Minggu, 08 November 2015

Public Speaking Club di Repoeblik Nongkrong

Awalnya dari ngobrol dengan teman-teman. Dalam suatu pertemuan kadang-kadang kita menemui ada orang yang sangat fasih berbicara. Tetapi tak jarang ada beberapa yang gagap bahkan ketakutan ketika disodori mic. Yang fasih bicara bisa mendominasi dalam pertemuan, sementara lainnya cukup aman dengan menjadi pendengar. Idealnya kan semua bicara sesuai porsi ya? 

Dari situ saya memiliki ide untuk belajar bersama mengenai public speaking. Tawaran ini mendapat sambutan positif dari teman-teman yang merasa kurang terampil berbicara di depan publik, maupun yang ingin memperdalam lagi ilmu ini. Akhirnya kami membentuk kelompok public speaking club. Siapapun bebas bergabung dalam grup ini, karena intinya saling berbagi pengalaman dan cerita. Tiap Rabu malam pukul 19.00 WIB kami rutin memulai program ini. 


Topiknya pun tidak melulu hanya mengenai ketrampilan berbicara. Tetapi ada banyak hal lain yang berkaitan dengan public speaking kami bahas. Anggota yang sudah bergabung terdiri atas macam-macam elemen, seperti anak sekolah, mahasiswa, profesional dan umum. Kami tak membatasi jumlah anggota. Jadi silahkan yang mau bergabung langsung saja datang ke Repoeblik Nongkrong, Jl. Tirto Agung 12A-4 Tembalang Walk, Semarang. More info bisa hubungi WA/ LINE/ Call 082313899779. 

Salam sukses!

Rabu, 16 September 2015

Bon Jovi

Saya selalu senang dengan band ini. Ada cerita pastinya. Tahun 1999, saya dan teman-teman ngefans sekali dengan band yang dimotori Jon ini. Waktu itu kami membuat mini cafe bersama teman-teman dengan dekorasi sendiri. Karena sama-sama penyuka, alhasil poster Bon Jovi besar sekali terpampang di salah satu dinding mini cafetaria, masih gondrong waktu itu. Tiap hari pun kami memutar hitsnya kala itu, It's My Life, You Give Love A Bad Name, Keep The Faith, Someday I'll be Saturday, Blaze of Glory, dan pastinya...............Always. 

Lalu saya bertekad, kalau mereka manggung di Indonesia pasti akan menontonnya. Dan 16 tahun kemudian mimpi dan tekad saya terealisasi. Finally.......Bon Jovi konser di Jakarta. Tanpa berpikir dua kali saya langsung membeli tiket. Atribut pun saya siapkan demi suksesnya menonton konser ini. Pilihan tulisan judul lagu It's My Life menjadi keputusan yang tersemat di dada. Haha.....serunya. 

Hari H pun datang. Saya mengajukan ijin tidak masuk kerja demi menonton band kesayangan, sekaligus mengatur waktu supaya bisa sekalian meeting di Jakarta. Sekali merengkuh dayung, dua pulau terlampaui begitu deh. So far saya senang karena keturutan menonton Bon Jovi. Satu sisi ada kekecewaan terhadap panitia atau event organizernya, karena ada hal yang mengganggu jalannya pertunjukan. 

Pada tepat pukul 19.00 WIB pertunjukan dibuka oleh Sam Tsui selama 30 menit, disusul dengan Judika yang mengomandani penonton bersama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Nah, sebagai penonton, saya tentunya berharap seusai menyanyikan lagu kebangsaan langsung ada kejutan dan mulai band utama kesayangan. Nyatanya kami harus menunggu satu jam (selama itu) bagi crew untuk menata panggung dan cek sound. Waw, ini chaos sekali. Masak sih membuat event untuk band internasional sekaliber Bon Jovi rundownnya acak adur begini? 

Untungnya performa Bon Jovi bagus sekali selama pertunjukan. Jadi kesel di awal terbayar sudah dengan penampilan Jon dkk. Banyak lagu baru yang dinyanyikan dipadu padankan dengan lagu lama. Not bad lah. Beberapa teman kecewa karena lagu Always, Thank You for Loving Me tak muncul. Dan tak tahu lagi kapan mereka bakal balik ke Indonesia untuk konser. I love You, Bon Jovi!

Sisterhood

Sabtu lalu saya ke Jakarta untuk menonton konser musik Bon Jovi, band kesayangan, sekaligus bertemu dengan teman kerja, teman bisnis, dan melepas kangen. Malam kedua saya menginap di rumah saudara teman baik, namanya Lia. Ia teman kerja dan pernah sekosan juga dulunya. Seru banget, bisa reunian sambil mengenal lebih dekat keluarga teman, meski hanya satu malam.  

Teman saya ini asal Batak, kebetulan sedang ada acara pernikahan adat, jadi hampir seluruh keluarga berkumpul untuk menghadiri acara tersebut. Berbagai makanan daerah pun tersedia di meja makan, dan bolu meranti pastinya. Lia ini empat bersaudara, tiga perempuan dan satu laki-laki. Karena saya hanya punya adik laki-laki, berkumpul bersama mereka merupakan hal bagus. Saya merasa senang karena seolah punya saudara perempuan, sekaligus tiga. Ahay! 

Senang ya ada saudara sekelamin, bisa curhat bareng, diskusi tentang cara dan selera berbaju misalnya. Atau bisa cerita hal lain dari sudut pandang sesama perempuan, yang tentunya agak berbeda dibanding kalau kita diskusi dengan laki-laki. Meskipun pada akhirnya sih apapun itu harus disyukuri ya, karena sama saja laki-laki dan perempuan. Hanya sudut pandang saja yang berbeda. Intinya senang dan bersyukur punya teman yang mau menerima saya. Thanks, Lia. 

Selasa, 11 Agustus 2015

Belajar Membatik di Repoeblik Nongkrong Cafe

Batik sudah diakui dunia. Sejauh mana kita sebagai Bangsa Indonesia mempunyai kepedulian terhadap hal ini? Ada kegiatan unik yang dilakukan Repoeblik Nongkrong, sebuah coffee shop di Jl. Tirto Agung 12 A Tembalang Walk, Semarang ini. Bekerjasama dengan Komunitas Batik Remaja Semarang, ia berkolaborasi membuat satu acara Nongkrong Batik, setiap Senin sore pukul 17.00-20.00 WIB. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis. 

Komunitas Batik Remaja Semarang menyosialisasikan batik di Repoeblik Nongkrong


Di Nongkrong Batik pengunjung bisa datang belajar membatik dengan arahan Komunitas ini. Pengunjung tinggal datang dan apabila ingin membawa pulang hasil karya, mereka cukup membayar 20 ribu rupiah. Atau bisa saja mereka membawa material sendiri dari rumah, sementara alat dasar membatik seperti canting dan malam disediakan oleh panitia. Pelatihan ini meliputi ngeblat atau membuat pola batik, nyanting, mewarnai, hingga selesai. Di sela-sela belajar membatik, peserta juga bisa ngobrol santai mengenai sejarah batik, perkembangannya hingga teknik berjualan batik. Maklumlah komunitas ini juga dilatih untuk menjadi wirausahawan batik. Selain itu pengunjung juga bisa mencoba banyak varian kopi Indonesia di Repoeblik Nongkrong yang semua kopinya disajikan secara tradisional atau hand brew

Andreea Chilan dari Rumania serius belajar membatik di Repoeblik Nongkrong Coffee Shop


Bayu Pamungkas Public Relation Komunitas Batik Remaja Semarang mengatakan, ia dan teman-temannya tak segan membagi ilmu dan gencar mengenalkan batik kepada komunitas dan masyarakat umum. Menurutnya justru masa remaja adalah masa yang paling strategis untuk mengkampanyekan batik. Alasannya bekerjasama dengan Repoeblik Nongkrong cafe juga karena membatik di cafe adalah hal baru dan strategis untuk dicoba. Tekad Komunitas Batik Remaja yang diketuai Fariz dan beranggotakan teman-teman dari SMA 11 Semarang ini adalah menjadikan batik menjadi trending topic di kalangan anak muda. 


Riri Novita, Owner Repoeblik Nongkrong mengatakan alasan membuat acara ini karena ia ingin pengunjung cafe mendapat sesuatu yang berarti ketika datang ke cafenya. Ini yang membedakannya dengan coffee shop lain. Perpaduan antara produksi kopi dan batik menurutnya sangat Indonesia, sehingga bisa membawa hal positif dan mengharumkan nama Indonesia. Beberapa pengunjung datang mencoba belajar batik. Dan minggu lalu Repoeblik Nongkrong kedatangan tamu bule dari Rumania yang tertarik belajar batik. Andreea Chilan yang menggambar pola batik merak mengatakan baginya belajar batik adalah sesuatu yang menarik dan menuntut kesabaran tinggi. Nah, bule saja tertarik belajar batik. Kamu kapan? 

Senin, 06 Juli 2015

Nongkrong English

Sabtu, 4 Juli 2015, kami mengadakan acara nongkrong english di Repoeblik Nongkrong Coffee Shop, Jl. Tirto Agung 12A-4 Tembalang Walk, Semarang. Acara ini sudah kali ketiga berjalan dengan menampilkan tamu yang berbeda. Minggu pertama kami mengundang Jamel Bechenegra, bule asal Belgia untuk sharing tentang pengalamannya selama studi di Indonesia, Semarang khususnya. Kemudian pada pertemuan kedua kami mendatangkan Miss Riri, guru bahasa di salah satu sekolah internasional. Nah, kali ketiga ini ada dua tamu, Ulan dari Kyrgystan dan Askar dari Tajikistan. Sayangnya, Askar mendadak sakit, kehadirannya digantikan oleh Aslan, mahasiswa asal Turki. Akhirnya acara berjalan seru dan lancar.
keseruan kami di nongkrong english


Para tamu nongkrong english datang dari berbagai kalangan, khusus Sabtu ini, didominasi oleh teman-teman dari Economic English Conversation Club (EECC) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNDIP. Kami berbincang seru tentang Semarang Culinary. Apa yang menarik dari acara ini? Ya, saya akan cerita sedikit, karena serunya sih kalau datang langsung. 

Ulan bercerita pertama kali mendengar Indonesia dari rekomendasi teman dan mencari informasi sendiri dari internet. Menurutnya, belajar di Eropa sudah tidak asing baginya. Tetapi mendengar Indonesia, ini sangat berbeda. Karena itu ia memutuskan untuk mengambil studi di sini. Sementara itu Aslan mengatakan, di negaranya mayoritas muslim, nama Indonesia dan Malaysia tak asing baginya. Kebetulan pemerintah Turki menyediakan beasiswa ke Indonesia. Dengan dalih biaya hidup lebih murah dan banyak cerita mengenai Indonesia yang beautiful. Akhirnya ia pun mengambil jurusan Teknik Arsitektur di perguruan tinggi negeri di Semarang. 

Lalu apa sih makanan di Semarang yang enak menurut mereka? Ulan lebih menyukai nasi goreng, karena bisa masuk di lidahnya. Sedangkan Aslan memilih bakso sebagai makanan favorit, ketika tak ada makanan lain yang menurutnya sesuai. Well, rata-rata mereka mengaku tak ada masalah dengan aneka makanan di Indonesia, karena mereka pun makan nasi di negaranya. Bagaimana dengan orang Indonesia? Menurut mereka, hidup di Indonesia lebih mudah, karena semua orangnya mayoritas ramah dan mudah memberikan informasi kepada orang asing. Ini berbeda dibanding dengan di negaranya. 

Ini sedikit cerita dari hasil nongkrong english sabtu lalu. Minggu depan kami akan kembali lagi dengan cerita baru. Apakah itu? Tunggu ya. 

Sabtu, 04 Juli 2015

Teman Sahur

Bulan puasa tahun ini sangat berbeda dengan sebelumnya. Kalau biasanya saya sangat malas makan sahur. Tahun ini, ada suasana baru. Sedang merintis bisnis bersama sepupu, saya berniat membuka order pengiriman makan sahur, sekaligus bisa merayakan sahur bersama teamwork, di cafe. Tantangan yang luar biasa. Karena artinya saya harus full selama ramadhan mengalokasikan waktu untuk ini. Padahal tiap Senin-Jumat saya sudah deal siaran part time di radio dari jam 6-10 pagi. Well, I am ok! 

#selfie menjadi salah satu hiburan ketika mata sudah 5 watt 

Bersama Ninda, teman duet pagi membuat segalanya mudah. Tentunya dengan dukungan tim sebelumnya yang membantu mempersiapkan semua material sahur, ada Yuni, Ajeng, Andy, Husni dan Aby. Mereka semua luar biasa. Sahur menjadi hal menyenangkan, sekalian membantu membangunkan costumer, semoga menambah pahala. Tetapi jam biologis menjadi berubah, siang hari saya tidur, malamnya begadang. Ditambah, kami punya pelanggan tetap, bule dari Belgia yang muslim, tetangga yang hampir tiap malam datang ke cafe hingga sahur. Seru kan? Jadi tim pagi menjadi 3 orang, satu tenaga impor haha...

Suka dukanya banyak, salah satunya bisa menjadi lebih dekat dengan costumer. Kemudian bisa makan sahur bersama team, layaknya sebuah keluarga, teratur jam biologisnya --selama sebulan, ramadhan-- kemudian mengasah kemampuan memasak. Ahaiy! Ngetes juga kalau mendapat order banyak, bisa nggak sih menjalankannya? Ternyata bisa. Thanks, God. Terus lagi diuji ketahanan fisiknya. Ini sih nggak nahan ujiannya, musti extra kuat haha. Sampai sejauh ini semua lancar, alhamdulillah. Semoga ini bisa menjadi pijakan yang bagus untuk pijakan selanjutnya yang lebih besar. Aamin


Lho Serba Salah ya?

Kebanyakan orang menilai saya mudah sekali bergaul. Tetapi yang mengenal saya pasti tahu, tak semudah itu. Pertama kenal orang, pasti saya jaga jarak, bahkan terkesan cuek sama sekali. Baru kemudian ketika ada satu hal yang membuat pembicaraan bisa berkembang, saya bisa agak membuka diri. Terus terang, dalam masalah pertemanan ini saya sangat perlu belajar banyak. Entah itu mengenai loyalitas, atau kode etik, apapun itu, yang jelas saya masih terlalu jauh membuatnya mendekati sempurna. 

Iya betul, teman saya banyak. Tapi hanya beberapa yang betul dekat. Saya bukan termasuk orang yang perhatian. Semasa saya kuliah bahkan cuek sama sekali, berjalan saja saya tak pernah menoleh kiri kanan, lempeng, seperti memakai kacamata kuda. Teman baik saya menegur, dan saya untungnya sadar, sedikit demi sedikit berubah menjadi ramah. Itu melelahkan? Iya bagi saya. Tapi ini pilihan baik.

Kemudian saat ini, teman saya makin banyak. Artinya saya harus meluangkan waktu banyak pula untuk mereka. Di sisi lain harus berbagi dengan pekerjaan, bisnis, keluarga, dan masalah pribadi. Ah, saya capek. Tetapi ini hakikat manusia menjadi makhluk sosial, mau tak mau harus dijalani. Tetapi boleh dong selektif, dengan keterbatasan yang saya miliki. Harap maklum kalau tak semua messenger bisa saya balas setiap saat, yang mungkin pengirim message itu memiliki pengalokasian waktu yang berbeda dibanding saya. Ujungnya saya dianggap sombong. Duh, sumpah demi apa saya bisa sombong? Lalu mereka menggunjingkan saya di belakang. Apapun itu terima kasih, yang jelas tak ada maksud saya seperti itu. 

Lalu ketika saya membalas text dari mereka, katanya tumben saya membalas bla bla....lho kok serba salah ya? Entahlah. Selamat berbuka puasa, semoga ibadah hari ini menjadi lebih baik, seterusnya. Aamiin.

Jumat, 26 Juni 2015

Alamnya Tak Ada yang Menandingi, Indonesia Itu Surga


Ini adalah artikel ketika saya diwawancara oleh ngobroltravel.com. Untuk lebih memudahkan membacanya, saya akan copy paste saja hasil wawancaranya. 



RIRI NOVITA: ALAMNYA TAK ADA YANG MENANDINGI. INDONESIA ITU SURGA.


