Rabu, 29 Agustus 2012

mengalir seperti air

Air itu selalu mengalir ke arah yang lebih rendah. Kecuali kalau memakai bantuan tenaga lain, misalnya listrik atau dibantu dengan selang yang diarahkan ke atas oleh manusia. Betul? Rasanya bagaimana ya kalau kita seperti air yang alami itu, mengalir, melewati tempat-tempat manapun. Tak ada beban rasanya. Air itu adem, bisa mematikan api. Kalau kita membasuh muka dengan air wudlu, bukan hanya muka yang adem, tetapi lebih dalam dari itu, hati kita menjadi adem. Tapi di sini saya tak akan membahas air wudlu dulu, lebih kepada analogi saja tentang mengalir seperti air.

Kalau kita diterpa masalah dan ngotot, akan berat jadinya kan? Tetapi kalau kita nyantai, semeleh (pasrah) akan lebih bisa melihat solusi lebih luas. Bukankah ada kekuatan lain yang lebih besar yang lebih tahu mana yang terbaik untuk kita? Kalau kita berkutat pada masalah dan merasa benar, akan sakit sendiri nantinya. Tetapi kalau kita menikmati semua proses dan berpikir jernih, Insya Allah semua akan berjalan dengan lancar dan indah pada waktunya. 

Dalam masalah pacaran, kadang kita merasa yakin bahwa A adalah pasangan terbaik kita. Hingga kemudian ada tanda-tanda bahwa ia mulai mendua. Perasaan perempuan begitu peka dan sangan sensitif, tentunya tahu akan hal ini. Tetapi karena saking cintanya kita sama pasangan, kadang suara hati menjadi abai. Yang ada kitanya ngotot, tetap menjalani hubungan itu. Sampai kemudian Tuhan menegur kembali dengan cara lain, apabila itu sakit, baru kita menyadari. Coba kalau kita menyadarinya jauh hari sebelumnya. Pastilah tak sesakit ini.

Well, itu yang saya bilang tentang air mengalir tadi. Kalau kita berani bersikap seperti air, mudah-mudahan semua akan berjalan dengan indah, asik, tak ada yang tersakiti. Karena itulah perlunya selalu bersandar pada Yang di Atas, tak usah memaksakan diri. Dan yang pasti adalah, selalu berbuat baik dan berpositif thinking. Berpikir bahwa semua yang terjadi merupakan ujian dari Tuhan untuk sesuatu yang lebih baik lagi di kemudian hari. Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar