Jumat, 16 Maret 2012

hak pribadi jangan dipecundangi


Tulisan saya kali ini sepertinya seram ya? Judulnya serasa mau demonstrasi saja hehe. Ya, memang sih, mirip begitu. Kalau terlalu tinggi untuk dikatakan demontrasi ya proteslah terhadap lingkungan sekitar. Mari kita berbicara hak, baik itu sederhana maupun besar. Apalagi kalau itu menyangkut kepentingan paling hakiki. Serius kan?

Sebenarnya sudah lama hak cipta ini disuarakan oleh berbagai pihak, entah itu pelukis, penulis, fotografer, musisi, dan lain profesi. Tapi pada pelaksanaannya toh masih sangat jauh dari harapan. Mungkin kemarin kita belum sadar untuk memberikan penghargaan kepada orang lain. Nah kapan kita mau bertindak? Besok? Lusa? Tak ada kata lain yaitu: sekarang. Saya pun baru mulai sadar sepenuhnya saat saya menulis ini, padahal tahunya sudah lama. Maafkan.

Sebelumnya saya mudah sekali memakai image/ foto dari hasil perburuan di google, tinggal saya mencantumkan sumbernya, beres. Tetapi kadang bingung juga ketika image yang saya ambil terlalu banyak dan saya harus menyebut sumbernya satu per satu. Akhirnya dengan mudah saya tulis: diambil dari berbagai sumber. Saya merasa beban berkurang, karena telah membuat pengakuan bahwa itu bukan hasil karya saya. Tetapi ternyata, dalam lubuk hati kecil saya terdalam, ada rasa kecut, dan malu. Bahwa saya telah memanfaatkan karya orang lain untuk menunjang prestasi atau apapun lah itu namanya.

Kemudian saya membaca juga tentang maraknya acara TV berbasis You Tube yang dengan mudahnya memindah tayangan dari internet ke layar kaca. Guys, kalau yang ini kita berbicara kapital. Betapa tak sebanding ya, pembuat video dari you tube itu dibanding dengan pemodal dari TV yang kaya raya dan ogah mengucurkan dana untuk in house production. Sementara mereka begitu diuntungkan dengan pemasukan iklan milyaran rupiah pada tayangan yang dimaksud? Oh, saya yang tak punya video itu saja merasa sakit hati.

Lalu data yang diungkap dari you tube tersebut apa benar sudah melalui penelitian yang akurat? Ada tujuh video terlucu versi acara tv a misalnya. Aduh ini kesannya main-main bener. Marilah kita berpikir bersama bahwa menghargai karya orang lain itu sangat perlu. Media juga tak bisa asal menyiarkan program murah dengan keuntungan banyak tetapi pada akhirnya sama sekali tak membuat publik penonton cerdas. Dan tentunya ada banyak hal lain yang bisa kita diskusikan lebih lanjut di darat ya. Saat ini cuaca di Semarang atas luar biasa dingin. Yuk, ngopi dulu...:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar