Sabtu, 04 Juli 2015

Lho Serba Salah ya?

Kebanyakan orang menilai saya mudah sekali bergaul. Tetapi yang mengenal saya pasti tahu, tak semudah itu. Pertama kenal orang, pasti saya jaga jarak, bahkan terkesan cuek sama sekali. Baru kemudian ketika ada satu hal yang membuat pembicaraan bisa berkembang, saya bisa agak membuka diri. Terus terang, dalam masalah pertemanan ini saya sangat perlu belajar banyak. Entah itu mengenai loyalitas, atau kode etik, apapun itu, yang jelas saya masih terlalu jauh membuatnya mendekati sempurna. 

Iya betul, teman saya banyak. Tapi hanya beberapa yang betul dekat. Saya bukan termasuk orang yang perhatian. Semasa saya kuliah bahkan cuek sama sekali, berjalan saja saya tak pernah menoleh kiri kanan, lempeng, seperti memakai kacamata kuda. Teman baik saya menegur, dan saya untungnya sadar, sedikit demi sedikit berubah menjadi ramah. Itu melelahkan? Iya bagi saya. Tapi ini pilihan baik.

Kemudian saat ini, teman saya makin banyak. Artinya saya harus meluangkan waktu banyak pula untuk mereka. Di sisi lain harus berbagi dengan pekerjaan, bisnis, keluarga, dan masalah pribadi. Ah, saya capek. Tetapi ini hakikat manusia menjadi makhluk sosial, mau tak mau harus dijalani. Tetapi boleh dong selektif, dengan keterbatasan yang saya miliki. Harap maklum kalau tak semua messenger bisa saya balas setiap saat, yang mungkin pengirim message itu memiliki pengalokasian waktu yang berbeda dibanding saya. Ujungnya saya dianggap sombong. Duh, sumpah demi apa saya bisa sombong? Lalu mereka menggunjingkan saya di belakang. Apapun itu terima kasih, yang jelas tak ada maksud saya seperti itu. 

Lalu ketika saya membalas text dari mereka, katanya tumben saya membalas bla bla....lho kok serba salah ya? Entahlah. Selamat berbuka puasa, semoga ibadah hari ini menjadi lebih baik, seterusnya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar