypnolangsing Juli Hartanto mengatakan hal sama. Seperti ada orang gemuk yang menyugesti dirinya bahwa itu adalah keturunan. Menurutnya itu bisa dibalikkan dengan menyugesti diri bahwa ia akan langsing. Dari sekian banyak peserta yang mengikutinya, mayoritas semua berhasil langsing. U see....bukan keturunan, tetapi lebih pada sugesti, yakin bahwa gemuk tak bisa diubah. Mau pilih mana?

Senin, 27 Agustus 2012

teman baikku

Ini sih judul lagunya Nugie, Teman Baikku. Berapa ya teman baikku? Hahaha....ada banyak, dan saya yakin mereka semua baik, karena pada dasarnya tak ada manusia yang jahat. Tempo hari saya membaca status bbm teman, ia dikhianati teman terbaiknya. Sebelumnya ada pula teman saya mengatakan hal yang sama. Aha! Saya sendiri selama ini selalu berpikir positif, tak akan adalah yang bakal mengkhianati atau menikam saya, karena saya bukanlah siapa-siapa. Politisi? Tidak. Populer? Tidak. Tak ada alasan rasanya untuk memfitnah atau iri dengan saya bukan?

Ternyata saya salah. Sebelumnya saya pernah diingatkan oleh salah satu teman, supaya saya berhati-hati dengan si D, sebut saja begitu. Hanya saja ia tak menyebutkan alasan mengapa saya harus berhati-hati dengannya. Ya, sebagai teman, saya menerima itu sebagai masukan. Sampai suatu saat, mantan pacar saya mengatakan hal di luar dugaan. Bahwa salah satu hal yang mengakibatkan kami putus, adalah panjang lebar perkataan si D kepadanya, meski ia mencoba memupus semua itu selama berbulan-bulan. Alamak. Saya jadi berpikir, apakah si D separah itu sehingga tega merusak hubungan kami? Tetapi di sisi lain, saya memaknai positif, konyolnya mantan saya adalah lebih mempercayai si D daripada saya? Apapun itu semuanya, menurut saya, menjadi terbaik untuk kami, yaitu kami berpisah.

Ketika saya crosscheck dengan teman saya yang memberi warning supaya saya berhati-hati dengan si D, teman saya mengiyakan bahwa itu adalah salah satu dari hal yang patut diwaspadai dari seorang D. Eh busyet dah. Ada banyak toh? Hahaha.......saya menjadi makin bersyukur dengan hal ini. Itu artinya saya termasuk orang pilihan, karena ada orang yang iri dengan saya. Tuhan makin sayang dengan saya. Makin banyak ujian, makin dekat sama Tuhan kan? Subhanallah....Alhamdulillah.

Jadi, berpikir positif itu penting. Mempercayai teman? Itu juga penting. Yang paling penting lagi menurut saya adalah, percaya bahwa hubungan kita dengan Tuhan adalah Maha penting. Sekali kita percaya kepadaNya, insya Allah Tuhan memberikan kepercayaan yang penuh untuk kita menjadi lebih baik sepanjang waktu. Amin...

ketika Tuhan menegur kita

Pernah merasa Tuhan menegur kita? Macam-macam caranya ya? Bisa dengan cara halus, bercanda, atau keras. Yang terakhir ini bisa jadi karena dengan teguran awal kita masih belum terasa, atau sebenarnya tahu tapi bandel. Buntutnya kita baru sadar ketika pukulan itu begitu keras, meski sebetulnya tidak. Nah! Saya tak mau menggurui, karena pada dasarnya apa yang saya tulis di blog ini adalah hal remeh temeh, berdasarkan pengalaman pribadi dan lingkungan. Free for comment.

Ada teman yang begitu sempurna sepertinya di mata saya dan teman-teman. Ia pintar, kaya, populer, baik hati, karir bagus, low profile. Lama tak terdengar kabar. Tiba-tiba kami dikejutkan dengan berita negatif, bahwa ternyata ia tak sebaik yang selama ini kami kira. Keluarganya pun menjadi sasaran sandaran terakhir baginya untuk berkeluh dan berserah, tentunya Tuhan. Teguran Tuhan kali ini tak main-main. Ia bisa kehilangan semua reputasi yang susah payah, puluhan tahun dibangunnya, termasuk dari sisi finansial. Oh My God.

Kita sering ya diuji dengan kebahagiaan dan kesenangan, ini kelemahan paling rendah menurut saya. Karena pada titik ini, semua menjadi buta. Ketika di atas, kita bisa lupa kepada Tuhan. Setiap hari tak henti berfoya-foya, karena begitu mudah uang didapat. Kekayaan adalah faktor besar bagi kita bisa tergoda oleh hal buruk, entah itu perempuan, alkohol, apapun. Kita menjadi lupa, bahwa di kehidupan orang lain, begitu banyak orang susah payah mencari uang seratus ribu rupiah untuk sekedar makan. Tapi di sisi gemerlapnya duniawi, puluhan juta bisa didapat dalam hitungan detik. Allahu Akbar...

Mengingat Tuhan selayaknya setiap saat kita lakukan. Supaya sadar bahwa kita bukanlah apa-apa. Harta, popularitas, karir, semua titipan, yang bisa diambil sewaktu-waktu. Mengambilnyapun bisa tanpa kompromi. Ketika harus terjadi, terjadilah. Kita tak siap dengan semua itu. Mau diingatkan Tuhan dengan cara sesakit itu? Ah sudahlah.....semoga kita semua dihindarkan dari hal semacam itu dan selalu ditunjukkan ke jalan yang benar dan barokah. Selamat siang.

fitnah

Memfitnah lebih kejam daripada tidak memfitnah. Haha ini plesetan pepatan yang kejam menurut saya. Memang sih kalau dimaknai sebagai candaan, itu tidak bermaksud apa-apa. Tetapi marilah kita berpikir kritis, bercandapun perlu cerdas. Betul? Secara agama apapun ya jelaslah memfitnah itu kejam. Nah, anda sudah pernah difitnah? Atau memfitnah? Pilih mana? Sebagai orang baik, tentulah tidak memilih dua-duanya. Tetapi kalau memang opsi pertama harus dijalani, apa mau dikata? Yang paling penting adalah, bagaimana ketika kita terkena fitnah? Apa yang harus kita lakukan?

Saya menulis ini berdasarkan pengalaman pribadi saja. Saya difitnah orang mengadudomba ia dengan teman baiknya. Faktanya adalah, saya mencoba menyampaikan secara jujur permasalahan yang ada. Si A mengatakan kepada boss bahwa si B tidak bisa bekerja dengan baik, A kecewa dengan B. Saya berhubungan baik dengan keduanya. Karena pekerjaan yang dimaksud ada hubungannya dengan saya, otomatis saya berinisiatif menanyakan ke B. Si B crosscheck ke A tentang pertanyaan saya. Si A berkelit, tidak merasa mengatakan hal yang saya sampaikan, padahal saya tidak menambah dan mengurangi pernyataan. Si A merasa B lebih mempercayai saya daripada ia yang sudah puluhan tahun berteman.

Kekecewaan terus berlanjut, si A menyampaikan kepada boss bahwa saya telah mengadudomba ia dengan B. Boss saya tahu banget siapa dan bagaimana saya. Otomatis ia lebih mempercayai saya daripada ia. Merasa tidak berhasil, ia menyampaikan hal itu kepada teman lain. Nah, kali ini ia berhasil. Si teman, sebut saja namanya C, terbakar, ia pun mengatai saya iblis betina. Luar biasa. Saya jadi teringat film The Devil Wear Prada. Baiklah.

Apakah saya panik? Sama sekali tidak. Karena saya yakin saya tidak bersalah. Saya malah bersyukur, karena dengan fitnah itu saya lebih berpahala. Saya disadarkan Tuhan untuk lebih banyak lagi bersabar dalam menghadapi permasalahan. Saya cukup bahagia dengan keadaan saya saat ini. ALhamdulillah boss tetap mempercayai saya. Saya pun hanya cukup menilai orang itu seperti apa, sambil berdoa, semoga ia ditunjukkan jalan yang benar. Saya pun berhitung, berapa banyak sih teman yang mempercayai saya dibanding ia. Bukan maksud menyombongkan diri. Tapi faktual sajalah. AKhirnya sayapun bersyukur tanpa ampun. Sampai saat ini saya masih penuh keberkahan dan rahmat dari Tuhan. Saya juga tak perlu panik menyucikan nama karena memang tak ada yang ternoda. Hehe.....i can see a better day. Alhamdulillah.

dua koma enam

Hari ini di sela-sela meeting, karena mungkin masih dalam suasana lebaran, direktur dan teman sekerja sharing tentang pengalaman religiusnya. Interesting. Karena ini bisa terjadi bagi siapa yang percaya kepada Tuhan. Seru.