Riri Novita sosok traveller dari kota Semarang, sosok yang mencintai travelling sejak kecil. seru saat mewawancara sosok yang 1 ini. Simak wawancaranya dibawah ini. 
Kamu suka travelling sejak kapan sih?
Sejak kapan ya?Dari kecil sih suka jalan-jalan sama orang tua. Lalu kuliah mulai deh jalan-jalan sama teman kos. Waktu Semester 3 sudah mulai kerja juga buat nambah biaya jalan-jalan. Trus begitu sudah bekerja semakin suka jalan-jalan.
Apa alasan kamu suka travelling?
Suka bertemu orang baru, mengenal budaya setempat, refreshing, belajar sesuatu yang baru secara langsung, liburan, banyak lah ya. Intinya suka.


Biasanya kalo travelling kamu suka yang travel kemana? apakah pantai, gunung atau city travelling?
Saya bisa suka semua, kombinasi. Kalau City Traveling sukanya lebih ke kuliner, nggak demen belanja, saya bukan type Shopaholic, lebih belanja seperlunya saja.

Tempat yang paling ingin kamu kunjungi itu dimana sih?
Jepang!

Apa pendapat kamu tentang tempat travelling di Indonesia?
Alamnya tak ada yang menandingi. Indonesia itu surga. Di sini semua hijau segar. Masalah kuliner jangan di tanya lagi kak, Indonesia punya segala. Mau makanan apa saja yang enak dan unik, tersedia di sini.
Harapan kamu untuk travel di Indonesia seperti apa?
Lebih mudah transportasinya, bersih, aman.
1 kata untuk ngobroltravel.com.
Rock!
Ini linknya kalau teman-teman akan membacanya langsung: http://ngobroltravel.com/2015/01/18/riri-novita-alamnya-tak-ada-yang-menandingi-indonesia-itu-surga/

Pintar atau Aneh?

Beberapa minggu lalu saya mendapat kesempatan menjadi mentor di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unversitas Diponegoro (UNDIP) Semarang bersama dengan dua pementor lain, bisnisman. Dua pementor lain ini saya kenal juga, Donni Reynaldi, Owner DAS Apparel Shop dan M Ihson, Owner dari Mie Nges Nges. Menarik, karena mahasiswa sekarang semakin aktif dalam berkegiatan, meskipun itu hari Sabtu, yang biasanya ada kecenderungan mereka memilih pulang kampung atau melakukan aktivitas santai lainnya. Sekitar 50-an orang hadir tergabung dalam Kelompok Mahasiswa Kewirausahaan. Lebih santai acara berlangsung dengan format talkshow, sehingga mahasiswa bisa santai berinteraksi bersama kami.

Tak banyak yang akan saya tulis di sini, karena bersama mereka, mengingatkan saya ketika pertama kali memasuki bangku kuliah, di UNDIP juga. Waktu itu, kakak tingkat saya mengatakan satu hal yang membuat saya menjadi teringat akan hal itu sepanjang hidup. "Di semester pertama. Kalau IPK kamu minimal 3,5 artinya teruslah fokus dan serius kuliah dik, karena kamu akan menjadi dosen. Tetapi kalau IPK kamu di bawah itu, beralihlah untuk tujuan lain." Ahay! Saya pikir benar juga. Dan ketika IPK semester pertama saya hanya 3,2 langsung saja saya memutar haluan, untuk menentukan sikap berikutnya.

Katanya juga sih, di dunia ini ada 2 jenis manusia: pintar dan aneh. Karena pintar sudah jauh dari fakta, akhirnya saya memilih aneh, ini memudahkan saya dalam menentukan sikap berikutnya. Akhirnya saya memilih ikut banyak kegiatan, yang dari situ saya mendapat banyak hal, sampai saya menjadi seperti sekarang. Alhamdulillah.

Sekarang jaman sudah berubah. Pintar yang identik dengan prestasi akademik tak cukup membuat seseorang menduduki tampuk pimpinan tertinggi. Sebaliknya, orang dengan prestasi akademik biasa, sangat berpeluang meraihnya. Yang bagus, tentu saja kombinasi keduanya. Bisa? Dengan dukungan teknologi dan informasi seluarbiasa ini, menurut saya, mengapa tidak? Kompetisi makin ketat, kualitas semakin dipertaruhkan. Semua ada dalam genggaman. Semangat!

~Riri Novita, entrepreneur & broadcaster~

Selasa, 16 Juni 2015

Batik in Repoeblik Nongkrong


Bikin batik itu Susah nggak sih? Lama pasti ya? Trus coraknya terlalu tradisional dan monoton? Upssss...sekarang ini makin Inovatif Lho. Nggak percaya?

Yuukk ikutan acara BATIK in CAFE, Kamis, 18/06/2015 jam 15.00 WIB di Repoeblik Nongkrong, Jl. Tirto Agung 12A Tembalang Walk, Semarang. FREE!

Kita akan diajari Cara membatik dengan fun dan seru oleh Komunitas Batik Remaja Semarang, sekumpulan Anak muda produsen dan wirausahawan batik.
Nah, Kamu juga bisa membawa media kaos/ baju polos Dari rumah, Nanti bisa Kamu batik sendiri di sini, GRATIS! Atau Kamu bisa bawa pulang hasil Karya Kamu dengan media batik Dari kami hanya dengan 15 Ribu saja.
Daftar sekarang ya? Bisa hubungi SMS 081575170599. Nunggu buka yukkk Ngabuburit nongkrong asik di BATIK in CAFE. Acara ini kerjasama Repoeblik Nongkrong dan Komunitas Batik Remaja Semarang.

Jumat, 24 April 2015

Sembuhkan Luka

Tadi siang saya berbincang dengan teman dekat mengenai bagaimana membina hubungan baik dan mengatasi masalah. Menarik. Saya menjadi mendapat sesuatu, solusi dan pencerahan. Awalnya dimulai dari curhat, bahwa saya kecewa dengan teman. Berlarut-larut sudah rasa kecewanya, hingga membuat saya menyisakan ruang dalam pikiran saya untuk hal itu. Well, nyesek banget kan ya? 

Kata teman saya, ibarat luka, kalau dibiarkan tentunya akan mengganggu aktivitas kita. Misalnya, tentu akan sulit ketika berjalan, nyetir, dan lain-lain. Akibatnya lagi kita tak bisa fokus melakukan pekerjaan. Tetapi kalau kita mengambil sikap, menyembuhkan luka, maka itu lebih baik. Luka akan sembuh, aktivitas kita lancar, sehingga bisa melakukan apapun, termasuk bisnis. Ngapain stuck dengan meratapi luka itu, toh tak akan sembuh, dan bahkan makin terasa sakit. Percuma. 

Benar juga kan? Yang pasti kalau kita berbuat baik, pasti akan menuai hasil setimpal. Dari manapun itu, tak usah berpikir kita mendapat imbalan apa. Yakin saja, semua akan teratasi dan kita juga yang akan mendapatkan manfaat dari semua. Yeah!


Sabtu, 10 Januari 2015

How Smart People?


Menemukan quote ini sudah lama, tapi membuatnya sebagai satu tulisan baru kali ini. Itupun setelah beberapa waktu lalu, seorang teman menegur: kamu jarang nulis lagi? Blogmu nggak update. Ah ya, lama sekali saya tidak menulis ternyata. Dan pagi tadi saya meng-upload quote ini di Path. Saya lupa menemukannya di mana waktu itu. Ini mengingatkan saya ketika bertemu dengan orang-orang. Betul sih sepertinya. Ahay!

Jadi pernah suatu saat saya bersama tema-teman. Ada satu orang melempar lelucon, menurut saya biasa saja. Tetapi salah satu teman tertawa terbahak-bahak sampai berurai air mata. Saya heran, karena masih banyak lelucon lain yang menurut saya lebih layak untuk ditertawakan. Tapi sudahlah. Kemudian ada lagi, teman melempar lelucon yang menurut saya sangat layak ditertawakan. Memang sih lelucon ini lebih berkelas dan educated. Lahhh.............dia tang tertawa terbahak-bahak tadi biasa saja, tak bereaksi. Uh ya ya.........baiklah kalau begitu. Cutau..........cukup tau.

Nah sekarang saya jadi teringat dia lagi. Bener juga sih, kapasitas orang salah satunya bisa dilihat dari situ. Memang nggak semua, tapi setidaknya bisa lah untuk salah satu ukuran haha....Selamat malam mingguan.