Minggu, 05 Februari 2012

love melts a frozen heart


Indah ya ketika orang merasakan jatuh cinta? Atau ada di antara anda yang sama sekali belum pernah merasakan cinta? Ah, ini tidak mungkin. Selain kepada pasangan, perasaan itu sudah alami muncul dalam keluarga kok. Cinta tidak melulu hanya kepada pasangan, tetapi teman, sahabat, keluarga, tak terkecuali Sang Khalik. Semua terasa indah dan menyenangkan. Coba ya kalau media kita banyak memberitakan percintaan dan kasih sayang, pasti kerusuhan akan bisa diminimalisasi. Saya memang suka menulis tentang cinta, karena menurut saya sih itu menyejukkan, dan mungkin satu hal yang paling saya mengerti di banding isu lain yang berat-berat hehe....

Agak kembali pada kisah Tom dan Liana dulu ya. Pada awalnya, Liana adalah pribadi yang tomboy, cuek, angkuh. Setelah mengenal Tom, sedikit demi sedikit gadis berambut lurus itu mulai sadar, bahwa ia hidup bukan sendiri, tetapi bisa bermanfaat bagi orang lain. Tom memberi pengaruh positif, bahwa menjamu teman yang bersilaturahmi ke rumah adalah salah satu bagian dari wujud perhatian, hal yang sebelumnya tak pernah Liana lakukan. Pun ketika Liana dipahamkan akan arti kasih yang luar biasa dari seorang ibu, yang membuat Tom sangat menyayangi ibunya lebih dari apapun.

Dari Tom pulalah, Liana mengerti akan makna senyum. Meski tak banyak hal yang bisa kita lakukan untuk sesama, memberi seulas senyum adalah satu hal spesial, bisa membuat orang senang, balik tersenyum kepada kita. Bayangkan apabila tiba-tiba kita ke luar rumah, berpapasan dengan tetangga, ia menatap kita dengan pandangan garang. Betapa pagi yang begitu indah langsung berubah warna menjadi gelap gulita bukan? Oh no. Better senyum untuk orang tak dikenal sekalipun. Toh senyum tak harus beli. Cukup memanfaatkan anugerah dari Tuhan, untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Saya mengambil contoh memang dari hubungan percintaan sepasang kekasih, karena ini umum terjadi. Tetapi ada yang berperan sangat besar dari satu hubungan ini, yaitu --salahsatunya-- adalah teman. Waktu Tom dan Liana putus, siapa yang memberi semangat dan merengkuh mereka? Tio adalah sahabat Liana yang mampu memberikan nasehat, bahwa ia harus koreksi diri, untuk ke arah yang lebih baik. Kembali, Liana mendapat pelajaran penting, bahwa cinta seorang sahabat, kepedulian, perhatiannya jauh melebihi dari sang pacar. Bukankah apa yang disampaikan Tio malah menambah level kehidupannya setingkat lebih tinggi? Oh cinta......bisa tumbuh di siapa dan kapan saja.

Jadi percayakah Anda bahwa cinta bisa melelehkan hati yang beku? Saya pribadi sangat percaya itu. Banyak kan orang yang sedang jatuh cinta mendadak suka senyum sendiri, memeluk teman sepanjang waktu, tiba-tiba bisa puitis dan mengerjakan segala sesuatu dengan powerfull? Sebaliknya, putus cinta membuat semua seolah menjadi malapetaka, gelap, suram, rusuh, hal negatif. Wew! Makanya ya makanya....mari taburi dunia ini dengan cinta, supaya semua menjadi lebih bermakna. Salam cinta dari Jogja :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar