Senin, 08 Oktober 2012

sulitnya mencoba jujur

Apakah anda termasuk salah satu orang yang merasa sulit untuk jujur? Baik itu terhadap pasangan, teman, keluarga, atau pun diri sendiri? Yang terakhir ini tampaknya tak bisa dihindari ya? Karena sebohong apapun kita tak akan pernah bisa menipu diri sendiri. Tetapi apabila emosi menguasai, bisa saja, kita pun bisa menjadi munafik terhadap kata hati. Aww...!

Ada beberapa faktor mengapa orang begitu mudah jujur atau tidak. Bisa jadi karena memang sepanjang hidup, ia bersikap biasa, apa adanya. Kadang orang dengan tipe ini bisa dianggap sebagian orang terlalu terbuka, blak-blakan, dan membuat beberapa orang tersinggung karena perkataannya. Maklum, orang Indonesia terkenal dengan pandainya berbasa-basi. Sebaliknya, apabila ia terlalu sibuk dengan pencitraan dirinya, bisa-bisa orang sama sekali tak percaya padanya lagi. Seberapa kuat sih anda berbohong? Lama-lama ketahuan juga aslinya. Nggak enak kan?

Seperti perasaan cinta. Ada yang menyimpan kisah cintanya bertahun-tahun, sampai yang dicintainya menikah, bercerai hingga menikah lagi, dengan orang lain. Hati orang siapa tahu? Coba bayangkan seandainya ia mengaku jujur tentang perasaan hatinya? Bukan tak mungkin ia yang akan menerima cintanya bukan? Kalau toh pun tidak, toh ia segera bisa move on dan memulai hidup baru tanpa terbelenggu perasaan yang selalu menghantuinya sepanjang hayat. Memang sih, jujur itu bisa jadi sangat menyakitkan. Tetapi ibarat panas setahun dihapus hujan sehari, setelah dedaunan kering akan bersemi, lebih hijau, berbunga, indah. Kita pun lega menyambut hidup baru, lebih baik tentunya. Lalu, mengapa orang memilih mengubur perasaannya sendiri? *bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar