Jumat, 16 Maret 2012

kecewa itu manusiawi

Seperti rindu, kecewa itu manusiawi. Misalnya kita punya teman yang kita harapkan selalu ada di saat kita butuh, tetapi kenyataanya ia sibuk, tinggallah kita sendiri menyelesaikan masalah. Atau pasangan yang kita harapkan selalu baik, tetapi ada kalanya ia sewot, tak perhatian, dan melakukan perbuatan yang tidak kita sukai. Kecewa, pasti ya?

Yuk kita tengok ke sekitar kita. Seberapa banyak sih teman yang kita punyai? Selama ini berapa orang yang bersikap baik dan jahat? Ia tak memperhatikan kita saat ini. Apakah kita sudah memberikan perhatian yang cukup kepadanya? Siapa tahu teman anda itu punya masalah, yang sengaja tak diungkapkan kepada anda, hanya sekedar untuk menjaga perasaan dan mood anda? Wah, kalau ini yang terjadi, percuma kan anda sebal seharian hanya karena perasaan negatif?

Kesabaran itu hal yang sulit dilakukan oleh semua orang. Bahkan ada yang bilang bahwa sabar itu tak ada batasnya. Kalau sudah pakai ukuran batas, artinya anda sudah tak punya kesabaran itu sendiri. Waduh, susah sekali ya? Pada kenyataannya begitu. Sudahlah, saya juga perlu banyak belajar tentang hal ini. Mari selalu bersabar, berdoa dan bersyukur kita memiliki teman, meski tak selalu sesuai harapan, toh ia adalah orang yang selalu mendukung anda di saat apapun. Termasuk pasangan. Meski nun jauh di sana, yuk berpikir positif, mungkin ia sedang sibuk meniti karir dengan seabrek persoalan yang sengaja tak diceritakannya kepada anda, hanya karena ingin ia tahu bahwa ia baik-baik saja dan anda bahagia. Seyogyanyalah kita berdoa saja, semoga sudut pandang diri kita berubah selalu positif dan diberkati. Tak henti bersyukur, itu kunci utama. Kata motivator begitu. Tapi betul, kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar