Rabu, 12 September 2012

orang yang sulit

Ia sulit sekali dihubungi, bukan semata karena jabatannya sudah tinggi, kemudian sibuk dan banyak hal yang harus dikerjakan. Tetapi karena sifat pribadi. Misalnya, ia tipikal orang yang jarang sekali membuka ponsel pribadi. Atau ia terlalu asik dengan dunianya sendiri, sehingga (sangat) membatasi hubungannya dengan banyak orang. Atau karena gadgetnya rusak, sehingga sering ada gangguan dan mengakibatkan sulitnya koneksi. Dan masih banyak penyebab lain ketika seseorang menjadi sulit, kategori ini yang akan saya bahas.

Hari ini saya menelepon beberapa orang yang selama ini terkenal dengan kategori "sulit" yang saya maksudkan tadi. Dan seperti dugaan awal, semua menjadi sulit. Ya begitulah. Saya akan membandingkan dengan beberapa teman lain yang "mudah", padahal jabatan dan urusannya begitu banyak, yang dihadapipun orang penting sampai petinggi negara. Tetapi mudah tuh dihubungi. Tak usah jauh-jauhlah membandingkan dengan yang seperti itu. Ada teman saya yang lain juga gampang dicari, lokasinya jelas, dan welcome setiap saat pun di saat sibuk adalah waktu sejenak untuk bersilaturahim.

Dan teman yang "sulit" tadi memang hanya punya sangat sedikit teman dengan tipikal sama. Malahan ia banyak tak disuka oleh banyak teman lain karena dianggap antik, menyusahkan, dan sok ajaib. Karier dan rejekipun jadi sama "sulit"-nya dengan sifatnya. Sementara teman yang "mudah" secara rejeki juga lebih baik (pastinya), punya pertemanan yang wajar, dan disukai banyak orang. Ya secara logika benar kan ya? Banyak bersilaturahim, membuka wawasan, menjadi pribadi yang asik tentu bejibun tawaran pekerjaan yang lebi\h baik akan menghampiri. Sebaliknya, pribadi yang sulit akan membuatnya terbelenggu, onani dengan pikirannya, selalu begitu. Mau pilih yang mana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar