Minggu, 06 Maret 2016

Broadcast Class di Up Radio Semarang

Hari Minggu saat yang tepat untuk bermalas-malasan? Ahaiyyy sayang banget waktunya. Justru hari libur cocok banget untuk melakukan aktivitas positif dan santai, yang sulit dilakukan waktu hari kerja. Contohnya? Membaca dan menulis. Wadaw serius amat?? Iya sih. Karena saking seriusnya ini susah banget kita lakukan di hari Senin-Jumat, karena padatnya aktivitas. Membaca kan butuh konsentrasi, demikian pula menulis. Saya sendiri sering gagal fokus terkait hal ini. Hehe...

Yang mudah sih menulis tentang aktivitas riil sehari-hari. Contohnya, setiap hari Sabtu saya bersama team mengisi kelas broadcast. Ini project untuk membuat teman-teman menjadi broadcaster yang memenuhi kualifikasi alias standard. Oh ya kelas broadcast kali ini merupakan Angkatan II yang difasilitasi oleh Up Radio Semarang, di Jalan Sidodadi Timur 24 Semarang. Bersama teman-teman yang telah memiliki pengalaman dan kemampuan di bidang broadcast kita belajar bersama tentang dasar-dasar kepenyiaran, teknik penulisan script, teknik vokal, teknik reportase, produksi, hingga magang. Seru kan?


Di kelas broadcast kita lebih banyak belajar praktek daripada teori lho, jadi akan fun dan tidak bosan. Pesertanya dari berbagai macam kalangan, anak sekolah, mahasiswa, dan umum. Setelah selesai Angkatan II kita kembali membuka pendaftaran untuk Angkatan III. Buat kamu yang kemarin terlambat silahkan daftar ya? Jangan khawatir dan minder, karena di sini kita saling belajar, memberi masukan serta motivasi. Selain itu memiliki banyak teman akan bermanfaat untuk hal lain bukan? 

Memilah Teman

Jumat lalu saya talkshow dengan Nanang Qosim Yusuf, seorang Master Trainer dari The7Awarness. Kami membahas tentang Kekuatan Fokus. Topik yang pas untuk saya karena sulit sekali fokus terhadap tujuan. Saya akan sharing beberapa hal berkaitan tentang hal itu. Beberapa hambatan ketika kita akan fokus antara lain ada masalah di tengah jalan. Kita terjebak dan gagal fokus. Misalnya seorang marketing, tentunya banya sekali bertemu dengan klien setiap hari. Begitu banyak godaan, termasuk diprospek klien. Nah, kalau kita tidak fokus, tujuan akan terhambat. Anda pernah mengalaminya? 

Tentunya sebagai makhluk sosial kita berteman dengan banyak orang. Tipikal teman ini bermacam-macam, ada type pengeluh, penyemangat, pencibir, dan lainnya. Boleh nggak sih kita memilih teman? Nanang Qosim mengatakan sah-sah saja memilih teman. Ini bukan kejam, tetapi ada prinsip yang harus kita anut. Apa yang ada di sekeliling kita sekarang, termasuk buku-buku yang kita baca, akan menentukan nasib kita 5 tahun mendatang. Daripada kita berkumpul dengan teman type pengeluh, belum terlambat untuk memfilternya karena penting merealisasikan mimpi dengan bertindak. Setuju?

Bukan berarti kita meremove pertemanan begitu saja. Memfilter. Ini artinya secukupnya saja silaturahim atau bertemu mereka apabila ada waktu luang. Selanjutnya lebih baik memilahnya berdasarkan kebutuhan. Apabila saat ini ada skala prioritas yang diutamakan, ya mau tak mau harus memilah teman berdasarkan kebutuhan. Sudah siap?