Jumat, 17 Februari 2012

hey, babe


Kebetulan sedang hujan nih, jadi ingin ngetik yang romantis. Teman saya ngeledek, anak jaman sekarang tiap hujan yang diinget pacar, jaman dulu yang diinget jemuran. Gendheng! Haha....iya juga ya? Hujan memang identik dengan pacar. Coba deh, banyak kan lagu romantis diciptakan dengan tema hujan. Ada Lady Rain, Rhythm of The Rain, Can You Stop The Rain, banyak lagi tentu lainnya. Dramatisasinya begini, mendengarkan lagu romantis, di pinggir jendela, menatap butiran air jatuh dari langit. Ahay! Bisa meleleh itu air mata kalau pacar tak ada, jauh di sana, atau barusan putus. Jleb!

Latah terbawa suasana mungkin iya. Tetapi saya sendiri suka hujan. Entah kebetulan saya tinggal di Semarang yang panas, atau benar karena memang saya menyukainya ya? Hujan di subuh itu asik, menambah segarnya pagi, dan bisa selimutan lagi haha.....Paling tidak, karena hujan kita bisa meluangkan waktu di rumah lebih lama. Di kantor pun meski jam pulang sudah berdentang, kadang kita rela menyisakan sekian menit, daripada terkena macet kan? Belum lagi resiko jalan tergenang di beberapa titik. Walah!

Saya jadi ingat dia saat ini. Kangen, itu jelas. Hey, babe...... i miss you so much. Karena saya pengkhayal tingkat tinggi, akhirnya berandai-andai. Membayangkan tiba-tiba ia datang, membawa bunga, mengecup kecing, dan mengatakan....i miss you too, babe. Gubrak! Sinetronis ya? Dan kangen itu sulit kalau diucapkan, karena tak pernah ada kata atau pun kalimat yang bisa mewakilinya. Kangen itu hanya bisa dirasakan. Obatnya ya cuma satu, ketemu. Yang membedakan adalah penyikapan. Dalam masa-masa seperti saya, semuanya bisa dikendalikan. Teknologi juga sudah sangat membantu. So, semua itu tinggal kesabaran kuncinya. Iya dong? Karena kangennya tak tergantikan. Setia itu tetap juara lho, dan selalu terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar