Kamis, 30 Agustus 2012

galau positif

Kalau kita beromantis ria disebutnya galau. Ada-ada saja anak jaman sekarang. Padahal romantis itu tak selalu galau. Bisa jadi ia sedang ingin mengasah kosa katanya dengan hal lain, salah satunya kalimat puitis. Atau kalau pun ia sedang jatuh cinta, wajar saja kan menjadi romantis? Kok saya prefer seperti itu dari pada membanjiri timeline dengan kata-kata sumpah serapah. Setuju?

Sekarang ini jadi salah kaprah deh. Kalau kita menulis hal berkaitan dengan curahan perasaan, kebanyakan dibilang kita sedang galau. Haha...baiklah apapun itu istilahnya, asal masih positif masih oke sih menurut saya. Misalnya kita sedang jatuh cinta, otomatis dong kita dihantui oleh wajah orang itu. Dan secara alami kita menjadi tersenyum-senyum sendiri, bernyanyi lagu bernada cinta, rindu, dan sebangsanya. Ahaiy! Tapi positifnya, kita bisa mengisi blog, memperlancar menulis, menjadi ramah kepada setiap orang, kemudian bisa jadi beberapa teman kecipratan traktiran. 

Tetapi sebaliknya, ada galau negatif. Misalnya, kita putus cinta. Alamakkk............dunia mendadak berubah menjadi gelap. Gemintang yang awalnya bertaburan, tiba-tiba menghilang, berganti petir dan mendung tiada tara. Kata-kata yang keluar pun tidak romantis lagi, berubah menjadi sumpah serapah, tidak sopan, kasar, dan membuat bergidik orang yang membacanya. Nah! Di sinilah gawatnya. Makanya sih perlu hati-hati dalam bersikap ya. Entah pada saat kita senang maupun susah. Orang tetap bisa menilai kita dari apa yang kita tulis, yang kita ucapkan. Sebaiknya melakukan segala sesuatu tidak over. Karena ter-la-lu itu tidak baik, yang wajar-wajar saja. Selamat Hari Jumat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar