Kamis, 05 Januari 2012

Anda dan Bahasa


Entah apa karena saya pernah kuliah di ilmu bahasa, sehingga sampai saat ini sering menilai sesuatu dari kata-kata seseorang, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Waktu saya SMA, guru Bahasa Inggris saya mengatakan bahwa saya adalah salah satu siswa yang sering ngawur dalam menjawab pertanyaan, tetapi ironisnya, jawaban ngawur saya itu betul. Itu karena guru saya sangat paham, saya memahami bahasa bukan sebagai ilmu, tetapi perasaan, budaya, manusiawi. Karena tiap saya selesai menjawab dan ditanya alasannya mengapa, saya pasti tidak bisa menjawab. Saya memang sangat menyukai pelajaran Bahasa Indonesia, karena di dalamnya ada banyak hal yang bisa saya pelajari, ada sastra, ada teknik penulisan efektif, dan sebagainya.

Kemudian saya pernah bertemu dengan seorang tokoh pendiri Jawa Pos. Waktu itu saya berada di stasiun kereta dan sedang membaca jurnal buruh produksi kakak kuliah saya. Ternyata ia diam-diam mengamati gerak-gerik saya. Hingga kemudian saya tersadar bahwa ada orang yang memperhatikan saya. Bapak itu menanyakan asal kuliah saya. Baru kali itu saya mendapat penilaian luar biasa, bahwa kuliah di fakultas bahasa adalah keberuntungan yang maha dahsyat. Di Indonesia ini salah satu masalah, menurut si Bapak, adalah cara berbahasa yang kurang benar. Banyak orang tidak menguasai bahasa dengan baik, sehingga keliru dalam menyampaikan maksud. Padahal dengan penguasaan kosa kata, kita bisa menguasai dunia. Contoh nyata adalah, betapa orang terpukau dengan pidato proklamator RI Bapak Soekarno. Masih jelas terngiang pidato Obama yang begitu pasti, meyakinkan, sehingga menang dalam pemilihan presiden. Kuncinya ada di bahasa, ada di penguasaan kosa kata.

Jadi, kita bisa menilai seseorang (salah satunya) dari gaya dalam bertutur kata, menulis surat, mengetik email, hingga update status BBM, facebook, ataupun twitter. Apakah ia sudah cukup terlihat matang, kekanak-kanakan, atau abu-abu. Tanda seru, titik, koma, adalah atribut yang bisa mencerminkan apakah seseorang sedang marah, sedih, atau meracau tak jelas. Ini jelas, ilmu dasar yang sudah pernah kita pelajari waktu sekolah dasar. Karena itu, ada baiknya sejak sekarang, mari memanfaatkan kosa kata sesuai fungsinya.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar