Minggu, 15 Januari 2012

imagine



Mentor, guru, motivator, boss, sekaligus sahabat saya Kafi Kurnia sering mengatakan bahwa imajinasi itu lebih penting dari ilmu pengetahuan. Saya sangat mempercayai hal ini, karena beberapa kali terjadi dalam kehidupan pribadi saya. Beliau senantiasa berpesan supaya jangan malu-malu berimajinasi tentang apapun, karena di situlah sumber ide yang akan mengubah dunia. Wow!

Teman saya pernah mengatakan bahwa saya seorang yang imajiner, pekerjaannya berimajinasi terhadap sesuatu. Sampai dengan berseloroh ia mengatakan bahwa pasanganpun bagi saya adalah tokoh imajiner. Haha....ini sih tak benar sepenuhnya, hanya bagian tertentu saja.

Dalam film-film kartun apapun terlihat lucu dan menarik, karena imajinatif. Bayangkan dalam kartun Tom and Jerry misalnya. Tom bisa membentur tembok, menjadi pipih, kemudian hidup lagi, berkelakar, jatuh lagi, seolah nyawanya rangkap tujuh. Toh itu menjadi suatu hal yang sangat menghibur dan tontonan menjadi terkenal di saentero dunia. Kemudian bagaimana orang berimajinasi menciptakan panggung pertunjukan raksasa yang begitu megah, spektakuler, ketika menjadi kenyataan, betapa seluruh dunia dibuat ternganga kagum tak berujung. Pada sebuah kegiatan event organizer, imajinasi sangat penting. Bagaimana kreativitas seorang pemilik ide menjadi kemasan pertunjukan yang membuat orang tersihir dan tak terlupakan. Apalagi ketika ide tersebut tidak dimiliki orang lain.

Lalu bagaimana memunculkan imajinasi? Banyak membaca, melihat, bergaul, menjadi hal mutlak yang harus dilakukan oleh kita supaya imajinasi jalan. Tanpa itu, daya kreativitas kita akan tumpul, mentok sampai di situ saja. Dan satu hal lagi, mengadopsi kreativitas orang lain itu sah, asal lebih baik, dan jujur. Hukum yang tak boleh dilawan adalah mengakui karya orang lain menjadi karya kita, karena ini justru akan menjadi boomerang. Don't do it.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar