Selasa, 07 Februari 2012

This is Your World


Risih kan ya mendengar omongan orang-orang yang selalu menggunjingkan kita? Apalagi kalau itu menyangkut kabar negatif. Pastinya, makin banyak kabar buruk tersiar, akan menjadi sasaran empuk pewarta gratisan itu ke saentero dunia. Dan kadang, mereka ingin tahu kabar tentang kita, bukan karena mereka peduli, tetapi lebih pada sebab 'kepo', want to know aja. Itu akan menjadi bahan omongan ke teman-teman, supaya citra kita menjadi tak baik.

Ketika kuliah selalu ditanya, mana pacarnya? Sudah punya pacar, ditanya, kapan kawinnya? Terus, sampai punya cucu-cicit. Nah lho, apa kita mau nurutin kemauan orang? Tak akan ada habisnya bukan? Lagian kenapa hidup kita disetir orang lain? Ada yang salah kan ya di sini? Tuhan saja membebaskan kita mau ngapain, malah kitanya yang nyerah pada omongan orang. Well, ini enggak banget. Marilah kita berpikir di luar kerangka atau kotak.

Tetangga anda datang ke rumah, menyampaikan berita miring mengenai Anda. Siapapun akan marah, meski sedikit. Tetapi kita tengok deh siapa tetangga kita itu, seperti apa latar belakang pendidikannya, pekerjaan, kebiasaannya, dan lain-lain. Contohnya, mungkin ia hanya seorang ibu rumah tangga biasa, tak punya aktivitas lain, selain mengurus anak, memasak, dan di rumah. Atau ia adalah ibu rumah tangga yang literate, well educated, gaul, kita musti cari tahu, apa sih motif ia melakukan itu kepada kita. Tapi ya, tak perlu spaneng untuk buru-buru mencari bukti. Karena apapun motivasi orang menggunjingkan anda pasti karena banyak hal. Itu pun hak mereka untuk melakukan hal itu.

Bisa jadi ia iri terhadap popularitas anda yang sedang naik daun. Apalagi ini didukung dengan kemampuan si penggunjing yang sulit menyamai anda. Atau mungkin ia kurang kerjaan, sehingga siapapun perlu dijadikan bahan gosip, termasuk anda. Kemudian ia mencari sensasi. Dengan menggunjingkan anda, maka ia akan mendapat teman ngobrol, mendapat perhatian. Dan masih banyak lagi motif yang lain. Tentunya lebih banyak untuk kepentingan dia.

Kalau sudah begitu, kembali ke diri kita. Kenapa kita harus marah? Kecuali itu sudah keterlaluan, perlulah dikonfirmasi. Tetapi kalau sekedar pepesan kosong? Malah buang energi dan pikiran. Mending kita mencurahkan perhatian kita pada hal positif yang bisa menunjang karir kita bukan? Hidup ini milik anda kok, orang lain tak berhak mengaturnya. Kecuali memang anda menyerahkan diri untuk menjadi mainan mereka. Selamat hari Rabu:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar