Minggu, 25 November 2012

tak ada rumus pasti

Ini menyangkut masalah tertentu ya? Saya tidak menulis tentang rumus yang berkaitan dengan ilmu pasti, basic on experience saja. Ini berhubungan dengan relasi antar manusia, bisa pertemanan, atau pacaran. Contohnya, ada guideline yang mengatakan bahwa ketika kita sudah diajak bergabung di arisan keluarga calon suami, sudah mendekati 80% hubungan akan sukses ke arah pelaminan. Sebaliknya, jangankan keluarganya, teman-teman si pasangan saja tak pernah diperkenalkan kepada kita. Apakah ini berarti ia tidak akan pasti ke jenjang pernikahan? Tidak juga kan? Jadi saya sih setuju untuk antisipasi resiko dan keyakinan saja. Seperti hujan, bisa saja lebat, bisa saja hanya rintik-rintik, sementara prakiraan cuaca mengatakan berawan. Apa yang bisa kita lakukan? Mencari payung atau berteduh. Betul?

Dalam mencari pasangan yang tepat, teman saya mempertimbangkan bibit bebet bobot. Alhamdulillah ia berhasil mencapainya. Tetapi dalam perjalanan, toh ia sempat terkecoh, bahwa tak selamanya rumus itu saklek, bisa fluktuatif. Sikapnya? Menerima dan berusaha memperbaiki keadaan karena semua sudah terjadi dan kehidupan akan terus berlangsung. 

Kemudian sebut saja namania Via. Setengah mati ia memperjuangkan dirinya supaya bisa menikah dengan Reynold yang pengangguran. Waktu itu, Via berdalih, pada nantinya Reynold akan berubah dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Toh, ia tak menargetkan kehidupan glamour. Baginya makan dan minum lebih dari cukup. Hasilnya? Reynold tak berubah, situasi makin memburuk. Untuk beranjak, Via merasa tak mampu. Ia terkungkung stereotype sosial. 

Kemudian ada yang menjanjikan surga dalam pre-blind date. Ketika bertemu, mendadak berbalik 180 derajat. Alamak! Memang sih ini sah-sah saja. Tetapi tak perlulah pertama anda menjanjikan surga kalau kenyataannya nanti anda gagal mewujudkannya. Mungkin anda ingin terlihat istimewa dan mati-matian mencari simpati. Tetapi simpati itu akan muncul dengan sendirinya kalau anda memang layak mendapatkannya. Tak perlu susah payah berusaha keras untuk itu. Nah, ada juga yang awalnya tak menjanjikan surga, justru ia bisa memberikan lebih dari itu. Nah kan? Jadi tak ada rumus yang pasti di dunia ini. Guideline itu perlu, tetapi tak selamanya akan datar, pasti bergeser seiring perkembangan waktu. Kuncinya, mari menikmati hidup dan memutuskan bahagia dengan segala konsekuensinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar