Senin, 30 April 2012

Cinta dan Roti

Sebut saja namanya Biyan, Ree, dan Gea. Mereka bertiga berteman sejak lama. Tak heran kalau segala sesuatunya mereka saling memahami satu dan lainnya. Ini berlaku juga untuk hal sikap mereka terhadap masalah percintaan dan laki-laki. Ketiganya memiliki karakter yang unik dan berbeda.

Ibarat roti, Biyan memandang laki-laki itu enak dinikmati. Kalau ada 3 laki-laki, Biyan memilih mencoba dan menikmati satu roti itu sampai puas, sampai sudah merasa bosan dan tiba saatnya untuk mencoba roti yang lain lagi. Ree, perempuan ini memiliki tipikal lain lagi. Kalau toh pun roti, ia memilih mencoba beberapa bagian dari tiap roti itu. Roti A enak di bagian kulit luarnya saja. Roti B mungkin lebih enak di bagian isinya? Atau roti C memiliki kelezatan yang lebih komplit? Ahaiy! Gea lain lagi. Dari jauh ia sudah menganalisa roti-roti itu terbuat dari apa. Apabila ia melihat ada hal yang mencurigakan di bagian luar roti itu, prefer Gea menghindar dan mencari makanan lain. Padalah, sebenarnya itu hanyalah misis yang ditaburkan di atas kuenya. Hahaha...

Ya itulah uniknya ketiga orang sahabat tadi. Tetapi orang bisa berubah. Sekarang tampaknya filosofi itu sudah bergeser. Seperti apakah? *bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar