Senin, 18 Februari 2013

sepinya patah hati

Masih menyambung cerita Erti sebelumnya. Hati itu kan nyatu, kalau patah, artinya ada yang retak. Untuk bisa sembuh musti disambung lagi, caranya bermacam-macam. Idealnya menyenangkan apabila hati itu tak pernah patah, atau retak. Tentunya menjadi satu gambaran yang sempurna. Dan....kesempurnaan itu milik Tuhan. Haha.....tulisannya menjadi tak jelas. Biar sajalah. Selain ngaduk-aduk sale box di mall, menulis menjadi sarana pencucian jiwa yang bagus. Betul?

Anda butuh berapa lama untuk menyembuhkan patah hati? Variatif ya? Teman saya butuh berbulan-bulan. Yang lain perlu seminggu. Ada juga yang butuh hitungan jam. Semua logic. Tergantung tingkat kesadaran dan rasa sakitnya. Tak bisa ya dilukiskan bagaimana rasanya? Hanya bisa dirasakan saja, dan itu sama sekali tak enak. Sangat berlawanan saat kita jatuh cinta. Dunia milik berdua. Selalu tersenyum meskipun hanya membaca sms atau bbm-nya saja. Patah hati? Di depan mata tak ada orang mencubitpun serasa dipalu godam. Astaga. Begitu ya rasanya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar