Senin, 03 September 2012

merasa diri paling benar

Pernah mengalami fase seperti ini? Saya pernah, dan sekarang sadar, bahwa semua itu sangat merugikan, dalam segi apapun. Apapun yang dilakukan teman, selalu ada saja cacatnya di mata saya. Entah pekerjaan si A-lah, si B, si C, bahkan pimpinan. Seolah saya merasa diri paling benar, sehingga membutakan, padahal bisa jadi yang di luar sana justru saya yang banyak melakukan kesalahan. Dan itu pupus karena saya merasa paling benar, paling pintar.

Banyak buku-buku dan motivator yang mengulas tentang hal ini. Bahwa ego itu begitu merugikan, karena kita akan tertutup dengan saran dan belajar dari kesalahan. Iyalah, gimana coba kalau kita sudah merasa diri menjadi paling super di antara yang lain? Nggak akan ada yang ngalahin kita kan?  Kita menjadi pongah dan ketinggian, canggung turun ke bawah, di awang-awang, tak nyata. Come on. Giliran jatuh, akan begitu sakit, karena saking tingginya. Astagfirullah.

Alhamdulillah saya disadarkan cepat. Bahwa justru yang paling mulia adalah ketika kita merendahkan diri serendah-rendahnya hingga orang tak bisa merendahkan kita lagi. Mengalahkan sekalah-kalahnya hingga orang sudah tak bisa mengalahkan kita. Subhanallah, saya mendapat pencerahan. Sekarang insya Allah saya akan berada di fase yang lebih baik. Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, kalau dulu saya belum merasakan manfaatnya, belum sepenuhnya yakin, ampun dije. Sekarang, saya tunduk takluk. Tak ada kekuatan dan perlindungan yang paling hebat kecuali dari-Nya. Tak percaya? Anda boleh coba saja dulu, mulai saja dari hal kecil, berkomunikasilah dengan Tuhan. Insya Allah semua dimudahkan, 

Semoga hari ini membawa manfaat dan kebaikan, semua urusan dimudahkan, dilancarkan. Semoga lebih banyak kebaikan ada dibumi ini. Dan yang jahat segera disadarkan oleh-Nya. Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar