Rabu, 17 Oktober 2012

sederhana itu menggoda, selanjutnya terserah anda

Tiba-tiba kalimat itu lewat di benak saya, sederhana itu menggoda, selanjutnya terserah anda. Sebuah parodi iklan lawas. Ini curhat pribadi. Faktanya saya menyukai segala sesuatu yang sederhana. Laki-laki sederhana, pemikiran, rumah, kendaraan, tulisan, hingga...rumah makan sederhana. Ini mah restoran haha.....

Oke lanjut. Bumbu itu perlu, tapi jangan terlalu banyak, rasanya akan semakin tak karuan. Yang sederhana? Tentu tetap dicari, sebagai balancing, di dunia yang karut marut ini. Gaya hidup juga makin berubah. Kebetulan saya sedang sosialisasi tentang kenyamanan hidup, mengembalikan segala sesuatunya kepada hal yang simpel, sederhana. Kuncinya? Ya menikmati hidup itu sendiri. Menanggalkan segala bumbu kehidupan, just relax, menghirup udara dengan tulus, musik alam yang natural, thankful. Dan itu tak membutuhkan segala rupa kemewahan. Cukup merasakan alam, menghitung rahmat, tak henti berterima kasih kepada Sang Pencipta, bahwa kita ada, untuk segala kenikmatan ini.

Teman perempuan di lingkungan saya, beberapa, selalu disibukkan dengan tas KW model terbaru. Mengapa musti beli KW kalau ada yang asli? Tak mampu beli yang asli? Ya tak usah beli. Karena toh kalau pun sudah terealisasi memiliki, kemudian apa? Membeli yang lain? Kecuali, tujuannya untuk investasi, ini sangat bisa saya maklumi. Tetapi untuk sekedar pamer, saya tak bisa menoleransi. Saya pribadi sih tak fanatik pada salah satu merk. Saya simpati kepada segala sesuatu yang artistik, handmade, dan sederhana, dari sisi harga terutama haha..

Dan kadang-kadang yang sederhana itu membuat penasaran lho. Contoh, ada produk sate di Yogyakarta, sate klathak, saking simpelnya, banyak diburu orang. Sate itu tak berbumbu. Makannya pun di kursi kayu (dhingklik) lusuh di tengah pasar dan hanya ditemukan pada malam hari. Penjualnya juga sederhana, tak banyak basa-basi, pun keramahannya. Ini melawan arus marketing dari sate berbumbu yang banyak dijual di berbagai tempat. Hasilnya? Sate sederhana ini banyak dicari orang dari berbagai kota. 

Makanya hati-hati dengan kata sederhana, pun pria sederhana. Ini bahaya, karena saya bisa terperangkap dalam pesonanya. Halah. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar