Senin, 19 Maret 2012

Menjadi Diri Sendiri

Ini rumit, terutama kalau anda menjadi salah satu public figure. Tentunya anda tidak bisa bersikap apa adanya, blak-blakan, sembarangan, dan semacamnya. Meski ada pula orang yang memilih seperti itu. Tetapi banyak pula yang memilih menjadi orang lain, termasuk di depan orang yang dicintai. Ayo kita sharing.

Saya sendiri pernah mengalami hal ini. Kebetulan saya tahu betul karakter cowok yang saya taksir, ia suka perempuan keibuan, sopan, rela menyediakan semua keperluannya, setia, ya karakter perempuan pada umumnyalah, yang idealis menurut saya. Akhirnya mati-matian saya mencoba menjadi perempuan sesuai kriterianya. Apa yang terjadi? Berhasil? Ya. Tetapi saya tidak tahan, karena sejatinya itu bukan diri saya. Akhirnya saya memilih pergi dan menikmati hidup. Sampai sekarang saya toh masih berhubungan baik dengannya.

Sekarang ini banyak media jejaring sosial yang bisa kita manfaatkan untuk mengekspresikan siapa diri kita. Ada yang terang-terangan, ada yang jaga image, ada yang biasa saja. Well, itu sikap. Jaga image kalau terus-terusan juga akan ketahuan kok, itu diri anda sebenarnya atau tidak. Sejarah di dunia maya pasti akan terekam. So, bersikap biasa sajalah. Apalagi kalau anda sudah mulai berbohong. Hellooo.....tak hanya anda sendiri yang tersakiti bukan? Teman anda yang sangat tahu siapa diri anda tentu juga akan tergores hatinya. Apalagi di mata Tuhan, wah ini sih selesai masalah.

Saya pikir bersikap apa adanya akan membantu kita juga dalam berteman. Kita tak capek bersandiwara, diterima di semua kalangan, apapun diri kita. Pada nantinya toh akan tersaring dengan sendirinya, waktu yang akan membuktikan siapa teman-teman sejati di sekeliling kita. Yang tak tahan dengan sikap kita, lupakan, masih banyak teman lain. Yang menusuk dari belakang? Hehe....dia akan sadar apa yang telah diperbuatnya hanya akan membuatnya terluka. Ah sudahlah....ngopi dulu yuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar