Senin, 26 November 2012

Women Leadership Network 2012

Saya akan berbagi hasil dari Seminar Women Leadership Network 2012 yang diadakan oleh Femina Grup pada Sabtu, 24 Nopember 2012 di Grand Candi Hotel, Semarang. Ada banyak hal yang disampaikan oleh para pembicara. Tak ketinggalan, sharing pengalaman dari para peserta pada acara tersebut. Saya mengikuti seminar ini karena ingin bertemu dengan teman-teman pelaku bisnis di Semarang. Kebetulan, salah satu pembicara, Roslina Verauli, saya kenal dengan baik, sudah lama saya tak bertemu, jadi ini adalah ajang komplit sebagai temu kangen dan networking.

Pada sesi awal salah satu pembicara mengatakan problematika perempuan bekerja. Satu sisi dituntut sempurna di keluarga, di sisi lain ia harus bersaing dengan sekian banyak pria untuk memperebutkan posisi puncak. Kenyataannya? Tak sedikit para perempuan yang berhasil, dengan segudang cerita di belakangnya. Perempuan sering berkorban perasaan ketika harus berpisah dari anak saat menjalankan tugas ke luar kota. Harus diakui, sedih dan kemauan maju terus menjadi dilema tersendiri. Toh, dengan komunikasi, segalanya bisa dapat diatasi dengan baik. Saya membahas tentang perempuan di lingkungan kerja dulu ya? Anda lebih memilih dipimpin perempuan atau laki-laki dalam satu teamwork?

Salah satu peserta di acara tersebut memilih dipimpin oleh laki-laki, alasannya perempuan terlalu mementingkan perasaan. Benarkah seperti itu? Saya sih tak pernah bermasalah dengan atasan, mau ia perempuan atau laki-laki. Asal ia bagus, adil, dan good leader, no problemo. Saya tak pernah menganggap perempuan lebih mementingkan perasaan, karena apabila ia sudah teruji di bidang karir, artinya ia bisa manangkis stereotype itu. Helooo...ini hanya stereotype ya? Bisa berubah tergantung dari sudut pandang orang yang melihatnya. Lalu, seandainya atasan saya perempuan, kok malah saya lebih enak, karena ia bisa sangat mengerti apa kemauan saya sebagai sesama perempuan. Bahkan kritikan terhadap gaya berbusana dan sebagainya, bukankah malah bisa saling sharing info?

Telah terbukti di dalam lingkungan rumah tangga, perempuan sangat ahli dalam mengatur keuangan. Lihat dong, siapa yang berhasil menawar dengan murah ketika keluarga membutuhkan barang? Belum lagi tetek-bengek urusan anak, sudah pasti, perempuan paling bisa. Hal seperti ini sangat masuk sebagai kriteria penilaian bagaimana seseorang bisa berhasil dalam karir. Perempuan itu multi-tasking bukan? Tentunya ada banyak lagi yang lain. Jadi sih, tetap, tak masalah seorang leader apakah ia perempuan atau laki-laki. Yang penting, kinerjanya bagus. That's it.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar