Senin, 09 Januari 2012

kamuflase


Ada satu teman, pencitraan dirinya begitu hebat, sehingga orang melihat ia sebagai sosok yang kuat, potensial, dan mampu. Di satu sisi saya pernah memiliki pengalaman yang membuat saya mengerenyitkan dahi. Sosok yang begitu kuat itu akhirnya saya pahami sebagai manusia biasa, yang tak luput dari banyak kekurangan.

Mungkin banyak sebagian dari Anda yang pernah memiliki pengalaman serupa dengan saya. Bahkan sikapnya bisa menjadi bumerang bagi pencitraan yang diciptakan di media, di social media, dan lainnya. Bagi saya kok sederhana saja. Menjadi diri sendiri itu jauh lebih bermartabat, dari pada menjadi orang lain yang dikagumi. Toh, semua sadar bahwa rumus manusia adalah ketidaksempurnaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar