Senin, 03 September 2012

clean

Kebersihan itu bagian dari iman. Setuju? Dengan kita bersih juga membuat teman nyaman, lingkungan segar, menambah semangat bekerja, menumbuhkan kreativitas. Apalagi? Banyak tentunya manfaat kalau kita senang dengan kebersihan. Selain itu kita juga makin sehat. Bayangkan kalau sampah ada di sekitar kita, abu rokok di mana-mana, pakaian kotor, remahan kertas, makanan, and more. Wow....jorok banget. Ampun dah ah. Orang juga akan memandang kita pribadi yang buruk. Tak mau kan?

Ada yang bilang kalau meja berantakan, tidak teratur, salah satunya mencerminkan bahwa si empunya meja merupakan pribadi yang kreatif. Ini sih saya setuju. Tetapi berantakan tak identik dengan bersih lho? Ada yang berantakan, tak beraturan, tetapi tetap menjaga kebersihan. Jadi kalau kita memegang barang dari meja itu tidak selalu harus mengambil tissue untuk mengelap tangan kita yang berdebu. Yang parah adalah kalau sudah berantakan pun kotor. Alamak. Ini sih keterlaluan.

Kalau kita berbicara di tingkatan public service. Kebayang kan kalau anda mampir di salah satu resto, kemudian terlihat pelayannya acak-acakan, berkeringat, dan mejanya berdebu? Bisa jadi anda akan kapok makan di situ, atau parahnya, mengurungkan niat, membatalkan kunjungan detik itu juga. Runyam. Belum lagi melihat pakaian anda kotor, ada bekas debu, tentunya anda akan merasa tak percaya diri, atau dipandang sebelah mata oleh klien anda. Dress for succes, kan ada tuh pepatahnya? Ini masuk dalam kebersihan tadi menurut saya. 

Tidak sulit kan untuk menjadi 'bersih'? Cukup disiplin dan membiasakan diri saja kok. Ini bukan sok jijik ya? Ada kan yang rese banget, sedikit-sedikit ngelap rok, dan lain-lain. Tapi saya berbicara bersih dalam kategori yang wajar, standard. Lebih enak kan bergaul dengan orang-orang dan lingkungan yang bersih? Bisa menambah inspirasi dan nyaman dalam bekerja. Mari kita mulai dari meja kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar