Selasa, 11 Agustus 2015

Belajar Membatik di Repoeblik Nongkrong Cafe

Batik sudah diakui dunia. Sejauh mana kita sebagai Bangsa Indonesia mempunyai kepedulian terhadap hal ini? Ada kegiatan unik yang dilakukan Repoeblik Nongkrong, sebuah coffee shop di Jl. Tirto Agung 12 A Tembalang Walk, Semarang ini. Bekerjasama dengan Komunitas Batik Remaja Semarang, ia berkolaborasi membuat satu acara Nongkrong Batik, setiap Senin sore pukul 17.00-20.00 WIB. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis. 

Komunitas Batik Remaja Semarang menyosialisasikan batik di Repoeblik Nongkrong


Di Nongkrong Batik pengunjung bisa datang belajar membatik dengan arahan Komunitas ini. Pengunjung tinggal datang dan apabila ingin membawa pulang hasil karya, mereka cukup membayar 20 ribu rupiah. Atau bisa saja mereka membawa material sendiri dari rumah, sementara alat dasar membatik seperti canting dan malam disediakan oleh panitia. Pelatihan ini meliputi ngeblat atau membuat pola batik, nyanting, mewarnai, hingga selesai. Di sela-sela belajar membatik, peserta juga bisa ngobrol santai mengenai sejarah batik, perkembangannya hingga teknik berjualan batik. Maklumlah komunitas ini juga dilatih untuk menjadi wirausahawan batik. Selain itu pengunjung juga bisa mencoba banyak varian kopi Indonesia di Repoeblik Nongkrong yang semua kopinya disajikan secara tradisional atau hand brew

Andreea Chilan dari Rumania serius belajar membatik di Repoeblik Nongkrong Coffee Shop


Bayu Pamungkas Public Relation Komunitas Batik Remaja Semarang mengatakan, ia dan teman-temannya tak segan membagi ilmu dan gencar mengenalkan batik kepada komunitas dan masyarakat umum. Menurutnya justru masa remaja adalah masa yang paling strategis untuk mengkampanyekan batik. Alasannya bekerjasama dengan Repoeblik Nongkrong cafe juga karena membatik di cafe adalah hal baru dan strategis untuk dicoba. Tekad Komunitas Batik Remaja yang diketuai Fariz dan beranggotakan teman-teman dari SMA 11 Semarang ini adalah menjadikan batik menjadi trending topic di kalangan anak muda. 


Riri Novita, Owner Repoeblik Nongkrong mengatakan alasan membuat acara ini karena ia ingin pengunjung cafe mendapat sesuatu yang berarti ketika datang ke cafenya. Ini yang membedakannya dengan coffee shop lain. Perpaduan antara produksi kopi dan batik menurutnya sangat Indonesia, sehingga bisa membawa hal positif dan mengharumkan nama Indonesia. Beberapa pengunjung datang mencoba belajar batik. Dan minggu lalu Repoeblik Nongkrong kedatangan tamu bule dari Rumania yang tertarik belajar batik. Andreea Chilan yang menggambar pola batik merak mengatakan baginya belajar batik adalah sesuatu yang menarik dan menuntut kesabaran tinggi. Nah, bule saja tertarik belajar batik. Kamu kapan?