Selasa, 19 Januari 2016

Kasih yang Tak Menuntut

Kadang kita berharap terlalu banyak terhadap apa yang sudah kita beri, untuk mendapat timbal balik, setimpal atau lebih. Hasilnya? Mengecewakan. Sebaliknya, apabila kita ikhlas memberi tanpa mengharap balasan, malah justru mendapat reward lebih dari apa yang telah kita berikan. Betul? Tapi ini tak mudah. Namanya manusia kebanyakan menuntut. Berbuatnya sedikit sudah merasa banyak. Menuntutnya apalagi, lebih nggak kira-kira.


Kalau ada yang mengatakan kasih ibu sepanjang jalan, ya benar adanya. Kasih yang tak menuntut balas, pun cinta, ya dari ibu. Suatu saat saya termenung, ketika tiap pagi selalu tak lupa say hello good morning ke seseorang yang saya sayang. Lalu ketika ucapan tak berbalas, saya uring-uringan sesaat, sampai kemudian mengeliminasi perasaan, dengan berpikir bahwa ia sedang sibuk dan sebagainya. Di saat seperti itu muncul pesan text dari ibu. Lho saya tersadar, bahwa tak setiap pagi saya menyapa orang yang melahirkan saya ke dunia ini. Oh My God, betapa jahat dan tak tahu balas budinya saya.

Semenjak itu, saya mencoba setiap hari bisa berkomunikasi dengan ibu, meski hanya melalui pesan text. Dan saya pun mencoba legowo ketika pesan text saya berbalas beberapa menit, jam atau kapanpun itu. Niatan saya adalah menyapa kesayangan, berbalas atau tidak tak menjadi soal, karena mencinta adalah memberi dengan tulus. Hasilnya? Saya tak pernah kecewa dan lebih menikmati hidup. Lalu ketika doa akan memberikan jawaban, saya makin tak ragu untuk terus mencoba ikhlas. Setuju?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar