Kamis, 30 Agustus 2012

komitmen

Mengapa masih banyak orang yang takut akan komitmen? Karena, salah satunya, berkomitmen itu berat, memerlukan kesiapan mental yang luar biasa untuk memilih jalur itu. Bukan hanya di lisan, tetapi dalam tindakan semua harus tercermin. Sulit? Menyangkut diri sendiri saja sulit, apalagi kalau itu melibatkan orang lain, entah itu pasangan, teman, atau teamwork.

Saya ingat cerita teman pada salah satu pelatihan. Setelah setengah hari para peserta mengeluh tentang metode pelatihan yang terlalu teoritis, sementara para peserta mayoritas sudah berpengalaman banyak di lapangan dan tidak memerlukan teori, lebih kepada sharing dan diskusi untuk mendapatkan hal baru sebagai solusi kemudian. Pada saat break, sebagian peserta yang tidak setuju metode trainer melakukan rapat dan bersepakat untuk menawar si trainer supaya mengubah metode. Apabila trainer tidak setuju, dalam keputusan rapat tersebut, peserta yang berjumlah sepuluh orang itu akan walk out. 

Akhirnya pada sesi selanjutnya, ke sepuluh peserta menyatakan keberatan dan meminta supaya trainer mengubah metode dari teoritis menjadi ke hal yang berbau sharing. Apa dikata ternyata trainer menolak keinginan peserta dan menantang apabila peserta menolak, dipersilahkan walkout. Dan.....abrakadabra. Dari sepuluh peserta, yang konsisten hanya Steve, teman saya itu, dan salah satu teman lain. Apa kabar ke delapan orang lainnya? Mereka bungkam dan tetap mengikuti pelatihan sampai dua hari kemudian. Di sini saya mencatat, bahwa komitmen itu maha penting, dan hanya orang yang berjiwa besar yang bisa mempertahankan itu. Anda memilih menjadi yang mana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar