Rabu, 25 Juli 2012

kado

Kalau ulang tahun begini identik dengan kado. Tetapi di umur yang sudah cukup mapan ini (ahaiy) kado tak melulu menjadi prioritas, meski dalam hati tetap saja selalu mengharapkan. Namanya saja pemberian, kadang bisa sesuai dengan harapan, tak jarang juga malah jauh dari keinginan. Tetapi apapun itu, namanya mereka sudah berusaha menyenangkan hati kita. Patut disyukuri.

Saya sih yang namanya gratisan selalu senang saja menerima apapun dari teman, keluarga, boss, relasi, atau pacar. Namanya saja hadiah. Iya kan? Ada satu cerita unik dari seorang teman saya, Nita. Tahun lalu ia memberikan saya kado pernak-pernik Real Madrid. Dipikirnya itu lambang bendera Inter Milan, tim kesukaan saya. memang sih mirip. Eh dasar nggak ngerti bola, dengan percaya diri ia merasa tak salah memilih kado. Saya tertawa tak berheti begitu geli.

Tadi pagi, di rumah saya sudah ada bungkusan kado kecil. Saya yakin itu pasti dari dia lagi. Oh my God, saya deg-degan membukanya, jangan-jangan ia melakukan blunder lagi dengan memberikan kado yang salah haha. Jreng jreng....setelah saya buka, ternyata isinya headset! Warnanya merah pula. Kali ini ia benar. Karena saya suka mendengarkan musik dan headset yang saya punya ada 2, satu kecil satu besar. Dan ia membelikan yang medium. Baiklah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar