Rabu, 26 Juni 2013

Cinta di Permukaan

Seorang teman mengatakan,"Memang sih kamu pacaran itu sudah tak terhitung banyak kalinya. Tetapi, selama aku ngenal kamu, semuanya masih tahap di permukaan. Kamu musti banyak belajar tentang apa itu cinta, bagaimana mencintai seseorang." Kalimat itu menghantui saya sampai detik ini. Masak parah seperti itu sih? Kalau teman saya benar, artinya saya harus memulai segalanya dari awal, dengan penuh kehati-hatian. Pikiran saya jadi ngelantur ke mana-mana. Jadi ingat pula film "Andai Ia Tahu", tokoh utamanya, kelakuannya mirip saya. Hmm..

Ini berlaku juga dalam memulai bisnis. Kalau kita tak percaya dan total atau fokus, semua akan berantakan. Poin pentingnya adalah dengan menganggap semua peristiwa ini serius. Di film eat, pray, love....Julia Roberts dikisahkan sebagai orang yang krisis cinta, sehingga ia lari dan ketakutan sendiri, tak yakin, apa benar itu cinta. Atau ia sengaja kabur, karena tak mau tersakiti ke sekian kali. Bahkan di ujung pencarian cintanya, ia hampir kehilangan rasa itu. Untung ia segera sadar. Finally...happy ending.

Mungkin juga sih terkait dengan waktu. Apabila semua dalam kondisi waktu yang pas, tentunya semua akan menjadi mudah. Pada dasarnya teman saya itu tidak salah, karena untuk menuju ke arah itu by proses. Tak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Rumus lagi, tiap orang berhak untuk mendapatkan kesempatan ke dua. Have a good Wednesday.


Senin, 24 Juni 2013

recent updates

Kadang ketika sedang senggang, saya iseng membuka-buka blackberry saya, ada beberapa recent updates status teman-teman. Ada yang menyumpah, bijak, biasa-biasa saja, dan banyak lagi macamnya. Ada teman yang sangat sering update status, hampir tiap jam mungkin (maaf, saya tak pernah menghitung cermat, sekedar mengira dan berumpama), tetapi ada pula yang amat jarang melakukannya. Salah satu teman menghapus fasilitas recent updatesnya karena merasa terganggu dengan nyala merah bintang, tiap kali ada teman berganti status. Saya sendiri cuek, apabila ingin melihat kabar terbaru saya buka, apabila tak sempat ya masa bodoh saja.

Saya menulis ini sih sekedar menyimpulkan omongan dari teman juga. Yang namanya orang tentunya butuh pelampiasan amarah, kreativitas, dan lainnya. Hal itu divisualisasikan dengan berganti-ganti status, salah satunya, karena eranya sedang booming social media. Kalau nggak update nanti dikira nggak eksis dong? Apalagi abege, wah nggak bisa dihitung lagi, seberapa sering mereka berganti status, karena memang sedang masa pencarian jati diri. Tetapi kalau anda sudah berumur? Kira-kira menurut anda bagaimana ya? Jrenggg...

Ada motivator yang tentunya berganti status sesuai kapasitasnya. Ini sih wajar, karena ia belajar dan membagi ilmu untuk satu tujuan. Intinya, untuk hal positif saya sih setuju saja. Lalu sekedar mengekspresikan kegalauan? Nggak salah juga. Hanya, sekali lagi menurut saya ya, anda punya takaran kewajaran dan azas kesopanan, sesuai porsi anda. Poinnya lagi adalah, status anda harimau anda. Tak sepenuhnya, tapi bisa menjadi salah satu kriteria orang melihat seperti apa anda. Sekian.