Ada teman yang kena musibah, ia sedang kesulitan keuangan. Entah bagaimana caranya, besok, ia harus mendapatkan uang sebanyak dua juta enam ratus ribu rupiah. Keadaan ekonominya sedang tak bersahabat, sehingga sangat mustahil ia akan memperoleh uang sebanyak itu dalam tempo satu hari. Satu-satunya kekuatan yang ia punya adalah doa. Dengan serius dan bersungguh-sungguh ia sepanjang detik hari itu memohon kepada Tuhan supaya diberi kekuatan untuk mengumpulkan uang 2,6 juta rupiah. Ia tak tahu dan sudah habis pikir entah dari mana akan mendapat uang itu.

Setelah khusyu berdoa, tiba-tiba begitu banyak teman yang menelepon dia dan mentransfer uang ke rekening pribadinya. Ajaib. Setelah keesokan harinya, tabungannya terkumpul persis sejumlah dua koma enam juta. Subhanallah. Kekuatan yang begitu Luar Biasa. Dari situlah ia percaya bahwa kekuatan Tuhan sungguh tiada bandingannya. Ternyata untuk meminta sesuatu, apapun itu, paling tepat adalah kepada Tuhan. Dan Tuhan memberinya tak terkira. Alhamdulillah.

hari pertama bekerja (kembali)

Senin, 27 Juli 2012, hari pertama masuk kerja setelah libur panjang lebaran 1433 Hijriah. Tadi pagi saya melewati jalan biasa di seputar Tembalang, lengang, padahal biasanya di jam seperti itu ramai berjejal, apalagi di bawah tol, bisa dipastikan agak tersendat. Apa orang-orang masih pada meliburkan diri ya? Memperpanjang liburannya? Entahlah.

Begitu masuk kompleks perkantoran di tempat kerja saya, hal sama masih terlihat, lengang. Mobil-mobil yang biasa diparkir, kali ini tak sebanyak biasanya. Anak-anak sekolah berlarian sudah pulang. Tampaknya hari pertama masuk sekolah tak ada pelajaran, hanya halal bihalal, semacam warming up untuk masuk besok-besoknya hehe....

Sementara pekerjaan saya sudah menumpuk begitu banyak, karena betul-betul saya meliburkan diri di lebaran kali ini, berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, di sela-sela libur, saya masih menyempatkan diri menyicil beberapa pekerjaan kantor. Tetapi kali ini saya betul-betul loooosss...hanya makan, tidur, membantu ibu bersih-bersih rumah...begitu seterusnya. Alhasil...pipi saya kembali mengembung, gendut banget haha. Memang sih, saya sengaja makan uncontrol, tak seperti biasanya pula. Toh saya gampang menurunkan badan pula. Pekerjaan saya apa sih? Di depan komputer tentunya. Hari Senin biasa saya tetapkan ke diri sendiri sebagai hari administratif, baru besoknya saya ngider ke klien, apabila diperlukan. Termasuk, menulis blog, begitu banyaknya utang yang harus saya bayar untuk hal ini. Mulai dari tulisan ini. Bismillah..



Minggu, 05 Agustus 2012

ikhlas itu adalah..

Tadi malam saya menonton tayangan program Mario Teguh The Golden Ways, salah satunya membahas tentang keikhlasan. Interesting. Kebetulan bulan puasa jadi lebih afdol rasanya. Meski dalam hal ini, keikhlasan bisa kita terapkan dalam berbagai hal.

Iya ya sering kita tidak mau bersabar menunggu keputusan dari Tuhan, penentuan tentang nasib kita, tentunya setelah usaha maksimal yang kita lakukan. Dalam doa kita protes kepada Tuhan, kenapa perjalanan ini demikian jauhnya dan belum juga berujung? Mengapa orang lain begitu mudah terlihat mendapat uang banyak, sementara kita berusaha setengah mati, dapatnya segitu-gitu saja. Alamak......sulitnya hidup ini. 

Banyak nasehat menyerukan kepada kita, sabar, ikhlas saja. Karena di balik kesabaran dan keikhlasan pasti ada hikmahnya. Contoh ketika kita dijambret, satu sisi memaki penjambret, tapi di sisi lain kita bersyukur, karena dengan kejadian seperti ini kita menjadi lebih bersemangat untuk mencari uang lebih banyak. Ponsel yang dirampas oleh jambret kita ikhlaskan dan berniat membeli yang lebih bagus lagi. Geram positif. Yes!

Kemudian kalau kita kembali ke akarnya, selama ini bukankah kita sudah ikhlas dan sabar? Ikhlas menerima ajaran agama, bahwa ada surga dan neraka, meski kita tak pernah bertemu dengan Tuhan kita? Toh, kita merelakan diri sembahyang lima kali sehari sebagai ibadah wajib, mengharapkan apa? Mengharapkan pahala dan ridlho dari Tuhan, yang kita yakini ada, meski belum pernah bertemu. Subhanallah......

Bahwa intinya ikhlas itu memang bisa kita lakukan asalkan dengan niat. Semoga kita bisa ikhlas dan tetap berusaha sembari menyerahkan semuanya pada keputusan Tuhan. Bismillah...

snack jadoel

Beberapa hari lalu saya niatnya sih tidak wisata kuliner, mau mengambil kiriman paket dari klien. Lah, malah di depan kantor ada tempat kuliner yang menggoda lidah. Akhirnya saya bersama seorang teman mampirlah mencoba mencicipi aneka snack dan makanan jaman dulu (jadoel) di kompleks pecinan, Semarang. Tempatnya sederhana, bersih, dengan pajangan makanan yang menggugah selera. Selain itu harga makanannya pun terjangkau kantong saya. Ini yang penting haha..

Saya memilih snack jaman dulu, kalau di daerah saya biasa dinamai gemblong atau jadah. Di Solo makanan ini disebut apolo, karena bentuknya bulat, menyerupai apolo. Karena disajikannya pada masa sekarang apolo ini diberi sentuhan cokelat disiram di atasnya menyerupai lava. Rasanya? Seperti jadah dengan kombinasi cokelat tentunya. Lumayan untuk mengobati masa kangen jaman kecil dan juga suasana pedesaan. 

Di situ juga menyediakan minuman jaman dulu, sarsaparila, asal Jogjakarta. Minuman jenis limun ini tradisional dan enak diminum dengan es batu. Bentuk botolnya khas, kecil, unik, lucu. Aneka minuman jawa lain juga tersedia seperti beras kencur, gula asam, teh tubruk, wedang tape, secang, sekoteng, dan macam-macam lainnya.

Jumat, 03 Agustus 2012

love much

Punya teman yang menyebalkan? Atau sebaliknya? Ada teman yang selalu sukses bergaul di manapun ia berada? Dalam hati kita sedikit bertanya, mengapa bisa seperti itu ya? Mengapa si A tidak di sukai dalam pergaulan? Sedangkan si B di mana-mana selalu punya teman yang mencintai dan rela berbagi apapun, dalam suasana sedih dan senang. Wow!

Coba deh perhatikan. Setelah diamati, lama-lama tahu kan ciri-ciri tiap orang tersebut? Ya, si A ternyata demen banget nyela sesuatu. Sepertinya di depannya tak ada sesuatu yang sempurna. Padahal kan memang kesempurnaan hanya milik Tuhan. Kemudian si A ternyata pelit, berbagi makanan hanya kepada orang-orang yang dekat dan mau menyanjungnya. Dan lagi ke manapun A pergi bahan obrolannya cuma satu, selalu mengumbar sisi negatif teman lain, berkeluh kesah, tak punya uang, dan many problem about herself.

Nah, coba kita perhatikan si B. Oalahhh....ternyata si B itu lucu, bahan pembicaraannya selalu kreatif, natural, lugas, apa adanya. Si B juga kerap bercanda sehingga teman di sekelilingnya selalu betah dan bahkan kangen bila ia tak terlihat satu atau dua hari. Apakah si B royal? Tukang traktir? Tidak juga. Yang pasti si B tak pernah mencacat orang lain. Yang dibicarakan adalah sebatas pengalaman dan sharing antar teman. Pembicaraan tak selalu menjadi monopoli B. Tak jarang B juga memberi solusi tentang permasalahan teman. Yang pasti lagi, B ini terlihat memang cinta dan sayang kepada teman-temannya tak ada pamrih.

Oke, jadi jelas kan perbedaannya? Untuk menjadi pribadi yang dicintai ya harusnya kita mencintai lebih banyak kepada orang-orang di sekitar kita. Sebaiknya menebar hanya cinta dan optimistis. Karena hidup itu adalah cermin. Semua yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita. Simple.

Kamis, 02 Agustus 2012

mencari jawaban

Hidup itu mencari jawaban, bukan hanya menunggu. Jadi bergeraklah terus sampai kamu menemukan jawaban atas pertanyaan yang selama ini berkecamuk dalam pikiranmu. Ini kata Bang Jack, salah satu tokoh rekaan dalam sinetron serial Para Pencari Tuhan di salah satu televisi swasta. Nasehat ini disampaikan supaya Juki tidak larut dalam kesedihannya, karena ditinggal oleh pacar yang akan dinikahinya. Sekaligus motivasi untuk dirinya sendiri mengejar kekasih idaman, bu Widya. 

Ahaiy! Bener juga ya? Teman saya terjebak pada rutinitas, kantor-rumah, begitu sepanjang hari. Ia jarang hang out, ke luar rumah jalan-jalan, atau meluangkan waktu bertemu teman di luar, teman baru. Ia bercita-cita dipersunting laki-laki idaman, yang menurut saya sih terlalu ideal. Tapi silahkanlah, namanya juga mimpi, bebas. 

Saya pernah mengatakan padanya bahwa harus ada usaha untuk mewujudkan satu impian, tak hanya menunggu. Ia menjawab sudah berusaha dengan doa. Helloo...di luaran sana begitu banyak orang yang bersusah payah bekerja keras mencari impian, dengan segenap usaha dan doa. Tentunya dong tahu siapa yang akan mendapat keberkahan duluan? Ya mungkin ia memiliki tingkat kesabaran dewa. Tahu dong jaman brahmana bertapa kan selalu diam, tirakat. Ia menunggu hidayah. Bahkan lapar dan dahaga pun tak ia pedulikan, ia menunggu burung yang lewat menjatuhkan makanan ke mulutnya. Ya nantinya akan seperti itu bukan? Ini analog saja sih. Benar atau tidaknya, wallahu alam. 

Yang pasti kita jangan putus berusaha saja. Insya Allah semua akan mendapat jawaban, lambat atau cepat.

prihatin tayangan televisi

Saya jarang menonton tayangan televisi. Akhir-akhir ini, karena bulan ramadhan, saya agak tertib pulang kerja, sehingga mempunyai banyak waktu luang untuk menyempatkan diri mencari hiburan dari layar kaca tersebut. Dari dulu saya paling malas nonton televisi nasional karena banyaknya iklan dan tayangan yang tidak bagus.

Chanel yang sering saya tonton adalah Trans7, karena di daerah saya gambarnya bagus dan sering tayang program in house. Nah, kan pastinya kecewa. Karena banyak iklan dan beberapa acara menurut saya kurang berbobot. Waktu itu saya nonton on the spot yang menayangkan program kebiasaaan aneh orang-orang di dunia. Saya sampai bergidik ngeri dan segera memindah channel karena saking tidak tahannya menonton program tersebut. Jam tayang acara itu sekitar pukul 19.00 WIB, bisa bahaya kalau anak-anak menonton. Meskipun diberi catatan BO (bimbingan orang tua), tetapi pada tayangan yang tidka diblur itu bisa mengakibatkan kengerian bagi yang melihatnya. Kemudian kemarin saya kembali menonton tayangan itu. Dan lagi-lagi, kali ini menampilkan kebiasaan aneh manusia di bumi, salah satunya adalah meminum air seninya sendiri. Entah saya jijik atau bagaimana, yang jelas saya merasa tayangan itu seharusnya diblur dan begitu mengganggu.

Sahur tanpa televisi sangat biasa bagi saya, karena memang jarang sekali menyalakan televisi di kala dini hari, kecuali ada siaran langsung sepak bola. Tadi pagi teman saya menulis di twitter kecewa dengan tayangan tivi yang kebanyakan sampah, karena miskin kreativitas, melecehkan lawan bicara, dan asal lucu, termasuk menggunakan kekerasan. Kasihan ya, mengejar rating, tayangan menjadi seragam, kita disuguhi tayangan sama di semua stasiun televisi. Mau tak mau, kita memang harus tegas bersikap, mematikan televisi. Ngapain kita menonton program yang malah membuat kita eneg dan sama sekali tidak terhibur?

Rabu, 01 Agustus 2012

wayback into love


I've been living with a shadow overhead,
I've been sleeping with a cloud above my bed,
I've been lonely for so long,
Trapped in the past,
I just can't seem to move on!


I've been hiding all my hopes and dreams away,
Just in case I ever need 'em again someday,
I've been setting aside time,
To clear a little space in the corners of my mind!

All I wanna do is find a way back into love.
I can't make it through without a way back into love.
Ooo hooow

I've been watching but the stars refuse to shine,
I've been searching but I just don't see the signs,
I know that it's out there,
There's gotta be something for my soul somewhere!

I've been looking for someone to she'd some light,
Not somebody just to get me through the night,
I could use some direction,
And I'm open to your suggestions.

All I wanna do is find a way back into love.
I can't make it through without a way back into love.
And if I open my heart again,
I guess I'm hoping you'll be there for me in the end!

There are moments when I don't know if it's real
Or if anybody feels the way I feel
I need inspiration
Not just another negotiation

All I wanna do is find a way back into love,
I can't make it through without a way back into love,
And if I open my heart to you,
I'm hoping you'll show me what to do,
And if you help me to start again,
You know that I'll be there for you in the end!

cerita untuk James

Aku menulis ini untuk James, laki-laki terakhir sebelum aku memutuskan untuk mengakhiri petualanganku. Sebenarnya kepada Jameslah perahu akan kutambatkan. Tetapi hampir tujuh bulan berlalu, tak ada bendera hijau di pelabuhannya, yang membuat aku menegaskan satu tujuan terakhirku.

Apapun yang terjadi antara aku dan laki-laki tinggi besar itu mungkin menjadi lantaran, untuk aku berani mengambil sikap, menempuh satu hidup baru untuk semua awal yang luar biasa indah dan abadi.

James, aku bukan tipe perempuan penuntut dan pemaksa, apalagi kalau itu berhubungan dengan hati. Karena kita tak pernah tahu, siapa sebenarnya belahan jiwa, hanya takdir yang menentukan. Tetapi sikap itu penting. Bukankah aku tak pernah mengawalinya? Dan memang itu kamu pada awalnya. Kamu tak perlu mengkhawatirkan kemandirianku. Aku cukup paham, mengerti. Maaf kalau aku sebatas bisa menilai seperti apa dirimu. So many thanks to God sudah mempertemukan aku dengan laki-laki luar biasa sepertimu. Satu hal yang perlu kamu harus pahami, kamu harus bisa lebih dewasa dan jangan lagi bermain hati. Apalagi dengan perempuan.

Saat aku menulis ini, perasaanku campur-aduk, antara marah, kecewa, sedih, galau, dan entah apa lagi. Rasanya sama sekali tak enak. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama? Atau kembali kamu terjebak dalam tubuh dewasa? Karena sejatinya kamu masih belum matang dan bertanggungjawab terhadap lukanya sebuah hati?

Aku terluka? Pasti. But life must go on. Aku terbiasa dan terlatih dalam situasi begini. Tuhan pasti akan menyelamatkan aku dari kesulitan ini. Aku selalu berdoa, semoga suatu saat kamu berubah menjadi lebih baik. Segenap kisah kita akan tersimpan rapi, hanya kita dan Tuhan yang tahu.

Thank you for birthday greeting, wish yourhope can be realize. Yes i love my life, with or without you. But say thank you for know me like u knew yesterday. Bye.

pertemanan dan kesetiaan

Dalam pertemanan kita sering diuji pada banyak hal. Salah satunya adalah kesetiaan. Apakah anda pernah dikhianati teman? Atau apakah anda pernah merasa bahwa kesetiaan anda terhadap teman diuji?

Ini sulit, tetapi bisa saja menjadi mudah. Asal kita bisa memegang kuncinya. Ada tipe teman yang menelepon atau menghubungi ketika sedang butuh bantuan. Tetapi di saat tertentu ia tak ada untuk kita. Satu sisi ini baik, karena ia tak selalu setiap saat merepotkan. Tetapi di sisi lain, kita merasa seolah ia memanfaatkan kita. Seolah menghubungi kita karena ada maunya. Duh, males banget. Tak salah dong kalau dalam hati kita merasa seolah ia memanfaatkan kita.

Rumus pertemanan adalah selalu bersama dalam suka dan duka. Pernahkah menjumpai teman yang selalu hadir saat kita hanya sedang berduka? Atau ia ada di saat kita bahagia? Wah, ini unfair ya? Meski selalu bersama di sini tak selalu diartikan fisik, toh teknologi makin canggih, bagi saya kok teman itu harus selalu hadir, karena keberadaannya juga untuk mengontrol diri kita, apakah kita selalu baik atau buruk di mata teman yang lain?

Saya barusan mendapat message dari salah seorang teman. Ia menghubungi saya ketika sedang 'butuh' saja. Hal sederhana sih sebenarnya, menumpang tidur. Sebagai seorang teman, tentu dengan mudah saya akan mengabulkan permintaannya begitu saja. Tetapi sebagai seorang teman pula, kadang kita perlu memberi pelajaran secara tegas, misal dengan menolak. Why? karena tujuan menumpang tidur bukan merupakan tujuan utamanya. Mending kalau itu positif, kalau negatif? Sebagai seorang teman, kita perlu memilah, mendukung ia ke keburukan atau kebaikan.

Lagi pula alasan saya menolak juga demi kebaikannya semata. Supaya ia lebih bisa mandiri, bertanggung-jawab, tidak bergantung dan memanfaatkan kita.

bermain aman?

Di antara anda mungkin punya teman yang bersikap "aman". Dalam lingkungan kerja, pasti ada karyawan dengan tipikal seperti ini. Di saat perusahaan sedang goyah, ia akan memilih aman, mencari pekerjaan lain. Pun ketika dihadapkan pada situasi genting, ia tak mungkin mau bertanggungjawab terhadap satu masalah. Ia akan memilih bersembunyi di belakang karyawan lain. Atau memilih berlaku aman, manut perintah boss, bersikap seolah ia karyawan paling baik sedunia.

Well, bisa ditebak bahwa karyawan model ini selamanya akan tetap menjadi karyawan abadi. Ketika diberi kesempatan dengan tanggungjawab lebih besar, ia akan berpikir ulang menerima tawaran tersebut. Sejatinya adalah karena ia merasa tidak mampu dan malas berusaha lebih keras, lebih smart. Yang diinginkan hanya ongkang-ongkang kaki, gajian tiap bulan, tak perlu berpikir keras, serba enak, datar.

Parahnya adalah ketika terjadi masalah, akan terlihat ke mana ia berpihak. Pada kebenaran? Belum tentu. Yang pasti ia akan berpihak ke bagian yang memberikan keuntungan baginya. Persoalan ia harus mengorbankan harga diri, prinsip, no problemo. Toh tiap bulan ia akan tetap mendapat gaji. Citranya di depan atasan juga tidak buruk, meski tak bagus juga.

Jangan khawatir, yang begini ini tak akan bertahan lama kok. Lambat laun, teman sepekerjaan pasti akan hafal dengan sifat pengecutnya. Bahkan secara alami pun boss akan tahu, seperti apa sifat karyawan yang bermain aman ini. Itu akan terlihat ketika meeting, menyelesaikan masalah, dan menghindar dari pekerjaan yang didedikasikan. Bahkan tak jarang ia terlihat menunda pekerjaan, atau parahnya lagi adalah menghindar. Anda mau memilih jadi yang mana?