Jumat, 26 Juni 2015

Pintar atau Aneh?

Beberapa minggu lalu saya mendapat kesempatan menjadi mentor di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unversitas Diponegoro (UNDIP) Semarang bersama dengan dua pementor lain, bisnisman. Dua pementor lain ini saya kenal juga, Donni Reynaldi, Owner DAS Apparel Shop dan M Ihson, Owner dari Mie Nges Nges. Menarik, karena mahasiswa sekarang semakin aktif dalam berkegiatan, meskipun itu hari Sabtu, yang biasanya ada kecenderungan mereka memilih pulang kampung atau melakukan aktivitas santai lainnya. Sekitar 50-an orang hadir tergabung dalam Kelompok Mahasiswa Kewirausahaan. Lebih santai acara berlangsung dengan format talkshow, sehingga mahasiswa bisa santai berinteraksi bersama kami.

Tak banyak yang akan saya tulis di sini, karena bersama mereka, mengingatkan saya ketika pertama kali memasuki bangku kuliah, di UNDIP juga. Waktu itu, kakak tingkat saya mengatakan satu hal yang membuat saya menjadi teringat akan hal itu sepanjang hidup. "Di semester pertama. Kalau IPK kamu minimal 3,5 artinya teruslah fokus dan serius kuliah dik, karena kamu akan menjadi dosen. Tetapi kalau IPK kamu di bawah itu, beralihlah untuk tujuan lain." Ahay! Saya pikir benar juga. Dan ketika IPK semester pertama saya hanya 3,2 langsung saja saya memutar haluan, untuk menentukan sikap berikutnya.

Katanya juga sih, di dunia ini ada 2 jenis manusia: pintar dan aneh. Karena pintar sudah jauh dari fakta, akhirnya saya memilih aneh, ini memudahkan saya dalam menentukan sikap berikutnya. Akhirnya saya memilih ikut banyak kegiatan, yang dari situ saya mendapat banyak hal, sampai saya menjadi seperti sekarang. Alhamdulillah.

Sekarang jaman sudah berubah. Pintar yang identik dengan prestasi akademik tak cukup membuat seseorang menduduki tampuk pimpinan tertinggi. Sebaliknya, orang dengan prestasi akademik biasa, sangat berpeluang meraihnya. Yang bagus, tentu saja kombinasi keduanya. Bisa? Dengan dukungan teknologi dan informasi seluarbiasa ini, menurut saya, mengapa tidak? Kompetisi makin ketat, kualitas semakin dipertaruhkan. Semua ada dalam genggaman. Semangat!

~Riri Novita, entrepreneur & broadcaster~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar