Kamis, 16 Februari 2012

eksis!


Kata ini wajar terdengar dalam pergaulan sehari-hari. Artinya apa ya? Bisa dibilang kalau anda kuper (kurang pergaulan), tidak terkenal, hanya berdiam diri di rumah, tidak keren, itu masuk dalam kategori tidak eksis! Nggak enak banget ya? Itulah makna secara bebas tentang kata ini. Secara lebih jauh banyak sekali arti yang bisa ditafsirkan dari eksis ini.

Jumat malam menjadi ajang eksis bagi eksekutif muda di kota metropolitan. Itu karena Sabtu-Minggu biasanya mereka libur. Sudah bisa ditebak dong, malam hari mereka kumpul-kumpul dengan teman, pergi ke diskotik, nonton film, dan lain-lain. Anda tidak punya teman? Akhirnya hanya berdiam diri di rumah, menonton televisi, menonton DVD, atau kumpul saja dengan keluarga. Anda tidak eksis! Hehe...ini sih pemahaman yang tak sepenuhnya benar ya? Tapi tidak juga sepenuhnya salah.

Eksis itu wadah untuk mengekspresikan diri, caranya yang macam-macam. Di kelompok pengajian, anda bisa saja eksis, sering tampil menjadi juru dakwah di mana-mana. Atau di ajang adu bakat, anda bisa mencoba mendaftar siapa tahu muncul sebagai pemenang. Kemudian di lingkungan pergaulan, coba deh luangkan waktu untuk bergaul dengan teman-teman, kalau perlu selalu berusaha untuk menambah teman baru. Ini akan bermanfaat kok. Paling tidak, dengan bertemu teman baru, anda akan menambah jaringan, memperbaharui pola berpikir, bisa tambah kaya ilmu bukan?

Gampang nggak sih eksis itu?
Nah ini masalahnya. Ada lho orang yang memaksa diri bisa eksis, ujung-ujungnya malah menjadi bumerang. Misalnya dia mencoba masuk di lingkaran pertemanan kita, mengambil hati mereka dengan cara tidak satria. Wah ini bisa bahaya. Atau ia mencoba menjadi pribadi yang disenangi dengan mencontoh gaya teman yang sudah eksis. Ini tidak akan natural. Malah terkesan aneh. Makanya menjadi diri sendiri itu penting. Menjadi jujur dan apa adanya ini juga baik. Tak usah berpura-pura menjadi pribadi yang glamour untuk disenangi atau punya banyak teman. Justru menjadi pribadi yang sederhana biasanya banyak disukai.

Eksis juga tidak melulu harus tampil di lingkungan nyata. Sekarang toh banyak media online yang sedetik akan sanggup mengubah dunia anda. Aktivitas anda bisa dengan mudah diupload, seluruh dunia bisa tahu. Itu tergantung bagaimana anda membentuk citra diri sih. Sekedar pamer foto sepertinya tak perlu. Menunjukkan hal positif dan bermanfaat bagi kalangan banyak, ini baru jempol. Kalau hanya curhat ya ngapain? Sekedar pamer? Lho agama manapun kan tidak menyarankan toh? Yang disarankan hanya satu, berbuatlah baik. So? Mari kita eksis dengan cara yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar