Judul Program:
Waktunya Kita Sahur
Stasiun Penayang:
Trans TV
Hari Penayangan:
Jumat, 10 Agustus 2012
Waktu: 02.30
Durasi:
10.26 menit
Materi iklan:
-
Pemain:
Cagur, Adul, Olga, Soimah, dll
Candaan Murahan,
Minim Kreativitas
Program ini disiarkan menjelang
waktu sahur bertepatan pada bulan ramadhan.Isi rekaman ini menunjukkan acara
ditujukan untuk sekedar menghibur penonton. Waktunya Kita Sahur dikemas dalam
bentuk komedi dengan beberapa comedian terlibat di dalamnya seperti Cagur,
Soimah, Olga, dan lainnya. Acara disiarkan live dari studio, melibatkan
penonton pada saat siaran berlangsung.
Pada segmen awal acara
memperlihatkan Soimah yang menyanyi berlagak menjadi Lady Gaga. Menjelang akhir
lagu para penonton mendatangi memberi saweran berupa uang. Setelah Soimah usai
bernyanyi muncullah olga dengan gaya kebanci-bancian
menyanyi. Olga pun protes karena ketika ia menyanyi, tak ada satupun saweran dari penonton. Di sini terlihat ada
bias jender, karena Olga berjenis kelamin laki-laki dan Soimah perempuan,
sehingga seolah-olah perempuan memang diplot sebagai objek pertunjukan yang bisa dibayar (disawer) oleh mayoritas laki-laki. Kemudian ada
candaan yang tidak pantas diucapkan oleh Deny Cagur yang mengatai Olga “bermuka tipis seperti amplop kondangan”.
Beberapa candaan yang terlontar
juga lebih banyak membahas masalah fisik, seperti misalnya: dulu cewek itu sebelum ditembak hidungnya
mancung, sekarang tidak. Menganalogikan fisik pelaku dibandingkan
dengan Rambo. Intinya guyonan masih bersifat mengejek pelaku dan
tidak mendidik.
Perilaku dari para artis juga tidak sopan, seperti ketika
si bule menyorongkan ketiaknya ke Wendy Cagur. Saya selaku penonton merasa jijik melihat pertunjukan itu. Apalagi ditayangkan menjelang sahur yang
notabene bisa mengakibatkan berkurangnya nafsu makan. Durasi rekaman
ini hanya sekitar 10 (sepuluh) menit minus iklan jadi tidak bisa menggambarkan
secara keseluruhan alur cerita. Ironisnya, tak ada nuansa religious yang
ditampilkan padahal acara ditayangkan pada saat Ramadhan dengan judul Waktunya Kita Sahur, hanya candaan
murahan yang terkesan biasa, minim kreativitas. Tidak ada muatan atau tema
cerita yang disampaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar