Minggu, 15 Juli 2012

mangga oh mangga ...cerita perjalanan (3)

Keesokan harinya aku menjadi sopir keluarga untuk mengantar mereka berbelanja ke Cepu, salah satu kota penghasil minyak. Kecamatan kecil ini menjadi terkenal karena industri minyaknya dan exxon mobile. Hanya 20 kilometer dari rumahku. Dan lagi-lagi, sepanjang perjalanan di kiri kanan berjajar hutan jati dan perkebunan serta persawahan.

Yang menarik adalah, aku mendapat mandat dari bossku untuk mencari buah mangga, karena mangga dari Blora terkenal enak dan manis rasanya. Salah satunya disebabkan karena tanah yang berkapur, sehingga menimbulkan sensasi rasa yang luar biasa untuk mangga harumanis. Di rumahku sendiri ada enam pohon mangga. Dan hampir banyak orang di pekarangannya terdapat minimal 2 pohon mangga. Biasanya mereka tak menjual buahnya, hanya untuk dikonsumsi pribadi dan dibagikan kepada tetangga serta sanak saudara. Ibu saya bercerita bahwa sebelumnya pohon mangganya sempat akan dibeli orang, tetapi tak diberikan, karena memang tidak untuk diperjualbelikan. Apakah karena mereka menanam dengan hati ya jadi rasa buah mangganya luar biasa enak?

Sepanjang perjalanan Randublatung-Cepu banyak sekali kutemui pohon mangga, baik di pekarangan penduduk maupun perkebunan. Rata-rata belum berbuah, baru berbunga. Senang sekali melihatnya. Mangganya sendiri ada berbagai jenis, yaitu: harumanis, gadhung, madu, walijiwo, dan lainnya. Tetapi yang paling terkenal adalah mangga harumanis itu. Mau tahu rasanya? Tiga bulan lagi, mari kita ke Blora :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar